Fri. Sep 20th, 2024

5 Saham Emiten Indonesia Masuk Indeks MSCI, Ada CMRY hingga WIKA

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Lima perusahaan Indonesia masuk dalam MSCI Global Small Cap Index yang diumumkan pada Senin, 12 Agustus 2024. Kelima perusahaan ini berhasil masuk MSCI Global Small Cap Index pada 2 September 2024.

Dari laman MSCI, lima perusahaan Indonesia yang masuk dalam MSCI Global Small Cap Index antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) , dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sementara itu, saham ANTM keluar dari MSCI Global Standard Index dan berpindah ke MSCI Global Small Cap Index.

Saham lima emiten Indonesia yang masuk dalam indeks MSCI bersatu menguat tipis pada akhir perdagangan Senin 12 Agustus 2024. Saham menguat setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau. ICI naik 0,56 persen menjadi 7.297,62.

Pada penutupan perdagangan Senin 12 Agustus 2024, saham ANTM menguat 1,95 persen ke Rp 1.310 per saham. Harga saham ANTM naik lima poin menjadi Rp 1.290 per saham. Harga saham ANTM berada pada level tertinggi Rp 1.310 dan terendah Rp 1.290 per saham. Volume perdagangannya sebanyak 9.292 kali dan total volume perdagangannya sebanyak 380.547 lembar saham. Nilai transaksi Rp 49,6 miliar.

Saham CMRY menguat 2,86 persen ke Rp 5.400 per saham. Harga saham CMRY dibuka pada Rp 5.250 per saham. Harga saham CMRY berada pada level tertinggi Rp 5.400 dan terendah Rp 5.250 per saham. Volume perdagangannya sebanyak 4.594 kali dan total volume perdagangannya sebanyak 48.292 lembar saham. Nilai transaksi Rp 25,9 miliar.

 

Saham WIKA menguat 0,94 persen menjadi ditutup pada Rp 214 per saham. Harga saham WIKA naik dua poin menjadi Rp 214 per saham. Harga saham WIKA tertinggi Rp 220 dan terendah Rp 210 per saham. Volume perdagangannya sebanyak 3.165 kali dan total volume perdagangannya sebanyak 573.509 lembar saham. Nilai transaksi Rp 12,3 miliar.

Sedangkan saham CMRY menguat 2,86 persen ke Rp 5.400 per saham. Harga saham CMRY dibuka pada Rp 5.250 per saham. Harga saham CMRY berada di level tertinggi Rp 5.400 dan total volume perdagangan Rp 5.250 per saham sebanyak 4.594 kali dengan total volume perdagangan 48.292 saham. Nilai transaksi Rp 25,9 miliar.

Saham FILM menguat 10,68 persen ke Rp 4.560 per saham. Harga saham FILM menguat 10 poin ke Rp 4.130 per saham. Harga saham FILM berada pada level tertinggi Rp 4.590 dan terendah Rp 4.130 per saham. Volume perdagangannya sebanyak 6.583 kali dan total volume perdagangannya sebanyak 123.427 lembar saham. Nilai transaksi Rp 54,7 miliar.

Saham INCO menguat 4,62 persen ke Rp 3.850 per saham. Harga saham INCO dibuka menguat 40 poin di Rp 3.720 per saham.  Harga saham INCO berada pada level tertinggi Rp 3.850 dan terendah Rp 3.720 per saham. Volume perdagangannya sebanyak 6.567 kali dan total volume perdagangannya sebanyak 184.130 lembar saham. Nilai transaksi Rp 70 miliar.

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana menerbitkan green bond. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mengurangi jejak karbon dalam operasionalnya secara signifikan.

Grup Merdeka melalui anak perusahaannya PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang mengelola operasional Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, memelopori transisi energi dengan menggunakan listrik dari sumber terbarukan dan menggunakan biodiesel B35 serta melaksanakan rencana reformasi tersebut. Untuk penggali berat.

Selain itu, BSI Biasanya melakukan kegiatan perlindungan lingkungan berupa pembuangan tanaman, penanaman kembali karang, mangrove dan lain-lain. PT BSI juga bekerjasama dengan banyak pusat dan organisasi lingkungan hidup dalam kegiatan tersebut.

“Harusnya ada green bond (yang akan ada). Dari segi timing, mungkin 5 tahun ke depan ya. 5 tahun ke depan harusnya kita sudah berikan data hijaunya,” kata Kahiono Seto, Direktur PT Bumi Succesindo. . , dikutip Jumat (26/7/2024).

Pada Oktober 2023, perseroan mendapat kenaikan rating ESG MSCI (Morgan Stanley Capital International) dari BBB menjadi A. Dengan akuisisi ini, Merdeka menjadi satu-satunya perusahaan pertambangan Indonesia dalam kategori Diversifikasi Logam dan Pertambangan MSCI yang mendapat peringkat A. .

Menurut Seto, klasifikasi tersebut menjadi modal perusahaan secara global sebagai perusahaan yang memiliki fokus dan penerapan ESG yang tepat. Di sisi lain, klasifikasi ini juga bisa menjadi tiket bagi perusahaan untuk mendapatkan uang, terutama dari bank yang cukup selektif.

“Dari segi finansial, isu pertambangan ini sangat penting bagi perbankan, mereka sangat setuju dengan ESG, jadi kalau mendapat nilai A berarti kita lolos sebagai perusahaan dengan kinerja ESG yang tepat,” kata Seto lebih lanjut

Target penurunan emisi Indonesia dimulai dari 29% dan saat ini menjadi 41% pada tahun 2030, hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060. Dalam kontribusinya, Merdeka juga telah menerbitkan Komitmen Net Zero yang didukungnya. Melalui Roadmap Penurunan Emisi GRK yang bertujuan untuk menurunkan emisi sebesar 50% untuk produk tembaga dan emas serta 29% untuk produk manufaktur.

Rencana Grup Merdeka menuju komitmen Net Zero adalah melakukan transformasi energi dan efisiensi, merehabilitasi penggunaan lahan, dan merehabilitasi tanah. Pada tahun 2023, Merdeka akan mulai menggunakan platform penghitungan emisi TruCount untuk mengukur, memantau, mengendalikan, dan melaporkan GRK.

Platform TruCount dibangun berdasarkan dua standar internasional yaitu Protokol Gas Rumah Kaca dan ISO 14064-1:2018. Fakta ini memastikan keakuratan penghitungan GRK Merdeka dan kepatuhan terhadap standar internasional.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *