Mon. Oct 7th, 2024

2 Anak Usaha Bukit Asam Teken Perjanjian Penting, Soal Apa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Dua anak perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uap telah menyepakati nota kesepahaman (MoU) tentang kewajiban prioritas perdagangan karbon. Kedua emiten tersebut adalah PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dan PT Bukit Pembangkit Inovatif (BPI).

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengatakan perjanjian ini merupakan langkah strategis yang mencerminkan komitmen PTBA dalam mendukung tujuan Kementerian MIND ID dan BUMN. Juga meningkatkan sinergi di anak perusahaan dan afiliasi PTBA.

“Penandatanganan MoU ini merupakan wujud nyata komitmen PTBA dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami yakin melalui sinergi dan kepatuhan terhadap peraturan perdagangan karbon, PTBA dan anak perusahaan akan semakin berperan aktif dalam mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik,” kata Arsal dalam keterangan resmi yang dirilis, Selasa (17/9/2024).

Arsal berharap sinergi antara HBAP dan BPI dapat memperkuat pengelolaan karbon di seluruh anak perusahaan dan afiliasi PTBA.

MoU ini juga mempertegas komitmen PTBA dan anak perusahaannya untuk mematuhi peraturan perdagangan karbon di Indonesia. Hal ini merupakan langkah nyata untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan memperkuat pengelolaan karbon dalam proses bisnis.

“Melalui langkah ini, PTBA menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung agenda keberlanjutan nasional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, dan Governance),” tambah Arsal.

Sebelumnya Holding BUMN adalah Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) I/2024. hasil positif pada semester 2018 yang didukung oleh produksi bahan baku pertambangan yang dipimpin oleh anggota kelompok dan kenaikan harga komoditas di pasar dunia.

Hasil positif ini juga diperkuat oleh strategi MIND ID untuk mendorong operasi cerdas melalui otomatisasi, digitalisasi, dan inovasi untuk meningkatkan operasional.

Strategi pemasaran Centralized Sales Function (CCF) yang mengintegrasikan penjualan pasar ekspor seluruh anggota MIND ID Group juga membuahkan peningkatan positif pada semester pertama tahun ini.

Handy Prio Santoso, Presiden Direktur MIND ID, mengatakan kinerja saham pada semester I 2024 cukup positif tercermin dari laba bersih yang mencapai 38 persen dibandingkan periode tahun lalu dan EBITDA sekitar 31 persen dibandingkan periode yang sama. semester I/2023.

“Pencapaian ini didorong oleh kinerja tahun 2024 yang sangat positif pada seluruh komoditas yang dikelola, khususnya emas, tembaga, timah, batu bara, dan aluminium,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Pertumbuhan produksi beberapa bahan baku penting dan strategis ditopang oleh kenaikan harga komoditas di pasar dunia. MIND ID meningkatkan kinerja operasional melalui anggota holdingnya, termasuk meningkatkan produksi komoditas pertambangan dan turunannya.

Misalnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memproduksi 439 kg logam emas, 10.169 ton feronikel (TNi), dan 4,19 juta wet ton (wmt) bijih nikel dari tambang perseroan pada semester I/2024.

PT Timah Tbk (TINS) juga menunjukkan hasil yang sangat baik dengan produksi bijih timah sebesar 10.250 ton, meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 7.755 ton. Sementara produksi logam PT Timah naik 19 persen menjadi 9.675 ton pada semester I 2024 dibandingkan 8.100 ton pada periode yang sama tahun lalu.

 

Hasil positif juga diraih PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang produksi batu baranya mencapai 18,8 juta ton pada semester pertama tahun ini. Perseroan juga mencatatkan penjualan sebesar 20,1 juta ton, naik 15% dari 17,4 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.

Kondisi serupa juga dialami PT Freeport Indonesia. PTFI mencatatkan peningkatan produksi tembaga hingga 932 juta pon. Volume tersebut meningkat 26,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 di level 735 juta pound.

Tak hanya itu, PTFI juga meningkatkan produksi emas pada semester I tahun ini sebesar 982.000 ons, naik 11,46 persen dibandingkan semester I/2023.

 

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga meningkatkan efisiensi operasional dengan memproduksi 34.775 ton nikel dalam matte. Realisasi tersebut meningkat 3 persen atau 33.691 ton dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Implementasi ini didukung oleh peningkatan produktivitas tungku dan waktu perawatan yang singkat.

Handy mengatakan MIND ID terus berupaya meningkatkan produktivitas, termasuk dengan mengendalikan biaya operasional dan struktur biaya produksi. Langkah ini diambil demi mempertahankan hasil positif yang diraih dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami akan terus berupaya mendukung kinerja perusahaan dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *