Fri. Sep 20th, 2024

3 Kuintal Bubuk Abate Bakal Ditebar di Kota Bandung untuk Cegah DBD

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Pemerintah Kota Bandung dikabarkan akan membagikan tiga kuintal bubuk abate atau obat nyamuk untuk mengatasi peningkatan penyakit malaria (DBD) belakangan ini.

Serbuk abate seberat 300 kilogram ini rencananya akan didistribusikan di 151 Pemda Kota Bandung. Selain itu, Pemkot juga disetujui telah menyiapkan 15 ribu Rapid Test (RDT), alat tes demam berdarah.

“Besok (29/3/2024) kita akan melakukan penyingkiran kelambu di 151 pemda, termasuk pemekaran untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut,” kata Bambang, Kamis, 28 Maret 2024.

Ia menambahkan, “Kami bergerak untuk meningkatkan pelayanan publik dan berupaya mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat Bandung,” ujarnya.

Bambang mengatakan, Pemkot juga sudah menyiapkan upaya pencegahan dan pengobatan. Pejabat daerahlah yang melakukan tindakan pencegahan dan pejabat daerahlah yang melaksanakan tindakan pencegahan tersebut.

“Kami melibatkan tokoh pemerintah daerah, tokoh desa, organisasi RW RT. Mereka banyak memberikan ilmu kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia membenarkan adanya program 80 puskesmas yang tersebar di 30 kabupaten di Kota Bandung untuk menangani penyakit demam berdarah di masyarakat.

“Kami memiliki puskesmas yang terus memberikan pengobatan, ada 80 puskesmas yang tersebar di 30 pemerintah daerah, kami siap melakukan pencegahan dalam mengelola pelayanan medis. apakah perlu kembali ke rumah sakit,” ujarnya.

Sebanyak 41 rumah sakit di Bandung dipastikan siap menangani wabah demam berdarah Dengue (DBD) yang terjadi belakangan ini. Terkait hal tersebut, Pemkot Bandung disebut-sebut telah menggelar rapat bersama dengan direksi dan kepala rumah sakit.

Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengaku mendesak agar rumah sakit memberikan pelayanan maksimal kepada penderita demam berdarah.

“Hari ini kita undang pimpinan rumah sakit, mari kita sama-sama atasi jumlah penderita demam berdarah. Kita sepakat jika terjadi penyakit malaria, maka rumah sakit rekanan akan memberikan ruang untuk menanganinya dengan cepat,” kata Bambang dalam pengumumannya. Bandung, Kamis. (28/3/2024).

Rumah Sakit juga wajib memperbarui data pasien DBD secara berkala agar data yang diterima akurat dan terkini. Data merupakan salah satu penunjang dalam intervensi pengendalian demam berdarah.

“Pada minggu ketiga Maret ini sudah terjadi penurunan kasus dibandingkan awal Maret. Mudah-mudahan datanya valid dan real time, kita akan membangun sistem data yang terupdate,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan saat ini jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 73,6 persen. Dia mengatakan beberapa rumah sakit menderita demam berdarah.

Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan rumah sakit, agar tidak terjadi kekerasan pada kasus demam berdarah yang dirawat di rumah sakit.

“Kota Bandung sedang menghadapi peningkatan penyakit demam berdarah dan hal ini juga menjadi beban bagi rumah sakit.​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ yang sebenarnya panjang sekali,” ucapnya. .

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *