Tue. Oct 1st, 2024

27 September: Sejarah dan Tema Hari Pariwisata Sedunia 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Yogyakarta – Hari Pariwisata Sedunia diperingati setiap tanggal 27 September. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya pariwisata terjangkau di seluruh dunia.

Selain itu, Hari Pariwisata Sedunia juga menjadi ajang untuk mempelajari peran pariwisata dalam pembangunan ekonomi. Pariwisata juga mempunyai dampak sosial dan budaya langsung di seluruh dunia. Kehadiran Hari Pariwisata Sedunia juga bertujuan untuk menciptakan industri pariwisata berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Menurut berbagai sumber, Hari Pariwisata Sedunia ditetapkan oleh badan khusus PBB, United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 1980. Ini memperingati penerapan Undang-Undang UNWTO pada tahun 1970.

Pada Hari Pariwisata Sedunia, UNWTO memastikan bahwa perjalanan dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas dan masyarakat berpenghasilan rendah. Sejak tahun 1997, UNWTO telah memulai tradisi memilih negara tuan rumah setiap tahun untuk menyoroti pentingnya pariwisata internasional.

Tahun ini, Hari Pariwisata Sedunia berfokus pada hubungan antara pariwisata dan perdamaian dengan Georgia sebagai negara tuan rumah. Tema tahun ini adalah “Pariwisata dan Perdamaian”.

Tema ini menyoroti peran penting sektor pariwisata dalam mempromosikan perdamaian dan pemahaman antar negara dan budaya. Hal ini juga terkait dengan upaya mendukung proses rekonsiliasi.

“Pariwisata menyatukan masyarakat. Pada Hari Pariwisata Sedunia ini, kami merefleksikan hubungan mendalam antara pariwisata dan perdamaian,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, seperti dikutip indonesia.un.org.

Lebih lanjut, ia mengatakan pariwisata berkelanjutan dapat mentransformasi masyarakat, menciptakan lapangan kerja, mendorong integrasi dan memperkuat perekonomian lokal. Dengan menghormati dan melestarikan warisan budaya dan alam, kita dapat membantu mengurangi ketegangan dan menjaga hidup berdampingan secara damai.

Pariwisata juga dapat merangsang saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara tetangga, mendorong kerja sama dan pembangunan yang damai. Pada saat yang sama, pariwisata memperluas wawasan.

Setiap wisatawan dapat menjadi duta dengan berinteraksi secara hormat dengan penduduk setempat dan mengakui keberagaman, kesamaan kemanusiaan, dan nilai-nilai yang menyatukan kita semua.

“Dengan menghormati pariwisata, kita melakukan perjalanan secara bertanggung jawab, membangun jembatan dan mendorong rasa saling menghormati antar budaya dan bangsa. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan pariwisata untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan bagi semua,” ujarnya dalam pidato khusus pada Hari Pariwisata Sedunia. . tahun 2024.

Penulis: Resla

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *