Sun. Sep 29th, 2024

5 Fakta Menarik Europa, Satelit Milik Jupiter

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bulan Jupiter, planet terbesar di galaksi Bima Sakti, cukup terkenal di kalangan astronom. Bulan atau satelit alami Jupiter adalah Europa.

Europa ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610, namun kemudian dibantah oleh Simon Marius. Ia mengaku pertama kali menemukan Eropa pada tahun 1609.

Selain sebagai penemu pertamanya, Europa merupakan satelit alami yang menarik untuk dikunjungi kembali. Dikutip dari situs Planetary Society, Senin (3/11/2024), berikut fakta menarik bulan Jupiter, Europa.

1. Europa tertutup es

Europa adalah bulan terbesar keenam di Tata Surya. Diameternya sekitar 3130 km, sedikit lebih kecil dari Bulan di Bumi.

Europa adalah bulan terdekat kedua dari Jupiter. Satelit ini terkadang lebih dekat ke Jupiter, terkadang lebih jauh.

Europa adalah benda padat paling halus di Tata Surya. Puncak yang tinggi, yang jumlahnya sedikit, hanya mencapai beberapa ratus meter dan jarang terjadi kawah besar.

Europa terbuat dari es yang menutupi lautan air di bawahnya. Para ilmuwan berharap ada bentuk kehidupan yang mungkin ada di bawah permukaan es satelit yang membeku.

2. Oksigen adalah

Pesawat luar angkasa Juno milik NASA menunjukkan bahwa bulan Jupiter, Europa, menghasilkan banyak oksigen setiap hari. Para peneliti memperkirakan produksi oksigen di Europa berdasarkan jumlah hidrogen yang dipancarkan dari permukaannya.

Akibatnya, Eropa menghasilkan sekitar 1.000 ton oksigen setiap 24 jam, cukup untuk satu juta orang. Penemuan kandungan oksigen di atmosfer satelit menjadikan Europa lokasi yang menjanjikan bagi astrobiologi.

Para ilmuwan berharap ada bentuk kehidupan yang mungkin ada di bawah permukaan es satelit yang membeku. Karena Europa diyakini memiliki lautan di bawah permukaannya, para ilmuwan bertanya-tanya apakah oksigen di permukaan Bulan juga dapat menyediakan oksigen untuk lautan.

Meskipun 1.000 ton oksigen per hari itu banyak, namun jumlah tersebut lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya. Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan Europa bisa menghasilkan lebih dari 1 ton oksigen per detik.

3. Memiliki permukaan yang rata

Meski permukaan Europa terdiri dari lapisan es padat, namun lapisannya sangat halus. Meskipun para ilmuwan percaya bahwa lapisannya memiliki retakan dan goresan, Europa jarang memiliki kawah yang disebabkan oleh meteorit di permukaannya.

Inilah mengapa Europa dikatakan sebagai permukaan paling halus di tata surya. Europa tersusun dari batuan silikat dan diyakini memiliki inti besi.

Europa memiliki atmosfer oksigen.

4. Satu hari di Eropa sama dengan 3,5 hari di Bumi

Satu hari di Europa, salah satu bulan Jupiter, sama dengan 3,5 hari di Bumi. Europa mengorbit Jupiter setiap 3,5 hari dan terikat secara gravitasi ke Jupiter.

Artinya belahan Bulan yang sama selalu menghadap planet. Europa adalah bulan terbesar keenam di Tata Surya dan bulan terbesar keempat Jupiter.

Satelit alami ini mengorbit Jupiter dengan kecepatan 49.476 km per jam.

5. Jumlah air lebih banyak dari pada bumi

Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa terdapat air atau material yang memungkinkan kehidupan berkembang di bawah lapisan es Europa. Namun jika terbukti, jumlah air dari Eropa akan jauh lebih banyak.

Para astronom mengatakan kandungan air di Europa mungkin dua kali lipat dari kandungan air di Bumi. Ini tentu saja merupakan angka yang luar biasa, karena permukaan Europa terdiri dari lapisan es padat.

(tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *