Wed. Sep 25th, 2024

5 Fakta Viral Dua Warga Meninggal Dunia, 44 Orang Masuk RS Jiwa Mabuk Akibat Kecubung di Banjarmasin

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Baru-baru ini beredar video viral di media sosial (media sosial) Twitter memperlihatkan beberapa warga yang mabuk dan mengamuk diduga karena batu kecubung. Peristiwa ini terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Akun Twitter @bacottetangga__ mengungkap efek keracunan batu kecubung menewaskan dua orang dan menyebabkan 35 orang lainnya dirawat di RSJ Sambang Ilhum.

Batu kecubung menyebabkan sebagian orang melakukan hal-hal aneh tanpa disadari. Dalam video tersebut, terlihat beberapa orang berdiri di tengah jalan tanpa henti sehingga memaksa pengendara sepeda motor dan mobil melambat, dikutip Antara, Kamis, 11 Juli 2024.

Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) pun turut memberikan sambutan. Kapolda Kalimantan Selatan Adam Erwindi mengatakan, pihaknya sedang mendalami dugaan penyalahgunaan buah kecubung untuk mabuk-mabukan atau pesta pora, seperti video yang beredar di media sosial beberapa warga Banjarmasin sedang mabuk-mabukan hingga legenda. dari mengonsumsi zat-zat tersebut.

“Kami telah mengidentifikasi empat korban dalam keadaan mabuk dan mengimbau masyarakat tidak meniru perilaku tersebut karena dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan,” kata Adam dilansir Antara, Jumat, 12 Juli 2024.

Sementara itu, Direktur RSJ Sambang Lihum Yuddy Riswandhy Noora menambahkan, 2 orang di Banjarmasin dilaporkan meninggal dunia dan 44 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum (RSJ) karena diduga keracunan batu kecubung.

Pak Yuddy mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menerima 44 pasien yang diduga keracunan batu kecubung. Sedangkan dua korban meninggal dunia diyakini berusia 20 dan 40 tahun.

Berikut Sederet Fakta Dua Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Orang yang Dirawat di RSJ Sambang Ilhum, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), dalam keadaan mabuk hingga melakukan kekerasan diduga karena batu kecubung, dilansir matthewgenovesesongstudies.com :

 

Sebuah video viral di Twitter memperlihatkan sejumlah warga meminum alkohol dan berjalan kecubung. Peristiwa ini terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Akun Twitter @bacottetangga__ mengungkap efek keracunan batu kecubung menewaskan dua orang dan menyebabkan 35 orang lainnya dirawat di RSJ Sambang Ilhum.

Batu kecubung menyebabkan sebagian orang melakukan hal-hal aneh tanpa disadari. Dalam video tersebut, terlihat beberapa orang berdiri di tengah jalan, memaksa pengendara dan mobilnya mengerem.

Warga juga terlihat disandera dengan sepeda motor. Mengutip pesan Antara, Kamis 11 Juli 2024, keracunan batu kecubung yang meresahkan warga Kalimantan Selatan terjadi beberapa hari lalu.

 

Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) mendalami dugaan penyalahgunaan buah kecubung untuk mabuk-mabukan atau halusinasi, seperti video yang beredar di media sosial masyarakat Banjarmasin hingga sejumlah cerita konsumsi obat tersebut.

“Kami telah mengidentifikasi empat korban dalam keadaan mabuk dan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perilaku tersebut karena dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan,” kata Kapolda Kalsel Adam Erwindi dilansir Antara. Jumat 12 Juli 2024.

Dia mengatakan, Badan Reserse Narkoba Polda Kalsel tengah menindaklanjuti kasus ini. Bahkan Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Kelana Jaya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan akan membawa daun dan buah kecubung tersebut ke laboratorium forensik untuk diketahui kandungannya.

– Hasil pemeriksaan laboratorium forensik tentu memakan waktu. Begitu kita tahu isinya, kita lanjutkan, kata Adam.

 

Pak Adam juga menegaskan bahwa Badan Narkotika Norwegia akan mengambil tindakan serius terhadap setiap pelanggaran terkait penggunaan obat-obatan terlarang dan zat berbahaya lainnya.

Di sisi lain, ia mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mempublikasikan konten yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

Pak Adam menegaskan, “Polda Kalsel berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban ruang publik, termasuk internet, agar tidak menimbulkan kontroversi dalam situasi keamanan dan jaminan sosial.

 

Dua orang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dilaporkan meninggal dunia dan 44 lainnya dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum diduga akibat keracunan batu kecubung.

Hal itu dibenarkan Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy Noora. Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menerima 44 pasien diduga keracunan batu kecubung. Sedangkan dua korban meninggal dunia diyakini berusia 20 dan 40 tahun.

“Pasiennya bertambah 5 orang, jadi kemarin kita rawat 39 orang, sampai hari ini 44 orang. Jadi total kita rawat 44 orang. Meninggal 2 orang,” Yuddy Riswandhy Noora dikutip dari YouTube Liputan6, Sabtu 13 Juli 2024.

Dokter Firdaus Yamani, konsultan psikologi kecanduan RSJ Sambang Lihum, mengatakan kondisi pasien yang datang akibat keracunan batu kecubung cukup mengkhawatirkan. Tampaknya mereka merasa tidak nyaman, tidak teratur berbicara, bahkan sulit tidur.

“Jadi mereka kita berikan suntikan agar mereka tenang, dan kalau mereka sulit tidur, kita akan berikan obat lain agar mereka bisa tenang,” kata Firdaus.

Dari pemeriksaan sementara, Firdaus menduga korban menelan batu kecubung yang dicampur bahan kimia lain. Namun, kata dia, klaim tersebut harus ditindaklanjuti dengan uji laboratorium.

Diduga dicampur dengan alkohol, namun perlu dievaluasi lebih lanjut, imbuhnya.

Sementara itu, Firdaus mengatakan, dua orang meninggal dunia disebabkan oleh depresi pernafasan.

“Awalnya (kondisi pasien) baik, namun seiring berjalannya waktu, suhu terus meningkat, saturasi oksigen terus menurun, dan akhirnya tidak dapat tertolong. Mereka meninggal karena depresi pernafasan,” jelas Firdaus.

 

Badan Reserse Narkoba Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin melakukan penyelidikan terhadap dua jenazah warga yang diduga tewas usai mengonsumsi batu kecubung.

Kapolda Kalsel Kombe Adam Erwindi mengungkapkan, korban berinisial AR dan S meninggal bukan karena batu kecubung, melainkan karena mengonsumsi 2-3 butir pil berwarna putih tanpa merek dan logo.

Obat ini diduga dikonsumsi korban, kata Adam, Senin, 15 Juli 2024.

Informasinya, Polresta Banjarmasin menangkap 3 orang pengedar narkoba berinisial MS, IS dan SY beserta barang bukti 609. Terdakwa mengaku menjual narkoba kepada korban dengan harga 25 ribu kip per tablet.

Selain itu, petugas polisi juga menangkap pengidap narkoba M (47) yang diduga menjual obat berwarna putih tanpa merek atau logo dengan barang bukti sebanyak 20.000 butir.

“Untuk saat ini keempat orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 435 jo Pasal 138 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman 12 tahun penjara,” kata Adam.

Soal video beberapa warga yang dituduh mabuk-mabukan, Adam mengatakan tidak semuanya berasal dari Amethyst. Menurutnya, ada video seorang pemabuk namun bernama Drunk Amethyst. Selain itu, lanjutnya, ada video lomba burung di Kabupaten Batola yang berjudul Akibat Mengonsumsi Batu Kecubung.

Untuk itu, Adam mengimbau masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mengonsumsi obat-obatan yang tidak berlabel yang kandungannya tidak diketahui atau produk berbahan dasar pohon kecubung, karena dapat berdampak buruk bagi tubuh.

Adam juga mengatakan, Polresta Banjarmasin meningkatkan patroli ke tempat-tempat remaja yang menggunakan narkoba berbahaya.

Ia mengatakan, langkah tersebut untuk mengatasi dan mencegah meluasnya kasus mabuk akibat pil putih. Hal ini juga melindungi masyarakat dari bahaya konsumsi narkoba tanpa izin dan pengawasan yang baik.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *