Fri. Sep 20th, 2024

5 Strategi Eka Sari Lorena Dongkrak Pendapatan, Tambah Bus Listrik hingga Cashless Payment

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Perusahaan bus angkutan darat (PO), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) akan terus melakukan ekspansi pada tahun ini. Langkah tersebut untuk mendongkrak pendapatan perseroan agar tetap bisa beroperasi secara menguntungkan.

“Salah satu strategi pengembangan tahun ini adalah peningkatan jumlah kendaraan listrik,” kata Direktur Transportasi Ekasari Lorena, Rianta Surbakti, seiring dengan rencana Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabuditabek untuk mempercepat pembangunan. Ekosistem Angkutan Umum listrik di Jaboditabek.

“Selain itu, kami juga akan terus memperkuat divisi sewa jangka panjang sehingga mampu memberikan pendapatan tertentu bagi perseroan,” kata Rianta dalam surat yang tercatat pada Minggu (23/6/2024).

Rencana lainnya adalah dengan bersinergi dengan moda transportasi darat lain seperti kereta kecepatan tinggi yang sedang dikembangkan pemerintah. Tak hanya itu, Lorena juga akan melakukan perawatan rutin armada di divisi AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) ketika perekonomian Indonesia pulih.

“Kami akan terus meningkatkan efisiensi di segala bidang, meningkatkan pengendalian penerimaan dan pengeluaran, penerapan metode pembayaran tiket secara tunai dan penggunaan penjualan online yang telah dikembangkan selama 10 tahun, serta kerja sama dengan partner seperti Traveloka dan Redbus.

Dari sisi kinerja keuangan, pada tahun 2023, pendapatan operasional perseroan berkurang 0,15% dari Rp93,102 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp92,958 miliar pada tahun 2023.

Pendapatan terbesar Lorena masih berasal dari jalur bus AKAP sebesar Rp73,03 miliar, jalur sewa bus sebesar Rp13,47 miliar, dengan kontribusi masing-masing sebesar 78,56% dan 14,49% terhadap total pendapatan tahun 2023.

Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp25,56 miliar, naik 271% dari laba kotor tahun 2022 sebesar Rp6,89 miliar. Rugi bersih LRNA tahun berjalan juga berhasil ditekan sebesar 96,35% menjadi Rp 777 juta pada tahun 2023, dari rugi bersih tahun lalu sebesar Rp 21,31 miliar.

Namun LRNA berhasil membukukan laba komprehensif sebesar Rp135,87 miliar pada tahun 2023, dari laba komprehensif tahun lalu sebesar Rp21,32 miliar, dengan surplus pembaharuan aset tetap sebesar Rp136,66 miliar.

Tahun ini, pada semester I 2024, pendapatan perseroan sebesar Rp 19,06 miliar, naik 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 19,06 miliar. Rp 18,49 miliar. Sedangkan penyumbang pendapatan terbesar pada Q1-2024 masih berasal dari bisnis AKAP senilai Rp14,29 miliar dan pasokan bus sebesar Rp2,53 miliar.

Namun lini bisnis angkutan bus bandara atau Yaboditabek Airport Connection (JAC) tumbuh tumbuh 65% menjadi Rp1,68 miliar dari Rp1,02 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, bisnis JAC dikelola Rp3,56 miliar, naik 5% dari tahun 2022 sebesar Rp3,39 miliar.

“Perusahaan yakin segmen bus angkutan bandara dan segmen penyewaan bus akan tumbuh signifikan seiring berjalannya waktu, didukung oleh potensi pasar,” kata Rianta.

Selain itu, perseroan akan terus mengembangkan transportasi bandara, Trans Jabodetabek Reguler (TJR) dan Jabodetabek Residence Connection (JRC), serta angkutan sewa waktu, sehingga perseroan tidak lagi bergantung pada satu porsi AKAP.

Sejak akhir Desember 2023, Lorena mengoperasikan bus AKAP di lebih dari 20 rute Pekanbaru, Jambi, Pelembang, Perbumulya, Lampung, Batavia, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Madurai, Malang, Jembar, Banyuwangi, dan Denpasar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *