Thu. Sep 19th, 2024

5 Penyakit Zoonosis yang Bisa Ditularkan Ternak, Pakar: Pastikan Hewan Kurban Sehat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dalam waktu dekat, masyarakat muslim akan menyembelih atau menyembelih hewan ternak seperti sapi dan kambing.

Penyembelihan dilakukan setelah salat Idul Fitri dan hewan kurban harus dalam keadaan sehat dan bugar.

Ahli epidemiologi lingkungan Dr. Kebersihan dan kesehatan hewan kurban harus diperhatikan agar terhindar dari potensi penyakit, ujar Dickey Budiman Ph.D. Pasalnya, ternak membawa penyakit zoonosis yang dapat menular ke manusia, seperti antraks

Antraks juga dikenal sebagai pneumonia atau penyakit sapi gila. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bisa melalui kontak langsung dengan hewan yang tertular atau produk hewani seperti daging, darah, dan kulit.

Gejala pada manusia antara lain demam, luka pada kulit, dan gangguan pernafasan, kata dokter spesialis kesehatan tersebut kepada Health matthewgenovesesongstudies.com dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/6/2024). Brucellosis

Penyakit lain yang dapat menular dari hewan kurban ke manusia adalah brucellosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Brucella spp.

Penyakit ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.

Gejala pada manusia antara lain demam berkepanjangan, nyeri sendi, dan kelelahan. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang bersentuhan dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan kurban yang terinfeksi. Gejala pada manusia antara lain demam tinggi, sakit kepala, dan gangguan ginjal.

Penyakit lain yang dapat ditularkan oleh sapi yang akan disembelih adalah: Demam Q

Demam Q mewabah khususnya di Jawa Barat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Coxiella burnetii.

Penyakit ini ditularkan melalui inhalasi partikel udara yang terkontaminasi dari hewan yang terinfeksi. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri otot, dan pneumonia. Salmonellosis

Salmonellosis disebabkan oleh bakteri Salmonella. Penyakit ini menyebar melalui konsumsi daging atau produk hewani yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi diare, demam, dan kram perut.

Dickey juga menjelaskan cara menjaga kesehatan hewan kurban untuk mencegah penularan penyakit. Cara memilih ternak sehat : pemeriksaan fisik

Pilihlah hewan yang aktif, tidak lesu dan mempunyai nafsu makan yang baik. Pastikan bulu hewan peliharaan dalam keadaan bersih dan tidak rontok. Pada kulit hewan tidak boleh terdapat luka, bisul atau tanda-tanda penyakit kulit. Pemeriksaan nafas, mata dan mulut

Tes pernapasan, mata dan mulut juga diperlukan. Mata harus jernih dan cerah, tanpa tanda-tanda infeksi atau kekeruhan.

Mulut dan gusi harus berwarna merah muda, tidak ada luka atau bengkak. Hewan tidak boleh menunjukkan tanda-tanda batuk atau pilek.

“Jika ragu, jangan dipilih sebagai hewan kurban,” saran Dickey.

Sejumlah pertimbangan harus diperhatikan agar proses penyembelihan dapat dilakukan dengan aman, antara lain: Kebersihan tempat pemotongan

Pastikan area pemotongan bersih dan bebas kontaminasi. Gunakan peralatan yang bersih dan disterilkan sebelum digunakan. Anda tidak bisa menyiksa binatang

Hewan harus diperlakukan dengan baik dan tidak disalahgunakan sebelum disembelih. Penyembelihan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan memahami tata cara sesuai syariat Islam.

Pisau yang digunakan harus tajam untuk meminimalkan penderitaan hewan. Pengelolaan daging kurban

Hewan tersebut harus segera mengeluarkan darahnya setelah disembelih. Untuk mencegah tumbuhnya bakteri, daging harus disimpan di tempat yang bersih dan pada suhu yang tepat.

Daging harus dibersihkan dengan air bersih dan disimpan dalam kondisi higienis. Hindari kontak langsung dengan tanah atau permukaan kotor.

Daging harus didistribusikan sesegera mungkin setelah penyembelihan untuk menghindari pembusukan. Gunakan wadah yang bersih dan tertutup selama proses penyaluran.

Pastikan daging dimasak hingga matang untuk membunuh bakteri atau parasit yang mungkin ada.

Cuci tangan pakai sabun setelah memegang daging mentah dan sebelum menyentuh makanan lain.

“Dengan mengikuti pedoman tersebut, maka risiko penularan penyakit zoonosis dari hewan kurban ke manusia dapat dikurangi dan pelayanan kurban dapat dilakukan dengan aman dan higienis,” pungkas Dickey.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *