Sun. Sep 8th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Gunung Bukitinggil atau Bukit Tingle adalah sebuah gunung di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Bukitinggil tingginya 2.212 mm.

Gunung ini merupakan salah satu sisa letusan dahsyat Pegunungan Sunda Purba pada zaman prasejarah. Gunung ini mempunyai hutan pegunungan dan hutan bawah pegunungan.

Masih banyak hal lain tentang Gunung Bukittinggal selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Bukitinggil yang dihimpun tim gaya hidup matthewgenovesesongstudies.com dari berbagai sumber. 1. Puncak tertinggi di Pegunungan Lembang

Gunung Bukitinggil merupakan puncak tertinggi di Pegunungan Bandung bagian utara atau Pegunungan Lembang. Puncak lainnya di pegunungan tersebut adalah Gunung Tangkuban Perahu (2.084 m.s.l.), Burangrang (2.064 m.s.l.), Sunda (1.859 m.s.l.), Putri (1.587 m.s.l.), Manglayang (1.818 m.s.l.), A.60 m. .S.L. , dan Karamat (1.200 mdpl).

Dengan demikian, Gunung Bukitinggil menjadi daya tarik tersendiri jika dilihat dari bukit lain di kawasan Bandung. Tempat ini dapat dengan mudah dijangkau dan didaki dalam perjalanan sehari dari Bandung atau Jakarta. 2. Titik awal pendakian

Dikutip dari Mount Bagging Page pada Minggu 21 Juli 2024 Gunung Bukitinggil berjarak 2,2 km langsung dari desa terdekat, Desa Pasir Angling, Sibodas, Lembang. Jika Anda meninggalkan Bandung sebelum subuh, Anda bisa kembali ke Dago pada waktu makan siang.

Meskipun tidak ada pemandangan di puncak yang berhutan, pendakian ini tidak sepopuler puncak-puncak besar lainnya di sekitar Bandung, jadi jika Anda mencari kesendirian, ini adalah pilihan yang bagus.

 

Di gunung ini terdapat situs megalitik yaitu situs Babalongan. Di situs tersebut terdapat bangunan lumpur berundak berbentuk kolam persegi panjang, yang diduga merupakan tempat peribadahan pada zaman Megalitikum.

Di antara bahan konstruksi khusus, tanah dan kayu adalah yang utama. Penduduk setempat menamai bangunan tersebut Babalonga karena diyakini menyerupai kolam ikan (Balong dalam bahasa Sunda). 4. Jalur pendakian

Jalur pendakian pertama adalah dari desa Pasir Angling. Dibutuhkan sekitar satu jam dengan mobil atau sepeda motor untuk mencapai jalur paling populer di Kampung Pasir Angling dari pusat kota Bandung dalam keadaan lalu lintas yang baik.

Jika Anda menggunakan angkutan umum dari Bandung, terdapat berbagai fasilitas angkutan umum dari stasiun kereta Lembang hingga Sibodas, Maribaya, dan Suntengjaya. Anda akan berhenti di sebuah kios di ketinggian 1.439 meter di atas permukaan laut, dimana puncak Bukitinggil yang berhutan terlihat jelas di arah timur laut. Sepeda motor adalah ide yang bagus karena tidak banyak ruang untuk memarkir mobil di sini.

Jika melewati Kampung Pasir Angling tidak ada postingan saat naik. Bahkan di akhir pekan, Anda tidak akan bertemu banyak pendaki lain atau melihat banyak sampah.

Jalan menanjak hingga akhirnya mengarah ke punggung pohon pinus yang indah. Kemudian setelah masuk hutan asli menjadi lebih curam.

Setidaknya dibutuhkan waktu dua jam bagi pendaki untuk mencapai puncak. Puncaknya sendiri biasa-biasa saja dengan beberapa area datar yang cocok untuk berkemah, beberapa buah raspberry liar, dan sedikit pemandangan.

Ternyata, sisa-sisa fondasi candi Sunda kuno masih ada di sini. Seperti Tangkuban Parahu, gunung ini konon penting dalam legenda Sangkuriang.

Dibutuhkan waktu kurang dari 2 jam untuk kembali ke desa, atau Anda dapat melanjutkan ke titik gunung yang lebih tinggi dan turun ke arah tenggara menuju perkebunan besar Bukittinggil, yang meliputi sebuah danau kecil atau kolam besar yang disebut Bukitinggil.

Ada alternatif lain untuk mencapai puncak, yakni Jalan Perkebunan Bukitinggill. Jalan menuju Perkebunan Bukittungul berakhir di papan tanda Bukittungul logam merah besar dan sebuah kios kecil sekitar 2 km dari Sibodas.

Ada sebuah peternakan yang lurus ke atas bukit. Anda juga bisa mengambil jalan di sebelah kiri dan mengikuti jalan tersebut sejauh seratus meter.

Jangan mengambil jalan langsung ke desa kecil. Jika ragu, tanyakan pada penduduk setempat. Jalur pertanian ini cocok untuk kendaraan sepeda motor, sehingga jika Anda menemukan ojek (ojek), Anda bisa menghemat waktu lebih dari satu jam dengan berjalan kaki melewati perkebunan.

Ada banyak pekerja pertanian yang bisa Anda minta bantuan. Dengan asumsi Anda tidak memiliki ojek untuk mengantar Anda melewati perkebunan, dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk sampai ke titik di mana Anda meninggalkan jalur pertanian dan mendaki jalan tanah yang curam menuju puncak Bukitinggill.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *