Fri. Sep 20th, 2024

6 Fakta Menarik Gunung Urug yang Manjakan Mata dengan Pemandangan Kebun Teh Rancabolang

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menambah panjang daftar tempat wisata di Jawa Barat, ada Gunung Urug yang cukup menyebalkan. Terletak di kawasan perkebunan teh Rancabolong, tak heran jika banyak wisatawan yang mengunjungi gunung ini.

Seperti Pasir, gunung ini berada kurang dari 300 meter di atas permukaan laut. Kawasan di sekitarnya masih cukup alami sehingga siapapun yang datang akan menikmati pemandangan yang menyenangkan.

Di sebelah utara Gunung Urug terdapat beberapa saluran air yang mengalirkan air jernih yang menunjukkan bahwa keindahan kawasan tersebut masih terjaga. Masih banyak lagi fakta menarik mengenai destinasi wisata alam ini. Berikut enam fakta menarik Gunung Urug yang dirangkum dari berbagai sumber, Minggu 26 Mei 2024. 1. Sering dikunjungi oleh pengendara sepeda.

Bentong artinya kawasan pegunungan ini sering dilalui oleh para pesepeda. Mereka bisa menikmati pemandangan sawah dan pegunungan sambil ditiup angin sejuk.

Merujuk laman Perhutani, pepohonan besar di sepanjang jalan menaungi lingkungan sekitar. Pesepeda bisa menikmati tempat peristirahatan berupa gubuk “istirahat yang nyaman”, ujarnya.  2. Fasilitas outing dan arung jeram

Selain atraksi, beberapa fasilitas tambahan juga tersedia di Gunung Urug. Ini juga mencakup jalur offroad, area berkemah, ruang pertemuan, dan pintu keluar. Selain itu, ada juga arung jeram yang dioperasikan oleh umum atau perusahaan. Paket individu saat ini tidak tersedia.

Masih banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di sekitar Gunung Urug. Salah satunya Gua Sarong yang terkenal dengan koloni kelelawarnya. Tempatnya masih jarang ditempati, meski menawarkan pemandangan yang cukup bagus.

Gua ini terletak di Desa Jompong, Desa Mertajaya, Kecamatan Bojongsih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Merujuk Antara, kegiatan penelusuran rutin dilakukan di Gua Sarong untuk menyelidiki ekosistem mikroba. 4. Kegiatan trekking hutan longsor

Agrowisata di wilayah tersebut dikembangkan dengan menyediakan perkebunan. Saat ini, taman tersebut sedang dalam proses penanaman, serta persiapan berbagai atraksi untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Pada dasarnya menjelajahi kawasan hutan yang terkurung daratan ini sangat menyenangkan karena relatif mudah bahkan bagi pemula sekalipun. Meski kawasan hutan cukup lebat dengan pepohonan, namun perjalanan ke sini cukup mudah. Wisatawan biasanya menggunakan jasa pemandu untuk melewati kawasan ini, sehingga tidak perlu khawatir tersesat.

 

Untuk masuk ke Restoran Urug, setiap pengunjung harus membayar sebesar Rp 5 ribu per orang. Meski tergolong murah, tarif tersebut masih dinilai kurang dibandingkan dengan ketersediaan fasilitas di dalamnya. Khusus untuk tamu perorangan, tak akan terasa istimewa jika berjalan-jalan di tengah hutan atau nongkrong di gazebo.

Untuk mencapai tempat ini sangatlah mudah, apalagi jika menggunakan kendaraan pribadi. Dari Kota Tasikmalaya bisa menuju ke arah selatan. Dari sana, lokasi desa akan terlewatkan.

Sedangkan jika menggunakan angkutan umum, dari Terminal Indihiang – Tasikmalaya sebaiknya naik bus atau jalur elf ke selatan menuju Sipatuja, Karangungal, Bantarakalang dan Pamijahan. Lagi-lagi, sekembalinya ke rumah, Anda bisa menaiki kendaraan tujuan Tasikamalaya yang setiap menit melintas di depan Gerbang Urug Wana Visata.

Gunung Urug merupakan salah satu gunung yang berbatasan dengan Cagar Alam Gunung Tilu. Letaknya di dekat perbatasan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dan Kabupaten Brebs, Jawa Tengah. 

Gunung Tilu merupakan gugusan gunung dengan tiga puncak tertingginya, yaitu Puncak Sukmana (1.154 meter di atas permukaan laut), Puncak Gunung Tilu (1.076 meter di atas permukaan laut), dan satu lagi puncak yang belum diketahui keberadaannya (1.112 meter di atas permukaan laut). Oleh karena itu masyarakat menyebut kawasan pegunungan itu Gunung Tilu yang artinya tiga, karena selalu terdapat tiga gundukan gunung di setiap sudut kawasan tersebut.

Kawasan Gunung Tilu merupakan hulu dari banyak sungai kecil yang membentuk dua sungai besar di desa Jabranti dan desa Simara yaitu sungai Sital dan Sijangkelok. Hutan di kawasan ini, meski belum terjamah, sebagian besar masih alami. Sebagian kawasan tersebut merupakan kawasan hutan produktif yang ditanami jati dan pinus.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *