Mon. Sep 16th, 2024

4 Alasan Vaksin PCV15 Masuk Rekomendasi untuk Vaksinasi Orang Dewasa

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengumumkan perubahan rekomendasi jadwal vaksinasi untuk orang dewasa pada tahun 2024 dengan menambahkan vaksin konjugasi pneumokokus 15 valensi (PCV15).

Dengan tambahan vaksin PCV15, PAPDI merekomendasikan 23 jenis vaksin untuk usia 18 tahun hingga lansia.

Vaksin PCV15 juga merupakan bagian dari upaya memperkuat perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satu penyakit yang dapat dicegah penyebarannya dengan vaksinasi adalah pneumonia. Pneumonia merupakan peradangan pada jaringan paru-paru yang terutama disebabkan oleh berbagai virus, bakteri, dan jamur.

“PCV15 merupakan vaksin untuk mencegah peradangan paru akut yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus),” kata Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Dr. Dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM.

“Streptococcus pneumoniae dapat berakibat fatal pada populasi yang rentan, yaitu anak-anak di bawah lima tahun dan orang dewasa yang rentan dan memiliki penyakit penyerta, dimana infeksi organisme ini dapat berakibat fatal jika tidak ditangani,” kata Sukamoto dari PAPDI. tekan Konferensi mengenai rekomendasi terkini mengenai jadwal imunisasi orang dewasa tahun 2024.

Menyusul penuturan Sukamoto tentang bahaya pneumonia, PAPDI memberikan empat alasan merekomendasikan vaksin PCV15. 1. Mengurangi risiko pneumonia

Saat ini di Indonesia, pneumonia merupakan salah satu dari sepuluh besar kasus rawat inap dengan perkiraan biaya pengobatan rata-rata lebih dari 18 juta rupiah untuk rawat inap selama 6 hari. 

Sedangkan berdasarkan data BPJS, pneumonia merupakan salah satu penyakit dengan beban biaya paling besar. Oleh karena itu, vaksinasi PCV merupakan langkah penting dalam upaya menurunkan tingginya angka kejadian kasus dan mencegah pneumonia. 

 

 

Pneumonia juga dapat disebabkan oleh bakteri bernama Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) yang memiliki lebih dari 90 serotipe.

“Tampaknya ada banyak serotipe atau varian berbeda dari sesuatu yang disebut pneumokokus sebagai salah satu penyebab paling sering, setidaknya lebih dari 90 serotipe, dimana 20-30 di antaranya menunjukkan tingkat keparahan yang signifikan,” kata Dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, PEN.

Anak-anak kecil rentan terhadap kuman ini, dan 10% orang dewasa juga terkena dampaknya. Tidak hanya pneumonia, infeksi pneumokokus juga dapat menyebabkan infeksi serius lainnya, seperti: meningitis (infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang) sinusitis (sinusitis) otitis media (infeksi telinga tengah) bakteremia (infeksi darah)

Seperti yang dijelaskan Sukamoto di atas, Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) ini bisa berakibat fatal pada orang yang rentan.

“Orang-orang yang rentan adalah anak-anak balita dan rentan serta orang dewasa dengan penyakit penyerta serta orang lanjut usia.” kata Sukamoto.

Jika kelompok rentan terinfeksi Streptococcus pneumoniae, maka dapat berakibat fatal, seperti pneumonia yang semakin parah, serta komplikasi lain seperti ensefalitis akut yang dapat berujung pada kematian.

Faktor usia adalah orang dewasa sehat berusia ≥65 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan dewasa muda berusia 18–64 tahun.

 

Kasus pneumonia paling ringan terjadi antara usia 5 dan 30 tahun. Risikonya meningkat seiring bertambahnya usia dan seiring bertambahnya usia.

“Jadi tentunya kita harus memikirkan pencegahannya, terutama pada kelompok yang sangat muda atau sangat tua atau lebih tua, terutama yang berusia 50 tahun ke atas,” kata Seva.

Ceva menjelaskan, jika kuman pneumokokus dapat dicegah dengan vaksinasi PCV15, maka tidak hanya kasus pneumonia yang bisa dicegah, namun angka kejadian penyakit lain juga akan berkurang.

“Jika kita bisa mencegah bakteri pneumokokus penyebab penyakit, diharapkan tidak hanya kasus pneumonia yang bisa dicegah, tapi juga mengurangi kasus sinusitis, otitis, dan radang otak,” kata Seva.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *