Sun. Sep 22nd, 2024

5 Fakta Konser Lentera Festival 2024 Ricuh, Ketua Pelaksana Ditetapkan Jadi Tersangka

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Peristiwa penonton datang dan membakar panggung terjadi saat konser musik Festival Lentera di Jalan Raya Pasar Kemis, Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu 23 Juni malam. 2024.

Hal ini terjadi karena Guyon Waron Band dan NDX AKA batal tampil sehingga konser tidak bisa digelar. Padahal penonton sudah membayar tiket dan sudah berada di lokasi. Belakangan, ratusan penonton yang tidak puas mengungkapkan kemarahannya dengan membakar dan merusak panggung.

Peristiwa itu menjadi viral di media sosial. Suasana malam ricuh, panggung terbakar. Penonton menunjukkan kemarahannya dengan bersorak sambil mengambil gambar atau merekam video di ponselnya.

Kejadian ini dibenarkan Polsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi. Ia mengatakan, kelompoknya kini tengah diproses hukum oleh panitia penyelenggara musik. Sebab, saat kejadian, tidak ada anggota komisi di tempat kejadian (TKP).

“Kami sedang mencari peran komisi, makanya komisi mencari karena tidak semua orang berada di tempat kejadian,” kata Ucu, Senin, 24 Juni 2024.

Polisi segera menetapkan Muhammad Diana Perman Angg, 27 tahun, penyelenggara utama konser Lantern, sebagai tersangka kasus penipuan yang menelan biaya ratusan juta dolar.

“Dia sudah lama menjadi tersangka,” kata Kepala Reserse Kriminal Tangerang Kompol Arief Nazaruddin Yusuf, Kamis (27/6/2024).

Ia juga menjelaskan, keputusan tersebut diambil setelah pihaknya mengumpulkan bukti-bukti dan menyikapi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, diputuskan orang yang terlibat menjadi tersangka.

Inilah sederet fakta konser Lentera Festival 2024 yang menimbulkan keributan karena penonton keluar dan membakar panggung pada Minggu, 23 Juni 2024 malam di Jalan Raya Pasar Kemis, Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, dihimpun matthewgenovesesongstudies.com:

 

Penonton melompat dan membakar panggung saat konser musik Festival Lentera di Jalan Raya Pasar Kemis, Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Minggu malam, 23 Juni 2024.

Hal ini terjadi karena Guyon Waron Band dan NDX AKA batal tampil sehingga konser tidak bisa digelar. Padahal penonton sudah membayar tiket dan sudah berada di lokasi.

Belakangan, ratusan penonton yang tidak puas mengungkapkan kemarahannya dengan membakar dan merusak panggung.

Kejadian ini pun viral di media sosial. Suasana malam ricuh, panggung terbakar. Penonton menunjukkan kemarahannya dengan bersorak sambil mengambil gambar atau merekam video di ponselnya.

Menurut Imah, salah satu penonton konser, kericuhan bermula dari pengumuman pembatalan konser. Sebab, komisi belum dibayarkan kepada beberapa artis yang akan tampil malam ini.

“Sudah ada tanda-tanda dari awal konser tidak akan digelar, banyak penonton yang melompat-lompat dan memecahkan pager serta membakar panggung,” ujarnya.

Penonton lainnya, Husni, merasa tidak senang dengan pembatalan festival Lentera karena ia telah membayar tiket secara online seharga Rp 135 ribu per orang. Namun sesampainya di lokasi, peristiwa tersebut belum terjadi.

“Saya sangat sedih acara ini tidak terlaksana, dari pemberitahuan panitia, uang artis baru dibayarkan, kelompok lain tidak tahu, sehingga tidak datang,” kata Husni.

 

Konser musik Festival Lentera 2024 yang dijadwalkan di Tangerang, Banten dibatalkan namun menimbulkan rusuh penonton hingga mengakibatkan panggung dibakar oleh para perusuh.

Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi di Tangerang, Senin, 24 Juni 2024 mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan proses hukum terhadap panitia penyelenggara musik tersebut.

Sebab, saat kejadian, tidak ada anggota komisi di tempat kejadian (TKP).

“Kami mencari tanggung jawab komisi, makanya kami mencari komisi karena tidak semua orang ada di sana saat kecelakaan itu terjadi,” ujarnya.

Dia mengatakan, polisi berupaya mencari pihak-pihak yang menggelar konser musik tersebut guna menyikapi kekerasan massa yang menyebabkan hancurnya banyak bangunan.

Artinya, polisi sedang mencari komisi untuk meminta pertanggungjawaban mereka ketika konser kacau dan semua penonton kesal karena sudah membeli tiket, kata Gubernur.

Menurutnya, Lenfest 2024 akan menampilkan musik daerah Jawa Tengah. Tiket dijual terpisah dengan harga Rp 115.000, baik secara langsung maupun online.

“Acara tersebut tidak mengundang bintang terkenal seperti grup Waton,” jelas Ucu.

 

Konser Festival Lampion di Kebeng Square, Pasar Kemis, Tangerang berakhir ricuh penonton. Seperti diketahui, banyak penonton yang rela menyalakan sound system di lokasi acara.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam (23/06/2024) setelah penonton Festival Lentera merasa tidak senang setelah membayar tiket sebesar $115.000 dan akhirnya konser dibatalkan tanpa penjelasan.

Sementara itu, penyidik ​​Kepolisian Daerah (Polresta) Tangerang Kota, Polda Banten melakukan pemeriksaan mendalam terhadap delapan orang saksi terkait kejadian tersebut. Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi mengatakan, barang bukti berasal dari EO dan panitia.

“Kami memeriksa lima orang dari EO (event organizer) dan tiga orang panitia penyelenggara konser musik tersebut,” ujarnya pada Senin, 24 Juni 2024, mengutip Antara.

Sekadar informasi, polisi masih mendalami bukti-bukti penyelenggara. Kemudian peneliti mengidentifikasi pengertian pengelola organisasi konser musik dengan huruf MPD (27).

“Identitasnya sudah disebutkan, ketua panitia ingin melaksanakannya,” ujarnya.

Kelompoknya juga menjelaskan, mereka sedang mencari pimpinan organisasi tersebut menyusul adanya laporan dugaan pencurian dan penipuan yang menimbulkan kericuhan di kalangan penonton konser musik tersebut.

“Laporan kemarin terkait penipuan dan penculikan,” jelas Ucu.

 

Polisi telah menetapkan Muhammad Dian Perman Anggo, 27 tahun, General Manager Konser Festival Lentera, sebagai tersangka kasus penipuan senilai ratusan juta dolar.

“Dia sudah lama menjadi tersangka,” kata Kepala Reserse Kriminal Tangerang Kompol Arief Nazaruddin Yusuf, Kamis (27/6/2024).

Kasat juga menjelaskan, keputusan itu diambil setelah timnya mengumpulkan bukti-bukti dan gelar perkara. Oleh karena itu, diputuskan orang yang terlibat menjadi tersangka.

“Kemudian kita akan mengumpulkan bukti-bukti dari selesainya kasus ini,” kata Arief.

Sementara itu, Kompol Baktiar Joko Mujiono membenarkan bahwa Muhammad Dian Permana sudah lama menjadi tahanan di kantor polisi.

“Dia ditahan di Kantor Polisi,” singkatnya.

Diketahui, Ketua Panitia Festival Lampion 2024 yang diduga mengambil koin ratusan juta hingga menyebabkan batalnya konser hingga menimbulkan ricuh di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, akhirnya ditangkap. Polisi. .

Tersangka ditangkap saat bersembunyi di Lepaka.

 

MDP, 27 tahun, Ketua Umum Konser Lampion 2024, mengaku kepada polisi, uang yang dibawanya kabur, digunakan untuk keperluan pribadi, dan anggota pengurus lain tidak mengenalnya.

“Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, sebagian uang dibelanjakan atau dibelanjakan tanpa sepengetahuan organisasi lain, sejumlah uang yang masuk digunakan untuk keperluan pribadi,” ujarnya, Kamis (27/6/2024).

Sehingga, akibat ulah MDP tersebut, konser yang seharusnya digelar karena penampilan Feel Komplo, Guyon Waton, dan NDX AXA dibatalkan.

Jadi kami tidak bisa membayar artisnya, kata Arief.

Terdakwa dijerat dengan beberapa dakwaan atas perbuatannya tersebut. Termasuk Pasal 62(1) jo Pasal 81(f) dan/atau Pasal 62(2) jo Pasal 16, UU No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan/atau Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP.

Dugaan tindak pidana perlindungan konsumen dan atau tindak pidana penipuan dan atau tindak pidana operasional, jelas Arief.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *