Thu. Sep 19th, 2024

5 Fakta Menarik tentang Gugus Bintang Pleiades

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Gugus bintang Pleiades atau Messier 45 merupakan sekelompok bintang yang terletak 444 tahun cahaya dari Bumi. Gugus ini berisi ribuan bintang dalam satu kelompoknya, tujuh bintang paling terang di gugus ini adalah Alcyone, Electra, Merope, Maia, Taygeta, Calaeno, dan Asterope.

Di tempat yang tidak ada polusi cahaya, orang bisa melihat ketujuh bintang ini dengan mata telanjang. Melansir Live Science, Senin (18/3/2024), meski tergolong bintang, Pleiades tidak termasuk dalam 88 bintang yang terdaftar di International Astronomical Union (IAU).

Pleiades adalah salah satu kategori asterisme di konstelasi Taurus, yaitu kumpulan bintang yang merupakan bagian dari satu atau lebih konstelasi yang terdaftar oleh IAU. Berikut beberapa fakta menarik tentang gugus bintang Pleiades.

1. Bintang dari 7 saudara perempuan

Gugus Pleiades erat kaitannya dengan mitologi Yunani. Pleiades adalah nama tujuh bersaudara: Alcyone, Electra, Merope, Maia, Taygeta, Calaeno dan Asterope. Mereka adalah anak-anak Atlas (yang memikul dunia di pundaknya) dan Pleione.

Ketujuh bersaudara itu diangkat ke langit dan dijadikan bintang oleh Zeus (raja para dewa), mengingat Orion (sang pemburu) sedang memburu mereka saat itu. Karena legenda tersebut, terdapat dua versi mengenai arti nama Pleiades.

Pertama, nama Pleiades dapat diterjemahkan sebagai “anak-anak Pleiades”. Kedua, Pleiades dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata “Plein” yang berarti berenang, menunjukkan musim berenang di Laut Mediterania.

2. Dia punya banyak nama

Terlihat dengan mata telanjang, Pleiades dikenal tidak hanya dalam mitologi Yunani. Dalam mitologi Aborigin, ketujuh bintang ini disebut “Gadis Air Yunggarmurr”.

Konstelasi ini dikaitkan dengan kepercayaan bahwa bintang-bintang ini adalah tujuh bersaudara yang mengenakan mantel berlapis kristal. Di Indonesia, Pleiades dikenal dengan nama Lintang Wuluh atau Lintang Kartika yang artinya bintang bintang.

Tujuh bintang paling terang di gugus ini disebut juga dengan tujuh bidadari surga dalam legenda Yak Taruba. Di India, kelompok ini dikenal dengan nama “Kritikka”, diambil dari nama dewa pelindung masyarakat Tamil, Kartikeya.

Sedangkan di Jepang dikenal dengan nama “Subaru” yang artinya mengumpulkan bintang.

 

3. Gugus bintang terbuka

Pleiades telah menarik perhatian para astronom sejak zaman kuno. Galileo Galilei, salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah astronomi, pertama kali mengamatinya melalui teleskop pada bulan Maret 1610.

Berdasarkan pengamatannya, Galileo menyatakan bahwa Pleiades berisi 36 bintang sehingga menarik perhatian dunia ilmiah terhadap gugus ini. Pleiades adalah gugus bintang terbuka.

Artinya, bintang-bintang di dalamnya lahir dari awan raksasa yang penuh gas dan debu dalam periode tertutup. Hal ini membuat bintang Pleiades stabil.

Para astronom memperkirakan Pleiades terbentuk sekitar 100 juta tahun yang lalu dan akan menghiasi langit malam selama 250 juta tahun ke depan. Sebagian besar bintang dalam kelompok ini termasuk tipe B, yaitu panas.

Bintang-bintang dalam kelompok ini juga berwarna terang dan merah, dengan magnitudo antara 3 dan 6. Bintang-bintang di Pleiades tentu jauh lebih terang dibandingkan Matahari.

Namun, ia mudah kehabisan minyak dan memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan Matahari.

4. Pendaratan tanda pertama

Sejak zaman dahulu, kehadiran bintang telah digunakan sebagai tanda untuk menunjukkan arah atau musim. Waktu perjalanan melalui Laut Mediterania dikaitkan dengan Pleiades.

Di Indonesia, penampakan Pleiades digunakan sebagai simbol pertanian. Musim tanam (mangsa pranata) sesuai dengan budaya masyarakat Jawa.

Jika bulan Juni dan Orion terlihat saat matahari terbit saat fajar atau sebelum matahari terbit di bulan Juni, berarti musim tanam baru telah dimulai. Simbol ini digunakan masyarakat untuk mulai bekerja di sawah dan menyapu serangga.

 

5. Penemuan Pleiades

Pleiades dapat dilihat dengan mencari konstelasi Taurus. Gugus ini terletak di depan Aldebaran, bintang paling terang di konstelasi Taurus.

Di Indonesia, pada bulan Mei-Juni, Pleiades terbit bersamaan dengan Matahari. Sekitar bulan September-Desember, gugus ini berada pada puncaknya dan terlihat di langit malam, kemudian terbenam seiring terbitnya matahari pada bulan Desember.

Cara lainnya adalah dengan mencari terlebih dahulu konstelasi Orion. Gambarlah garis khayal yang muncul dari tiga bintang terang Orion secara berurutan, yaitu: Alnitak, Alnilam, dan Mintaka.

Tarik hingga Anda menemukan bintang Aldebaran yang lebih terang dari yang lain. Kemudian temukan gugus bintang Pleiades di dekatnya.

Aldebaran sendiri dalam bahasa Arab berarti “pengikut”, karena bintang ini selalu berada setelah Pleiades dan terbit setelah Pleiades.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *