Thu. Sep 19th, 2024

2 Produk Terlaris The Body Shop Selama 32 Tahun Eksis di Indonesia, Bisa Jadi Ide Hamper Lebaran

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menentukan isi keranjang lebaran memang sulit. Untuk mengurangi kemungkinan produk memiliki rasa yang tidak enak, Anda bisa memilih produk terlaris yang bisa digunakan oleh penerima kado lebaran.

Berikut dua produk favorit kami dari The Body Shop yang telah hadir di Indonesia selama 32 tahun. Yang pertama body butter, kata senior brand manager The Body Shop Indonesia Tatya Rachman.

Faktanya, shea butter kami terjual setiap 14 detik, katanya di Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Maret 2024. Populer banget, (karena) teksturnya beda-beda : kental tapi tidak lengket .”

Lalu produk lainnya yang tak kalah menarik adalah seri white musk. “Produk ini sepertinya tidak bisa hilang dari The Body Shop Indonesia,” kata Tatya.

Ia pun menemukan cerita dibalik nama white musk. Tatja mengatakan: “Musk yang digunakan untuk membuat parfum berasal dari kelenjar rusa, namun The Body Shop berhasil memproduksi musk sintetis sehingga tidak ada rusa yang dirugikan (dalam proses produksinya). Makanya kami menyebutnya white musk.”

Mereka mengubah kemasan produk untuk memberikan tampilan dan nuansa yang berbeda, tambahnya. Satu produk musk putih terjual secara global setiap menitnya.

Tatya mengatakan: “Produk The Body Shop adalah produk kecantikan pertama yang menentang pengujian kosmetik pada hewan. Kami memiliki keyakinan mendasar bahwa hewan tidak boleh disakiti dalam upaya mencapai kecantikan.”

“The Body Shop merupakan perusahaan kecantikan global pertama yang mencapai formulasi produk 100 persen vegan di semua lini, termasuk perawatan kulit, perawatan tubuh, perawatan rambut, tata rias, dan parfum, dari The Vegan Society,” jelasnya.

Tatja melanjutkan membahas produk favorit konsumen Gen Z. “Seri ‘Tea Tree’ rawan masalah jerawat di usia dewasa,” ujarnya.

Dengan dibukanya konsep toko baru di Pondok Indah Mall 1, penawaran produk-produk tersebut semakin segar karena lokasi ini merupakan gerai pertama The Body Shop saat memasuki pasar Indonesia pada tahun 1992.

The Body Shop Pondok Indah Mall disebut-sebut menjadi toko ketiga di Jakarta yang mengusung konsep “Beauty Shop That Makes Difference”. Beberapa fitur selaras dengan nilai-nilai merek kecantikan, termasuk keberlanjutan. “Panel di toko ini terbuat dari kayu (bekas) yang digunakan untuk mengirimkan produk kami,” kata Suzi Hutomo, direktur eksekutif The Body Shop Indonesia.

Mereka juga memperlihatkan hasil daur ulang kemasan yang diubah menjadi barang lain seperti pajangan atau tempat penyimpanan sabun. Terdapat juga tempat untuk mengisi ulang air minum. “Bawalah gelas sendiri maka Anda bisa mendapatkan air minum isi ulang gratis tanpa harus membeli apapun,” kata Susie.

Dengan cara ini, mereka ingin membantu mengurangi jumlah sampah kemasan air mineral. Tak mau kalah, ada juga mural yang turut memperkuat kepribadian merek tersebut, yang mengaku ingin “membawa kebaikan bagi dunia”.

Suzy berkata: “Sejak tahun 1992, kami telah berdedikasi tidak hanya untuk menyediakan produk-produk berkualitas tinggi, namun juga menjadi suara bagi perubahan yang berkelanjutan. Sesuai dengan visi yang diusung oleh pendiri kami, Anita Roddick, kami lebih dari sekedar kecantikan. Kami telah menjadi sesuatu yang lebih. Kami adalah gerakan yang membawa perubahan positif dalam industri dan masyarakat.”

“Sejak didirikan 32 tahun lalu, The Body Shop terus beradaptasi menjadi perusahaan yang tangkas dalam berbisnis dengan berinovasi menjadi merek yang dipimpin teknologi tanpa mengorbankan semangat sejatinya. Kami adalah The Body Shop” Kami percaya akan hal itu akan terus ada di masa depan,” tambahnya.

Seiring dengan optimisme tersebut, Suzi mencatat bisnis The Body Shop Indonesia dalam kondisi baik di tengah laporan penutupan toko di Amerika, Kanada, dan Inggris. Bahkan kami akan membuka gerai baru (tahun ini) karena pasar Indonesia masih sangat dinamis, ujarnya.

Kesediaan mereka untuk membeli secara online, tambah Tatja, menjadi keuntungan lainnya. “Kami (cabang Body Shop di seluruh dunia) pertama yang memiliki aplikasi. Jadi ketika pandemi datang, ekosistem (online) kami sudah siap.”

Suzi mengatakan: “Kami sangat senang aplikasi ini diterima dengan baik oleh pengguna. Hingga saat ini, hampir 200.000 pecinta kecantikan telah mengunduh dan menjadi bagian dari komunitas aplikasi. Ini merupakan tonggak sejarah lain bagi The Body Shop sebagai merek kecantikan. Ini membuktikan relevansinya sekali lagi.”

Menurut Tatya, aplikasi mereka juga dirancang untuk program loyalitas pelanggan, memberikan informasi tentang penawaran menarik dan informasi kinerja mereka sebagai sebuah merek. Dalam hal ini, setidaknya ada tiga sektor yang menjadi fokus mereka, yaitu: 1. Lingkungan Hidup

Kampanye Bring back our bottle mengajak para pecinta kecantikan untuk mengembalikan kemasan produk kosong ke toko untuk didaur ulang. Sejak dimulainya kampanye ini pada tahun 2008, sekitar 12 juta kemasan plastik bekas telah dikembalikan. 2. Masalah sosial

The Body Shop di Indonesia juga mempromosikan pentingnya mengakhiri kekerasan seksual terhadap perempuan. Pada tahun 2020, pihaknya membantu DPR RI mengesahkan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. 3. Kemanusiaan

Pada tahun 2023, The Body Shop juga berdonasi dan mengumpul untuk saudara kita di Gaza, Palestina sebagai bagian dari program United for Humanity dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1,8 Miliar.

“Kedepannya, kami ingin terus melibatkan para pecinta kecantikan dalam misi kami untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. Melalui adaptasi dan inovasi, The Body Shop Indonesia yakin bahwa produk dan nilai-nilai yang ditawarkan dapat menjadi landasan yang kokoh.” Kami akan tetap relevan dan selalu dekat di hati konsumen,” pungkas Suzy.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *