Sun. Sep 29th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Gunung Lamongan merupakan sebuah gunung di Jawa Timur. Gunung Lemongan terletak di perbatasan Provinsi Probolingo dan 60 Puncak Provinsi Lumajang saat ini aktif 650 meter barat daya Puncak Tarub.

Gunung Lamongan juga merupakan bagian dari pegunungan Yiyan dan puncaknya adalah Tarub dengan ketinggian 1.651 meter di atas permukaan laut. Gunung Lemongan sangat aktif sejak tahun 1799. Letusan pertamanya tercatat dalam sejarah pada akhir abad ke-20.

Namun gunung ini belum pernah meletus lagi sejak tahun 1898, namun pernah menjadi salah satu gunung berapi paling berbahaya di Pulau Jawa. Meski ketinggiannya tergolong rendah, Lamongan memiliki ciri khas gunung berapi besar.

Ada lebih banyak hal di Gunung Lemongon selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Lamongan yang dihimpun tim gaya hidup matthewgenovesesongstudies.com pada Kamis, 6 Juni 2024.  1. Jenis Mar Pahar

Gunung Lamongan merupakan gunung berjenis mar yang menyerupai danau kawah. Proses terbentuknya gunung jenis ini disebabkan oleh letusan besar yang kemudian menimbulkan lubang besar di puncaknya.

Material yang dikeluarkan dari gunung berapi Mar biasanya berbentuk padat. Itu sebabnya gunung ini dikelilingi oleh 27 gunung dengan diameter 150-700 meter. 

Beberapa mars mempunyai danau seperti Ranu Pakis, Ranu Kalaka dan Ranu Bedali yang terletak di lereng barat dan timur. Marl kering sebagian besar terletak di lereng utara. Tidak ada wabah wabah yang tercatat dalam sejarah. 

 

Lamongan sering didaki oleh pelajar dan pendaki lokal yang suka mencapai kawah yang spektakuler dan menakjubkan. Kota terdekat adalah Kalaka di sisi barat gunung di jalan utama antara Probolingo dan Lumajang. 

Dari Kalaka, ikuti jalan ke timur menuju Ranu Kalaka, salah satu danau Mars. Dari sana berjalan kaki menuju desa Pepperingen (281 meter di atas permukaan laut).  3. Jalan ke atas

Mengutip laman Gunung Bagging Desa Papringan, ketika sampai di pertigaan jalan yang ditengahnya terdapat pos satpam, belok kiri dan lanjutkan jalan yang semakin sempit tersebut sejauh 2 km lagi. Meski harus berkendara perlahan, jalur ini bisa diakses dengan kendaraan bermotor biasa atau bisa naik ojek dari jalan utama di Kalakuch.

Jalur ini berakhir di Rumah Mbah Citro yang mengesankan (455 meter di atas permukaan laut) dan memakan waktu sekitar satu jam berjalan kaki dari Kalakah. Jalan setapak dimulai dari belakang rumah Mbah Tiro dan berangsur-angsur menuju ke lereng bukit yang terbuka. Disarankan untuk memulai pendakian sedini mungkin untuk menghindari terik matahari, karena di lereng bawah gunung hanya terdapat sedikit tempat berteduh.

Terdapat beberapa jalur di lereng yang lebih rendah, namun sebagian besar terhubung ke Pos 2 Watu Gede (722 m dpl), sebuah batu besar dengan coretan di mana-mana, tempat para pendaki beristirahat. Hanya butuh satu jam untuk mencapai titik ini.

Setelah Vatu Gede, jalur setapak mengarah ke sisi gunung berapi, yang medannya mulai menyerupai versi pendakian terakhir ke puncak Semeru yang tidak terlalu curam. Tanahnya ditutupi lapisan pasir vulkanik hitam dan bebatuan kecil. Pada ketinggian sekitar 1098 meter di atas permukaan laut (Pos 3 – Gerbang) jalan memasuki hutan dan akhirnya menjadi tempat berteduh dari sinar matahari.

Di ketinggian 1.296 meter, terdapat sebuah cangkir keramik (Pos 4 – Sumber Guchi) berisi air yang diyakini memiliki khasiat khusus oleh penduduk setempat. Nantinya hutan akan menipis dan Anda akan memiliki pemandangan indah ke arah barat menuju Semeru dan Bromo. Para pendaki akan disuguhi pemandangan spektakuler Gunung Argopuro, rangkaian pegunungan besar berikutnya di sebelah timur.

Kebanyakan pendaki senang menikmati suasana pegunungan dan pemandangan spektakuler, namun puncaknya sendiri jauh dari kawah. Puncaknya dapat dicapai dalam waktu satu jam.

Titik tertinggi gunung, Gunung Tarub (1.667 m dpl), merupakan puncak hutan satu kilometer ke arah timur laut. Tarub ditumbuhi vegetasi yang lebat dan di antara kawah Tarub dan Lamongan terdapat jurang yang dalam seperti lembah kecil. 6. Usulan rute lain

Bagi yang memiliki sedikit waktu luang dan ingin mencapai titik tertinggi Tarub, ada baiknya mendaki dari Kampung Darungan (626 meter di atas permukaan laut) dekat Ranu Gedang di bagian utara gunung. Jalurnya hampir tidak menanjak dari arah ini, jadi Anda perlu meminta bantuan beberapa penduduk setempat untuk membantu membersihkan semak-semak dan menemukan jalur sebenarnya.

Dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mencapai Ranu Gedang dari Probolingo dan belok kanan hingga mencapai desa terakhir Kampung Darungan. Jalan menuju desa ini panjangnya beberapa kilometer dan merupakan jalan tanah pertanian yang sulit dilalui kendaraan biasa.

Dari Kampong Darunga hanya membutuhkan waktu 5 jam untuk mencapai puncak yang dimahkotai dengan tiang-tiang semen peninggalan zaman Belanda, meski jumlahnya sangat sedikit. Oleh karena itu, puncak tertinggi Tarub paling baik dicapai dari Ranu Gedan ke utara, sedangkan Kawah Lamongan yang lebih menarik dicapai dari Kalakah.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *