Fri. Sep 20th, 2024

6 Fakta Menarik Masjid Dolmabahçe di Istambul Turki yang Bergaya Arsitektur Ottoman

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Masjid Dolmabahçe adalah masjid tepi sungai bergaya barok di Kabataş, Distrik Beyoğlu, Istanbul, Turki, dekat Istana Dolmabahçe. Bangunan ini ditugaskan oleh Ibu Suri Bezmiam Valide Sultan dan dirancang oleh arsitek Armenia Turki Garbet Balyan pada tahun 1855.

Pada abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah menguasai banyak wilayah dan mempunyai pengaruh besar terhadap seni Islam. Pada tahun 1853, Ibu Suri membangun masjid untuk memamerkan arsitektur Ottoman, yang juga berfungsi sebagai tempat ibadah suci.

Lokasi pembangunan masjid dinilai strategis, terutama bagi keluarga kerajaan, karena Sultan juga bisa memimpin salat Jumat, saat biasanya banyak umat Islam berkumpul untuk salat berjamaah. Sepeninggal ibunya, Sultan Abdulmecid melihat pembangunan masjid sudah selesai 100 persen.

Masjid Dolmabahçe memiliki lebih dari sekadar lokasi dan arsiteknya. Berikut enam fakta menarik Masjid Dolmabahçe yang dihimpun Tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com pada Minggu, 17 Maret 2024.

1. Dulunya berfungsi sebagai museum maritim

Menurut situs Tur Istanbul, masjid ini adalah rumah bagi Museum Maritim dari tahun 1956 hingga 1960. Pada tahun 1967, Masjid Dolmabahce kembali digunakan sebagai tempat ibadah untuk salat.

Seperti arsitektur masjid Turki lainnya, masjid ini memiliki menara kembar dan lengkungan batu besar yang dipotong dengan jendela besar di fasadnya, memungkinkan cahaya masuk ke dalam. Pelebaran jalan tersebut menghilangkan halaman yang semula merupakan bagian dari desain masjid.

Ruang salat utama diatapi kubah besar, sedangkan bangunan belakang memiliki dua menara tinggi yang ditempatkan simetris di belakang kubah. Dinding luar memiliki banyak jendela kaca transparan untuk memungkinkan sinar matahari dan ventilasi karena ukuran bangunan yang besar dan kapasitas yang diharapkan besar.

Secara keseluruhan, gaya arsitektur barok memberikan keindahan dekoratif luar biasa pada bangunan yang menarik perhatian bahkan dari jauh. Jika dicermati, interior bangunannya semakin mempesona dengan kaligrafi Arab yang indah di dinding dan berbagai bentuk simetris berwarna emas.

Di tengah kaligrafi terdapat dua tema Islami yang paling inspiratif, yaitu kalimat “Allah, Subhanahu wa Taala” dan “Muhammad, Sallallahu Alaihi Wasallam” dengan teks berwarna kuning dan latar belakang hijau. Langit-langitnya dihiasi pola bunga dan tepat di tengahnya tergantung lampu gantung besar yang menyala. Lantai marmernya dilapisi sajadah.

Bangunan ini dirancang oleh Garbet Balian dan dibangun dengan kombinasi unik antara Baroque, Rococo dan Empire dengan tujuan menciptakan bentuk arsitektur terbaik. Letak bangunannya yang berada di tepi selat Bosphorus menjadikan lokasinya strategis dan unik bagi pengunjung. Pembangunan masjid ini memakan waktu sekitar 2 tahun, yaitu pada tahun 1853-1855.

4. Bangunan masjid tahan gempa

Selama bertahun-tahun, Masjid Dolmabahçe telah mengalami banyak kerusakan akibat gempa. Profesor Ahmet Murat Türk dari Istanbul Kultur University dan Cumhur Cosgun dari Istanbul Kultur University menganalisis seberapa tahan bangunan masjid dalam buku mereka “Seismic Behavior and Modernization of Historic Masonry Minarets”.

Kesultanan Utsmaniyah berada di kawasan dengan tingkat kegempaan yang tinggi, sehingga menara Masjid Dolmabahçe tidak aman. Itu sebabnya sejak awal dirancang dengan pasangan bata yang terbuat dari batu bata tebal.

Pada masa Ottoman, bangunan sudah memperhitungkan faktor seismik dalam desain dan konstruksi rumah dan monumen seperti Masjid Dolmabahçe. Meskipun arsitekturnya indah, menara yang menghadap ke barat mengalami kerusakan akibat aktivitas seismik di area tersebut dan baru-baru ini dipugar.

Istana Dolmabahçe adalah rumah mahkota Ottoman dan kediaman resmi Sultan. Masjid Dolmabahçe berfungsi sebagai masjid resmi istana, menjadikannya monumen penting di Kekaisaran Ottoman karena letaknya yang dekat.

Selain sebagai tempat salat, Masjid Dolmabahçe membangun citra sultan di kalangan umat Islam Arab dan Persia sebagai seorang muslim taat yang rela berjihad dengan mengorbankan hartanya demi Islam.

6. Tidak ada tiket

Ketika masjid ini dibangun, masjid ini memiliki halaman yang luas, muvakkithen (rumah penunjuk waktu) dan air mancur. Halaman dan air mancur hancur akibat pembangunan jalan pada tahun 1950-an dan muvakkithen dipindahkan ke pantai.

Masjid Dolmabahçe terletak di Dolmabahçe, yang sangat dekat dengan Kabataş. Masjid ini hanya berjarak lima menit berjalan kaki dari stasiun trem dan kereta gantung Kabatas serta dermaga Kabatas.

Masjid Dolmabahçe buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 18.00, namun tutup selama salat. Tidak ada biaya masuk untuk masuk ke dalam masjid, namun seperti masjid lainnya terdapat kotak amal untuk sedekah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *