Fri. Sep 20th, 2024

2 Lembaga Klaim Paus Beluga Si Mata-Mata Rusia Diduga Mati Ditembak

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kematian seekor paus beluga putih bernama Hvaldimir masih terus diperbincangkan. Mamalia laut itu ditemukan mati mengambang akhir pekan lalu, Sabtu 31 Agustus 2024, oleh pasangan ayah dan anak yang sedang memancing di Norwegia selatan, setelah ia tampak baik-baik saja sehari sebelumnya.

Dua kelompok hak asasi hewan Norwegia mengklaim pada Rabu 4 September 2024 bahwa Hvaldimir “ditembak” dengan sengaja. Seekor paus dan Noah mencari penyelidikan kriminal “berdasarkan bukti kuat bahwa paus itu dibunuh karena ditemukannya luka tembak.” Mereka bahkan menyampaikan laporan ke Kepolisian Distrik Sandnes dan Otoritas Nasional Norwegia untuk Investigasi dan Penuntutan Kejahatan Ekonomi dan Lingkungan.

“Luka yang dialami paus adalah sebuah peringatan, ini mengejutkan… Sangat penting bagi polisi untuk segera terlibat.” Semua fakta seputar kematiannya harus diungkap,” kata Siri Martinsen, dokter hewan sekaligus ketua NOAH, dalam keterangannya di postingan Instagram @onewhaleorg, Kemarin.

Postingan tersebut memuat sejumlah foto yang tampak seperti tubuh penuh luka yang diklaim sebagai Hvaldimir. Salah satunya menunjukkan lubang-lubang seperti luka tembak di tubuh hewan tersebut. Mereka mengeluhkan ada pihak yang berusaha menyembunyikan fakta tersebut, dalam hal ini Marine Mind yang dipimpin oleh Sebastian Strand, pihak yang pertama kali mengumumkan kematian hewan tersebut.

Yang juga mengkhawatirkan adalah penyebaran informasi yang salah oleh mereka yang mengklaim memiliki otoritas ilmiah, yang menyatakan bahwa paus ini mati karena sebab alamiah atau bahwa burung laut mungkin telah menyebabkan cedera serius dalam beberapa jam setelah kematiannya. Pernyataan-pernyataan ini kurang kredibel. Integritas komunitas ilmiah dan media bergantung pada komunikasi yang akurat dan berdasarkan bukti,” kata ahli biologi kelautan asal Norwegia, Victoria Pine Vigne.

 

Mengutip CNN, Kamis (5/9/2024), kepolisian Distrik Barat Daya membenarkan telah menerima permintaan untuk menyelidiki kematian Hvaldimir, meski unit tersebut belum memutuskan apakah akan membuka penyelidikan resmi.

“Saya kira kita belum pernah menghadapi kasus seperti ini sebelumnya,” kata Inspektur Polisi Distrik Barat Daya Victor Fenne-Jensen. Dia menambahkan bahwa Hvaldimir adalah “semacam selebriti”.

Namun, Marine Mind, organisasi nirlaba lain yang mengadvokasi perlindungan kehidupan laut, meminta masyarakat untuk “menahan diri dari berspekulasi” sampai Institut Kedokteran Hewan di negara tersebut menyelesaikan penyelidikannya. Mereka mengatakan mustahil untuk segera mengetahui penyebab kematian paus tersebut karena ditemukan mati pada Sabtu pekan lalu. 

“Kami tidak ingin berkontribusi pada spekulasi publik, tapi kami langsung membantu dengan apa yang bisa kami tawarkan kepada mereka yang bekerja untuk menentukan penyebab kematian Hvaldimir.” tidak ada gunanya kecuali untuk publisitas”, tanggapan tertulis lembaga tersebut diposting di akun Instagram resminya.

 

 

Sebelum kematian Hvaldimir, OneWhale dan Noah bekerja sama untuk memindahkannya ke kawasan yang lebih alami di Norwegia Utara. Mereka mengaku sudah mendapat izin dari Otoritas Perikanan Norwegia.

Sebab, sebelum meninggal, Hvaldimir kerap berada di dekat perairan Norwegia yang padat penduduk. Salah satunya pada Mei 2023, peringatan dari Direktur Frank Bakke-Jensen dari Otoritas Perikanan Norwegia, yang memperingatkan warga pada Kamis 25 Mei 2023 untuk “menghindari kontak” dengan Hvaldimir.

Ini bukan alasan untuk mencegah spionase, namun larangan tersebut dibuat demi “keamanan hewan”, meskipun hewan tersebut “dijinakkan dan terbiasa berada di dekat manusia”. “Kami secara khusus mengimbau masyarakat di kapal untuk menjaga jarak agar paus tidak terluka atau, dalam kasus terburuk, terbunuh oleh lalu lintas kapal,” kata Backe-Jensen.

Mamalia air tersebut rupanya mengalami luka ringan, sebagian besar akibat kontak dengan perahu. “Risiko paus terluka akibat kontak dengan manusia jauh lebih besar,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Mengutip laporan OneWhale.org pada Rabu 24 Mei 2023, tubuh paus beluga tampak sedikit lebih kurus dari biasanya. Ini mungkin karena dia berenang terlalu jauh dan mendapat lebih sedikit makanan. Meski begitu, mamalia tersebut tampak sehat.

Paus tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan Joar Hesten di wilayah timur laut Finnmark pada tahun 2019 setelah mamalia tersebut mulai menggesekkan tubuhnya ke perahu. Pada saat itu, ahli biologi kelautan dan pakar lainnya mengatakan kepada CNN bahwa makhluk tersebut tampaknya adalah hewan yang dilatih oleh Rusia karena salah satu klipnya bertuliskan “Peralatan St. Petersburg”, yang berteori bahwa makhluk tersebut mungkin adalah mata-mata.

Angkatan Laut Rusia “dikenal melatih ikan paus beluga untuk melakukan operasi militer,” kata Jørgen Rie Vig, ahli biologi kelautan di Direktorat Perikanan Norwegia, pada April 2019. pangkalan angkatan laut, membantu penyelam (dan) menemukan peralatan yang hilang, tetapi bisa digunakan untuk keperluan lain.

Tim Hvaldimir, sebutan untuk penjaga Hvaldimir, kemudian mencoba mendapatkan izin resmi untuk memindahkan hewan tersebut ke perairan yang lebih aman di Arktik di utara. “Kami masih berkomunikasi dengan pihak berwenang Norwegia dalam upaya mendapatkan izin tersebut dan telah membentuk tim ahli yang dapat menangani langkah tersebut,” demikian pernyataan yang diposting Rabu, 24 Mei 2023 di akun Instagram @onewhaleorg.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *