Thu. Sep 19th, 2024

6 Teori Terbentuknya Alam Semesta Paling Fenomenal

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sejak awal mula peradaban manusia modern pada tahun 1500 M, asal usul alam semesta masih menjadi misteri yang menarik untuk dijelajahi. Para ilmuwan dan filsuf telah mengembangkan berbagai teori untuk menjelaskan penciptaan alam semesta.

Bahkan saat ini, para astronom terus meneliti dan mempelajari untuk menemukan teori terbentuknya alam semesta yang logis atau masuk akal. Halaman luar angkasa diluncurkan pada Kamis (3/7/2024); Menurut para astronom, teori terpenting terbentuknya alam semesta adalah sebagai berikut.

1. Teori Big Bang

Teori penciptaan alam semesta yang paling populer adalah Big Bang. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta terbentuk melalui sebuah ledakan besar.

Teori Big Bang dikemukakan oleh Abbe Lemaitre pada tahun 1920-an. Menurut teori ini, alam semesta bermula dari kumpulan atom yang sangat banyak.

Suhu blok atom ini diperkirakan antara 10 miliar hingga 1 triliun derajat Celcius. Bom atom meledak sekitar 15 miliar tahun yang lalu.

Sisa-sisa ledakan ini menyebar membentuk awan hidrogen. Awan ini membentuk pusat bintang hingga membentuk galaksi.

 

2. Teori osilasi

Teori osilasi adalah teori bahwa alam semesta mengalami dua siklus: ekspansi dan kompresi. Satu siklus diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun.

Teori osilasi mempunyai keyakinan yang sama dengan teori keadaan tunak. Namun teori ini berpendapat bahwa telah terjadi ledakan besar.

Teori ini menyatakan bahwa gravitasi akan menyerap kembali semua galaksi yang mengembang. Hal ini akan menyebabkan alam semesta menyusut dan berkontraksi lalu meledak seperti teori Big Bang.

Teori getaran dikemukakan oleh Kojim Munihar Singh, Kingojm Privkumar Singh dan Mukanda Deori.

3. Teori nebula

Setelah melalui teleskop, William Herschel menemukan keberadaan nebula yang awalnya diduga merupakan gugusan gas yang gagal menjadi bintang. Namun, ia menemukan sebuah bintang dengan lingkaran cahaya terang di sekelilingnya.

Halo adalah lingkaran cahaya terang yang mengelilingi bintang. Herschel menyimpulkan bahwa bintang terbentuk dari nebula dan lingkaran cahaya adalah sisa-sisa nebula.

Oleh Pierre Laplace, teori nebula menjadi lebih stabil akibat gravitasi ketika awan gas dan debu mulai berputar perlahan. Pertandingan ini akan berlangsung lebih cepat.

Objek di tengah adalah Matahari. Yang muncul akan membentuk banyak cincin yang nantinya menjadi planet.

4. Teori keadaan tunak

Teori stabilitas ditemukan oleh H. Bondi, T. Gould dan F. Hoyle pada tahun 1948. Menurut mereka, alam semesta tidak mempunyai awal dan akhir.

Tidak ada galaksi yang berasal dari ledakan bola kosmik. Alam semesta terdiri dari galaksi-galaksi yang bergerak keluar untuk menggantikan satu sama lain.

Galaksi alternatif akan meluas menjauhi galaksi lain.

 

5. Teori Alam Semesta Kuantum

Teori alam semesta kuantum dikemukakan oleh William Lane Craig pada tahun 1996. Menurut teori ini menyatakan bahwa alam semesta ada dan akan selalu ada.

Menurut teori ini, tidak ada ruang hampa di alam semesta. Dinyatakan bahwa yang ada hanyalah atom dan partikel. Namun sebagian besar ilmuwan menolak teori ini.

Menurut Seema Gul dalam buku yang sama; Teori ini bertentangan dengan teori fisika kuantum yang menyatakan bahwa materi tidak ada dengan sendirinya. Artinya alam semesta tidak ada tetapi muncul melalui proses khusus.

6. Teori awal dan akhir alam semesta

Teori awal dan akhir alam semesta telah dikemukakan oleh para astronom yang tidak mempercayai teori Big Bang sebagai awal mula alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta berkumpul pada satu titik setelah ledakan.

Lalu meledak lagi, buka lagi, tutup lagi, dan seterusnya. Menurut teori ini, sebelum Big Bang, alam semesta sering kali meledak dan berkontraksi.

Alam semesta dan materinya telah ada sejak lama (abadi), namun suatu saat akan mengalami ledakan dan kehancuran.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *