Thu. Sep 19th, 2024

6 Misi Antariksa Bersejarah hingga Saat Ini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Para ilmuwan dan astronom terus menjalankan berbagai misi untuk mengumpulkan informasi tentang alam semesta. Misi tersebut juga menjajaki kemungkinan adanya kehidupan di planet lain.

Beberapa misi dicatat sebagai sejarah karena memberikan penemuan dan pemahaman baru bagi masyarakat. Unduh halaman Tersedia pada Jumat (05/04/2024), sejarah misi saat ini.

1. Siaran Satelit Awal

Pada tanggal 4 Oktober 1957, Sputnik 1 menjadi satelit pertama yang diluncurkan ke luar angkasa dan penerbangan luar angkasa pertama. Satelit mempunyai fungsi memantau permukaan bumi dengan mengorbit di luar angkasa.

Peluncuran satelit negara Rusia merupakan perjalanan sejarah misi negara tersebut dari peluncuran satelit sederhana hingga satelit khusus.

2. Pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)

Proyek pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) merupakan salah satu fasilitas termahal yang pernah dibangun. Pembangunan ISS memakan biaya $150 miliar atau sekitar Rp 1,888 juta.

ISS diluncurkan pada 20 November 1998 dengan dua segmen utama yaitu Russian Orbital Segment (ROS) dan United States Orbital Segment (USOS). Satelit khusus yang bisa dimakan manusia ini merupakan hasil kerja sama lima badan antariksa, NASA dari Amerika Serikat, Roscosmos dari Rusia, JAXA dari Jepang, ESA dari Eropa, dan CSA dari Kanada.

ISS telah ditempati secara permanen sejak November 2000 oleh kru yang dipimpin oleh Rusia dan Amerika Serikat. Mereka biasanya tinggal selama sekitar 6 bulan untuk melakukan tes gayaberat mikro.

Model ini tentunya mempunyai penerapan praktis di dunia. Selain itu, model ini juga membantu persiapan misi masa depan ke Mars.

ISS tidak dibangun untuk bertahan selamanya. NASA dan ESA hanya ingin melanjutkan pengoperasian di ISS hingga tahun 2030.

Sementara itu, Rusia ingin segera mengakhirinya dan mendirikan stasiun luar angkasa sendiri. Menurut NASA, setelah tahun 2030, ISS akan pensiun dan jatuh ke tempat tak berpenghuni di Samudera Pasifik.

Maskapai ini berencana untuk pindah ke pusat komersial komersial.

 

3. Proyek Apollo

Program Apollo terdiri dari 11 penerbangan luar angkasa yang dimulai dari Oktober 1968 hingga Desember 1972. Dari rangkaian penerbangan Apollo, yang paling terkenal adalah Apollo 11, penerbangan yang mendarat di bulan Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins.

Dunia dikejutkan dengan sosok Neil Armstrong yang berhasil menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan. Keberhasilan ini menjadi hal terpenting dalam penelitian luar angkasa pada abad ke-20.

Faktanya, penerbangan, pendaratan, dan kembalinya pesawat ke bumi disiarkan di televisi dan disaksikan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Program ini mampu menghabiskan anggaran akhir sekitar US$ 25,4 miliar atau Rp 329 juta.

Menurut NASA, program Apollo dilaksanakan karena Presiden John F. Kennedy pada tahun 1961 menantang misi pendaratan di bulan pada akhir dekade tersebut.

4. Promosi Astronomi

Teleskop Hubble merupakan teleskop besar yang diluncurkan pada tahun 1990 dan berlanjut hingga saat ini. Teleskop ini diluncurkan pada tanggal 25 April 1990 dan merupakan teleskop besar pertama yang diluncurkan ke luar angkasa.

Meskipun teleskop Hubble masih berfungsi hingga saat ini, namun teleskop tersebut sudah ada sejak lama. Oleh karena itu, para ilmuwan beralih ke Teleskop Luar Angkasa James Webb yang lebih mumpuni karena dapat mendeteksi galaksi yang jaraknya sangat jauh dari Bumi.

5. Penerbangan Luar Angkasa Pribadi Pertama

Sebuah perusahaan bernama Scaled Composites of Mojave di California telah berhasil menerbangkan pesawatnya melampaui batas luar angkasa. Pesawat itu dirancang oleh Burt Rutan.

Pesawat tersebut dikemudikan oleh awak Amerika atau pilot kelahiran Afrika Selatan, bernama Mike Melvil. Karena perjalanannya, ia menjadi astronot dan pilot komersial pertama yang berhasil terbang melampaui luar angkasa.

6. Penerbangan ke Saturnus

Di bawah dukungan NASA, ESA, dan badan antariksa Italia, ASI, pesawat luar angkasa robotik Cassini-Huygens telah diluncurkan di planet Saturnus sejak tahun 1997. Biaya produksi pesawat luar angkasa yang tidak digunakan ini sekitar 3,26 miliar dolar AS atau setara dengan Rp. 42 miliar.

Nama pesawat luar angkasa unik ini diambil dari nama dua penjelajah Eropa, Giovanni Domenico Cassini dari Italia dan Christiaan Huygens dari Belanda.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *