Sat. Sep 21st, 2024

6 Nenek Moyang Hewan Modern

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Hewan yang kita kenal saat ini merupakan hasil evolusi nenek moyang hewan jutaan tahun lalu. Proses evolusi ini melibatkan perubahan bertahap dalam struktur dan fungsi organisme.

Melalui studi fosil dan genetika, para ilmuwan dapat melacak perubahan-perubahan ini dan memahami bagaimana berbagai kelompok hewan berasal dan berevolusi. Dari safari Selasa (30/7/2024), berikut nenek moyang hewan masa kini.

1. Megalodon, nenek moyang hiu

Megalodon merupakan nenek moyang hiu yang muncul sekitar 100 juta tahun lalu. Megalodon otodus menguasai lautan bumi sekitar 20 hingga 3,6 juta tahun yang lalu.

Hiu raksasa ini merupakan hewan terbesar sebelum punah. Melansir Live Science, Selasa (30/7/2024), ukuran gigi megalodon tiga kali lebih besar dibandingkan gigi hiu putih besar (Charcharodon charcarias) yang panjangnya bisa mencapai 18 meter.

Megalodon diyakini telah punah 300 tahun lalu. Studi terhadap fosil gigi menunjukkan bahwa megalodon pasti bersaing secara efektif dengan hiu putih besar untuk mendapatkan makanan.

2. Deinosuchus Nenek moyang buaya

Deinosuchus merupakan nenek moyang buaya yang pertama kali muncul pada akhir zaman Kapur, sekitar 80-73 juta tahun lalu. Spesies ini merupakan penguasa perairan Amerika Utara.

Deinosuchus diperkirakan memiliki panjang 12 meter dan berat hingga 10 ton. Spesies ini hampir sama dengan buaya modern, namun ukurannya lebih besar.

Sebagai predator puncak, Deinosuchus kemungkinan besar memangsa berbagai hewan, termasuk dinosaurus, yang datang ke tepi air untuk minum. Giginya yang kuat mampu menghancurkan tulang, sehingga memungkinkan mereka memakan mangsa yang lebih besar dari dirinya.

 

3. Archelon, nenek moyang kura-kura

Archelon, atau penyu purba, hidup 80 juta tahun yang lalu dan merupakan nenek moyang penyu. Archelon memiliki ukuran yang mengesankan, panjang 4 meter, lebar 5 meter, dan berat 2.200 kg.

Archelon adalah penyu terbesar dalam sejarah dan mendominasi laut dangkal di wilayah Amerika Utara saat ini.

4. Titanoboa, nenek moyang ular

Titanoboa hidup sekitar 60-58 juta tahun yang lalu pada periode Paleosen. Ular ini merupakan hewan super yang hidup di daerah subtropis Amerika Selatan.

Dengan ukurannya yang luar biasa, Titanoboa merupakan salah satu reptil terbesar yang pernah hidup di Bumi. Spesies ini mencapai ketinggian 12-15 meter dan berat hingga 1.100 kilogram.

Titanoboa hidup di daerah rawa yang hangat dan lembap. Tubuhnya yang besar dan kuat memungkinkan mereka berenang dan berburu dengan baik di air.

Selain itu, kulitnya yang tebal membantu melindunginya dari predator dan menjaga suhu tubuhnya tetap stabil.

5. Nenek moyang Gajah Mammoth Berbulu

Wolly Mammoth adalah jenis gajah purba yang hidup pada Zaman Es Pleistosen. Mereka adalah hewan yang beradaptasi dengan baik terhadap iklim dingin dan keras, ditandai dengan bulu tebal yang menutupi seluruh tubuh.

Bulu ini berfungsi sebagai penghalang alami, melindungi hewan besar dari panas ekstrem. Spesies ini lebih besar dari gajah modern, mencapai bahu tiga hingga empat meter dan berat hingga enam ton.

Gigi mammoth berbulu sangat panjang dan melengkung, mencapai hingga empat meter. Gigi ini digunakan untuk menggali makanan di bawah salju dan es dan juga sebagai alat perlindungan.

Wolly Mammoth hidup di daerah tundra dan stepa besar di Eurasia dan Amerika Utara. Mereka adalah herbivora yang memakan berbagai jenis tumbuhan seperti rumput, semak, dan kulit pohon. Wolly Mammoth hidup berkelompok dan sering berpindah-pindah untuk mencari makanan dan air.

Nenek moyang gajah ini menghilang sekitar 10.000 tahun lalu. Penyebab kepunahan ini masih diperdebatkan, namun beberapa teori menyebutkan adanya perubahan iklim dan perburuan yang dilakukan manusia purba.

 

6. Gigantopithecus Nenek moyang kera

Kera raksasa ini pernah hidup di Bumi dan meninggalkan sisa-sisa gigi yang membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun. Meski berukuran besar, Gigantopithecus berkerabat dengan kera modern seperti orangutan.

Namun, mereka bukanlah nenek moyang langsung kera modern. Gigantopithecus adalah cabang evolusi yang terpisah dan akhirnya punah.

Gigantopithecus adalah kera yang sangat besar, tingginya mencapai tiga meter dan beratnya mencapai 500 kilogram atau lebih. Fosil Gigantopithecus telah ditemukan di Asia Tenggara, khususnya Cina dan Vietnam.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *