Wed. Sep 25th, 2024

2 Kasus Pembunuhan Cor di Palembang, Para Tersangka Masih Berkeliaran Bebas

matthewgenovesesongstudies.com, Palembang – Kasus pembunuhan tragis yang melibatkan jenazah korban dibuang menggunakan semen di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kawasan Maskarebet, Palembang, Sumatera Selatan (Samsel), menuai kemarahan warga sekitar.

Ketiga tersangka kasus pembunuhan AT merupakan pegawai Koperasi Simpan Pinjam Karya Rizki Mandiri, Antony, Pongki dan Kelvin. Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (8/6/2024) di toko pakaian ‘Distro Anti Mahal’.

Bahkan, jenazah korban dibuang ke kolam ikan yang kini sudah tidak terpakai. Diduga menggunakan semen yang sudah disiapkan sebelumnya. Kasus pembunuhan terungkap, setelah 18 hari gadis korban dinyatakan hilang.

Dua dari tiga tersangka ditangkap Polrestabes Palembang dan tim Detreskrim Polda Sumsel. Yakni Antony tersangka utama yang ditangkap di Padang dan Pongki yang ditahan di Batam.

Namun, ada satu orang lagi yang tak tertangkap, Calvino, keponakan istri Antonio. Keberadaan Kelvin masih menjadi misteri karena polisi masih mencarinya.

Di Palembang, Sumatera Selatan, ini bukan kasus pembunuhan tragis pertama yang melibatkan gips di tubuh korban. Pada tahun 2019, kejadian serupa yang dialami pejabat publik (PNS) AP juga terjadi di Kementerian PUPR di Palembang.

Pembunuhan sadis ini terjadi karena uang korban sebesar Rp 145 juta diberikan kepada YTR untuk membeli mobil, namun kendaraan yang dijanjikan tidak kunjung sampai.

Tersangka utama, YTR, telah mengajak NP, IK dan AM untuk merencanakan pembunuhan tersebut. Seorang wanita berusia 50 tahun diracun di dalam mobil oleh YTR hingga menjadi lumpuh.

Setelah itu, ketiga tersangka langsung membunuh korban di dalam mobil. Jenazahnya dibawa ke tempat pemakaman umum Kandang Kawt Palembang (TPU), dikubur dalam lubang lalu ditutup semen.

Tiga dari empat tersangka telah ditangkap dan menjalani hukuman penjara. Namun tersangka bernama AM belum ditangkap.

Ditanya soal kasus serupa beberapa tahun lalu, Kapolrestabes Palembang Kompol Haryo Sugihartono menyebut dedikasi aparat kepolisian di Sumsel saat ini luar biasa.

Baik petugas Polrestabes Palembang, Polsek Sukarame Palembang, dan Ditreskrimmam Polda Sumsel berupaya mengungkap kasus tersebut.

“Selain proses pengawasan manajemen, kerja sama tim yang aman memang akan menjadi kunci penyelesaian kasus ini,” ujarnya, Selasa (7/2/2024).

 

Padahal, tujuan mereka adalah pada Juli 2024 mendatang, Kelvin akan segera ditangkap untuk lebih menyempurnakan informasi terkait pembunuhan Atty.

Polisi masih mencari keberadaan istri Antony, meski bukan menjadi buronan karena tidak terlibat pembunuhan.

Ketiga tersangka pembunuh korban AT, Antony (33), Pongki Saputra (23), dan Kelvin, masih berstatus DPO.

Antony mengajak Ponky dan Calvin untuk mengakhiri hidup AT karena kesal dengan tagihan koperasi yang membengkak lima kali lipat.

Dari pengakuan Antony, awalnya ia meminjam uang sebesar Rp 5 juta. Namun saat AT menagihnya, jumlahnya bertambah menjadi Rp 24 juta.

“Rasa sakitnya korban, masalah utang dan piutang. Utang Rp5 juta jadi Rp24 juta. Antony marah dan frustasi, terjadi adu mulut. Korban akhirnya dipukuli hingga tewas.” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *