Sun. Sep 22nd, 2024

4 April 1841: Presiden William Henry Harrison Meninggal 32 Hari Usai Menjabat Orang Nomor Satu AS

matthewgenovesesongstudies.com, New York – Sejarah mencatat, hari ini adalah momen meninggalnya Presiden Amerika Serikat (AS) ke-9, William Henry Harrison. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 4 April 1841, 32 hari setelah menjabat sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam.

Seperti dilansir History.com, Harrison kemudian dikenal memegang rekor presiden Amerika Serikat dengan masa jabatan terpendek. Ironisnya, pria dengan masa jabatan terpendek di Gedung Putih itu menyampaikan pidato pengukuhan terlama sepanjang sejarah.

Pidato presiden pertamanya disampaikan pada suatu pagi di bulan Maret yang sangat dingin dan berlangsung selama satu jam 45 menit.

Menjelang akhir hari pelantikan, Harrison tertidur karena pilek yang kemudian berkembang menjadi pneumonia yang fatal. Sementara itu, beberapa sejarawan berpendapat bahwa penyebab kematiannya mungkin juga karena kasus hepatitis.

William Henry Harrison tercatat sebagai presiden terakhir yang lahir sebagai warga negara Inggris sebelum Revolusi Amerika. Penduduk asli Virginia ini kuliah dengan tujuan belajar kedokteran, tetapi memutuskan untuk bergabung dengan militer sebelum menyelesaikan pendidikannya.

Presiden John Adams mengenang jasa teladan Harrison selama Perang India di Wilayah Barat Laut dan pada tahun 1801 mengangkatnya menjadi gubernur Wilayah Barat Laut (sekarang Indiana dan Illinois).

Harrison kemudian bertempur di Pertempuran Sungai Thames selama Perang tahun 1812. Ia kemudian menjadi anggota kongres dan duta besar untuk Kolombia sebelum mencalonkan diri bersama John Tyler sebagai kandidat Partai Whig dalam pemilihan presiden tahun 1840.

Satu hal yang membuat ngeri para pemimpin politik adalah Harrison dan Tyler berkampanye dengan gaya yang penuh semangat dan dianggap tidak pantas pada zaman mereka.

Mereka menggunakan nama panggilan Harrison, Tippecanoe, yang diperolehnya selama kampanye brutal Tippecanoe Creek di Perang Indian Wilayah Barat Laut, dan juga menciptakan slogan kampanye Tippecanoe dan Tyler.

Harrison dan Tyler mengorganisir demonstrasi yang riuh, membagikan botol-botol alkohol gratis yang disimpan dalam botol-botol kecil berbentuk seperti gubuk kayu.

Taktik mereka, meski kontroversial, dianggap efektif, dan pada tanggal 4 Maret 1841, Harrison dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-9.

Setelah kematiannya, Harrison meninggalkan seorang janda, Anna, dan tiga anak yang masih hidup.

Pada tahun 1889, cucunya Benjamin menjadi presiden Amerika Serikat ke-23.

Berbeda dengan kakeknya, Benjamin Harrison menjalani masa jabatan penuh, tetapi kalah dalam pemilihan ulang pada tahun 1892 dari Grover Cleveland.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *