Fri. Sep 27th, 2024

14 September 2015: Gempar Anak Laki-laki Muslim Ditangkap Gegara Bawa Jam ke Sekolah

matthewgenovesesongstudies.com, Washington, DC – Penciptaan berarti bencana bagi seorang anak muda Muslim bernama Ahmed Muhammad. Sayangnya, jam tangan yang dibuatnya adalah sebuah bom.

Di hari yang sama, 14 September 2015, Ahmed ditangkap di sekolah menengahnya di Texas, Amerika Serikat (AS) karena membawa jam digital buatannya menggunakan pulpen. Guru mengira itu bom. Demikian dilansir dari publikasi History, Sabtu (14/9).

Ahmed kemudian diinterogasi oleh polisi, ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan remaja. Dia diskors dari sekolah selama tiga hari karena apa yang pihak berwenang sebut sebagai “bom tipuan” padahal sebenarnya itu adalah jam buatan sendiri.

Penangkapan Ahmed memicu kehebohan, karena banyak yang melihat kejadian tersebut sebagai contoh diskriminasi rasial. Ahmed sendiri dijuluki “Son of the Hour” dan tagar #IStandWithAhmed mulai menjadi trending di media sosial saat itu.

“Waktunya menyenangkan, Ahmed,” tulis Barack Obama, presiden Amerika Serikat saat itu, di platform media sosial yang dikenal sebagai Twitter, atau sekarang X.

“Apakah Anda akan membawanya ke Gedung Putih? Kami perlu menginspirasi anak-anak seperti Anda untuk mencintai sains. Itu yang membuat Amerika hebat.”

Ahmed juga mendukung usulan Obama. Keduanya bertemu pada bulan Oktober 2015 di jamuan makan malam astronomi di Halaman Selatan Gedung Putih.

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg pun mengomentari kasus Ahmed. Dia menulis, “Anda mungkin pernah melihat kisah Ahmed, seorang siswa berusia 14 tahun di Texas yang membuat jam dan ditangkap saat membawanya ke sekolah. Keterampilan dan ambisi untuk menciptakan sesuatu yang hebat harus diberi tepuk tangan, bukan tepuk tangan. Penangkapannya tentang orang-orang seperti Itu Ahmad

Keluarga Ahmed kemudian menggugat Irving Independent School dan Kepala Sekolah Menengah MacArthur Daniel Cummings atas diskriminasi, namun gugatan tersebut dibatalkan. Ahmed tidak kembali ke sekolah dan keluarganya pindah ke Qatar.

Momen 14 September menyisakan catatan duka bagi negara Monaco. Lebih khusus lagi, pada tahun 1982, mantan aktris Hollywood Grace Kelly yang menikah dengan Rainier III meninggal dalam kecelakaan tragis.

Kemudian Grace Kelly menderita stroke saat kembali ke istana bersama bayinya Putri Stephanie. British Rover 3500 yang dikendarainya menabrak tanggul sepanjang 37 meter di lepas pantai Cap d’Ail di French Riviera. Tempat terjadinya bencana tidak jauh dari istana.

Mobil itu terbakar. Grace Kelly menderita banyak luka, termasuk patah kaki, pinggul, dan tulang rusuk. Sementara Putri Stephanie yang saat itu berusia 17 tahun mengalami luka ringan.

Dokter berusaha menyelamatkan putri Khan. Tapi itu tidak mungkin. Malam berikutnya, Pangeran Rainer III setuju untuk mematikan alat bantu hidup. Wanita yang dikenal sebagai Putri Grace dari Monaco meninggal dunia pada usia 52 tahun.

“Akhirnya, semua cara pengobatan yang mungkin telah habis,” demikian pernyataan pemerintah Monaco, seperti dikutip New York Times.

Kabar meninggalnya Grace Kelly sampai ke kampung halamannya di Philadelphia, AS. Presiden Ronald Reagan mengenang Grace Kelly sebagai wanita yang baik dan lembut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *