Thu. Sep 19th, 2024

5 Daftar Layanan Publik yang Pulih Usai PDNS Kena Serangan Ransomware

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pasca serangan Ransomware pada sistem sementara Pusat Data Nasional (PDNS) 2, kini lima layanan publik (tenant) telah pulih.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian. Dia mengatakan, lima layanan publik sudah bisa berfungsi kembali setelah PDNS terkena serangan ransomware.

Ada Kementerian Imigrasi, LKPP, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Dinas Perizinan Acara, ASN Digital Kota Kediri, dan Kementerian, kata Kominfo. Konferensi Pers, Rabu (26/6/2024).

Dalam kesempatan yang sama, menurut Direktur Telkom Networks & IT Solutions, Herlan Wijanarko, kini fokus utama pasca serangan ransomware ini adalah pemulihan para tenant yang terdampak.

“Kami prioritaskan kepada para penyewa yang terkena dampak ini,” kata Herlan.

Ia juga mengungkapkan, pelayanan publik menjadi prioritas Kominfo, agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang baik.

“Permintaannya memerintahkan kami memulihkan pelayanan publik terlebih dahulu,” ujarnya.

Informasi, Kamis (20/6/2024), PDNS yang dikelola Kominfo bersama Telkom Sigma diserang ransomware Brain Chiper. 

Brain Chiper sendiri merupakan ransomware yang dikembangkan menggunakan teknologi Lockbit 3.0 yang menurut berbagai sumber sulit untuk diretas.

Pelaku serangan ransomware Brain Chiper meminta uang tebusan sebesar USD 8 juta (sekitar Rp 131 miliar) untuk mengembalikan data terenkripsi.

Meski sebagian layanan publik sudah pulih, Manajer Jaringan & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko mengatakan, data PDNS yang dienkripsi peretas kemungkinan tidak bisa dipulihkan.

“Beberapa informasi rahasia tidak dapat dipulihkan,” katanya.

Namun, kata dia, data terenkripsi tersebut tidak bisa dirilis oleh Kominfo.

“Beberapa informasi rahasia tidak dapat dipulihkan,” katanya.

Meski data yang diambil belum bisa dipulihkan, Herlan mengatakan sebagian data penghuni Pusat Data Nasional masih tersimpan.

“Kita tahu masih ada 44 penyewa yang ditahan,” ujarnya. “Kami berusaha mengaktifkan kembali layanan yang terkena dampak,” tambahnya. 

Tak hanya itu, Herlan juga mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Telkom Sigma dan BSSN telah menghubungi penyewa yang terdampak.

“Kami menghubungi penyewa yang terdampak untuk memastikan mereka memiliki informasi cadangan,” kata Herlan.

Menunggu data yang tidak bisa disimpan, Herlan menjelaskan Kemenkominfo bersama BSSN dan Telkom Sigma akan membuat PDNS baru.

“Kami akan menciptakan lingkungan baru jika data penyewa yang terdampak tidak dapat dipulihkan,” ujarnya menutup pidato.

Untuk mencegah kejadian serupa, Kepala Badan Siber dan Sandi, Hinsa Siburian mengungkapkan, BSSN telah menghentikan penyambungan PDNS 2 dan PDNS di kota lain agar uang tebusan tidak tersebar.

“BSSN telah mengisolasi koneksi PDNS 2 di Surabaya dan PDNS di Serpong dan Batam, sehingga Ransomware tidak bisa menjangkau sistem lain,” ujarnya.

Selain itu, dia menyebut hanya PDNS 2 di Surabaya yang terdampak.

PDNS 1 di Serpong dan Batam, sejauh ini dipastikan aman, ujarnya.

Tak hanya itu, PDNS yang belum tersentuh akan diberikan perbaikan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Sistem PDNS 1 di Serpong dan Batam akan diperkuat, agar tidak terjadi lagi di tempat lain,” ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Pangerapan mengatakan sistem layanan yang terkena dampak penyerangan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya perlahan mulai pulih.

Menurut dia, proses pemulihan jangka pendek dilakukan dengan memulihkan layanan DRC menggunakan data cadangan PDNS 1 dan PDNS 2.

“Sejauh ini ada 3 layanan yang perlahan pulih, yaitu layanan imigrasi, layanan izin acara Kemenkomarves, dan layanan LKPP,” kata Semuel dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).

Kata dia, kini upaya pengembalian 282 penyewa PDNS 2 terus dilakukan.

Sementara itu, Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Tbk Herlan Wijanarko menjelaskan layanan PDNS didukung oleh dua Data Center di Tangerang dan Surabaya serta cold storage DRC di Batam.

“Pasca gangguan yang terjadi di PDNS 2 Surabaya akibat serangan Brain Cipher Ransomware, sebanyak 282 tenant terdampak. Proses pemulihan jangka pendek dilakukan dengan memulihkan layanan DRC sedangkan Tangerang menggunakan data cadangan yang tersedia,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *