Mon. Sep 16th, 2024

7 Fakta Ella Selebgram Meninggal Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok

JAKARTA matthewgenovesesongstudies.com – Baru-baru ini, seorang remaja putri asal Medan, Sumatera Utara, bernama Ella Nanda Sari Boru Hasibuan, 30 tahun, diduga merokok di sebuah klinik kecantikan di Depok, Jawa Barat (Jabar) setelah meninggal dunia. operasi sedot lemak.

Berdasarkan informasi yang diunggah akun @temanpolisi, selebriti korban Ella berangkat dari Medan menuju Depok pada Senin, 22 Juli 2024. Korban tiba di Depok dan menjalani operasi lengan di Klinik Kecantikan Depok.

“Pada hari Senin tanggal 22 Juli 2024, korban Ella Nanda Sari Boru Hasibuan, 30 tahun, beralamat Komplek Abadi No. ”, tulis keterangan akun @temanpolice pada Jumat, 26 Juli 2024.

Berdasarkan penuturannya, operasi tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB. Namun sekitar pukul 14.00 WIB, temannya mendapat telepon dari RS Margonda yang mengabarkan korban telah meninggal dunia.

Klinik Jurnal menghubungi keluarga almarhum dan mengirim jenazah ke Pangkalan Brandan namun tidak memberikan informasi mengenai diagnosisnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok pun angkat suara. Mary Liziawati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, mengatakan pihaknya menghubungi manajemen Klinik Kecantikan Beji untuk mendapatkan penjelasan seputar penyebab meninggalnya pasien pasca operasi.

Dihubungi matthewgenovesesongstudies.com pada Sabtu, 27 Juli 2024, Mary mengatakan, “Iya, kemarin kami mendengar (meninggalnya pasien) dari media dan meminta konfirmasi bahwa Kementerian Kesehatan sudah menghubungi pihak klinik.”

Tak hanya itu, Polresta Kota juga turut serta memeriksa dua orang saksi yang membeberkan kasus seleb Instagram Ella Nanda Sari Baro Hasibuan yang meninggal dunia saat operasi sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di kawasan Beji, Depok. Polisi akan mendalami latar belakang dokter yang melakukan sedot lemak di klinik tersebut.

Kapolres Metro Depok Arya Perdana mengatakan, Polres Metro Depok tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap dokter yang merawat korban. Selebriti ini menjalani operasi sedot lemak yang dilakukan oleh dua orang dokter dan perawat.

Berikut sederet fakta yang dihimpun Liptan6.com terkait kasus meninggalnya Ella usai menjalani sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di Depok:

.

Remaja putri asal Medan, Ella Nanda Sari Boru Hasibuan, 30, meninggal dunia setelah diduga menjalani operasi di sebuah klinik kecantikan di Depok.

Berdasarkan informasi dari akun @temanpolisi, korban berangkat dari Medan menuju Depok pada Senin, 22 Juli 2024. Korban tiba di Depok untuk operasi lengan di Klinik Kecantikan Depok.

“Pada hari Senin tanggal 22 Juli 2024, korban bernama Ella Nanda Sari Boru Hasibuan, 30 tahun, beralamat Komplek Abadi No. 2C, mengambil penerbangan dari Medan ke Depok mengunjungi Wall Street Journal Beauty & Skin Care cabang sedot lemak lengan Gelombang Depok,” keterangan akun @temanpolice pada Jumat, 26 Juli 2024.

Berdasarkan penuturannya, operasi tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB. Namun sekitar pukul 14.00 WIB, temannya mendapat telepon dari RS Margonda yang mengabarkan korban telah meninggal dunia.

Klinik Jurnal menghubungi keluarga almarhum dan mengirim jenazah ke Pangkalan Brandan namun tidak memberikan informasi mengenai diagnosisnya.

Okta Lia Boru Hasibuan dalam keterangannya di akun @temanpolisi mengatakan, “Saya sebagai adik korban sangat menentang kematian adik saya. Ini adalah perilaku yang tidak pantas dari perusahaan kecantikan dan perawatan kulit WSJ.”

Keluarga almarhum ingin pihak klinik bertanggung jawab atas kematian almarhum yang mereka duga tidak wajar.

.

Direktur RT 1/5 Beji Timur Imam Sutrisno mengatakan kepada Wall Street Journal, awalnya klinik tersebut merupakan pusat kecantikan yang tak jauh dari klinik saat ini.

Soal izin klinik, Imam mengaku belum yakin karena klinik tersebut didirikan di luar wilayahnya.

Imam mengatakan pada Sabtu, 27 Juli 2024: “Saya tidak tahu detail izinnya dan kaitannya dengan menjalankannya sebagai klinik.”

Klinik kecantikan tersebut kini berlokasi di RT 1/5 Beji Timur dan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2024. Namun pada saat proses izin usaha, pihak klinik tidak melapor ke bagian pengelolaan lingkungan.

Karena undang-undang ini, dunia usaha tidak pernah bekerja sama dengan kami, jadi masalahnya bukan di RT dan RW, tapi sampai ke jalan raya, kata Imam.

Imam mengatakan, izin usaha biasanya dikeluarkan langsung di tingkat dinas Pemkot Depok. Namun, jika ada yang tidak beres, tempat itulah yang pertama kali menimbulkan pertanyaan.

“Masyarakatnya semua macam, ada yang kita tidak tahu dari mana atau dari sini langsung ke Distrik Duk Kapil,” kata Imam.

Imam mendapat informasi bahwa manajemen klinik telah mengajukan izin untuk membangun gedung tersebut. Namun, departemen pengelolaan lingkungan tidak diberitahu tentang pengoperasian klinik sebagai sebuah bisnis.

“Saat Kulo Nuwun mengajukan izin mendirikan bangunan, rasanya seperti meminta izin mendirikan bangunan, namun kami tidak tahu bagaimana menjalankannya sebagai sebuah usaha,” jelas Imam.

Menurut Imam, pihak pengelola klinik meminta izin untuk membangun kawasan perumahan. Imam tidak begitu ingat izin salon atau klinik kecantikannya.

“Kalau tidak salah ingat, itu tempat tinggal, tapi waktu itu saya tidak ingat apakah itu tempat tinggal atau usaha salon rambut,” kata Imam.

Imam mengaku bertemu dengan pemilik properti saat hendak mengajukan izin mendirikan bangunan. Berbicara mengenai klinik yang saat ini tutup, Imam bercerita, klinik tersebut sempat ditutup beberapa hari lalu.

“Setahu saya dua atau tiga hari terakhir ini tidak ada operasi. Saya pikir itu hari libur atau apalah, begitulah, saya tidak tahu bagaimana situasinya,” kata Imam.

Imam menambahkan, dirinya belum pernah mendengar adanya dugaan pasien di klinik tersebut meninggal saat operasi. Imam mengetahui kejadian itu dari media yang datang menemuinya.

“Saya tidak tahu,” kata Imam.

.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok juga memberitakan kabar seorang wanita bernama Ella Nanda Sari Boru Hasibuan meninggal dunia usai menjalani sedot lemak di Klinik Kecantikan Jalan Ridwan Rais di Beji, Depok, Jawa Barat.

Mary Liziawati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, mengatakan pihaknya menghubungi manajemen Klinik Kecantikan Beji untuk mendapatkan penjelasan seputar penyebab meninggalnya pasien pasca operasi.

Dihubungi matthewgenovesesongstudies.com pada Sabtu, 27 Juli 2024, Mary mengatakan, “Iya, kemarin kami mendengar (meninggalnya pasien) dari media dan meminta konfirmasi bahwa Kementerian Kesehatan sudah menghubungi pihak klinik.”

Mary menjelaskan, klinik kecantikan yang ada sudah ditutup sejak kemarin. Dinas Kesehatan Kota Depok berupaya meminta klarifikasi dan penetapan waktu meninggalnya pasien saat menjalani operasi.

“Klinik sudah tutup sejak kemarin. Dinas Kesehatan sudah meminta pihak klinik memberikan informasi urutan kasusnya,” kata Mary.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Kota Depok masih menunggu tanggapan tertulis dari pihak klinik. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Depok juga akan segera bertemu dengan pihak manajemen klinik tersebut.

“Kita tunggu tanggapan tertulisnya, sudah dikirim ke klinik, kita akan dikunjungi oleh dinas kesehatan,” kata Mary.

Saat ditanya perizinannya, Mary mengatakan klinik kecantikan tersebut sudah memilikinya. Namun kelompok tersebut belum bisa memberikan jawaban mengenai metode proses pengobatan sedot lemak karena memerlukan penjelasan ahli.

“Izin sudah keluar dan rencana kunjungan Senin (pekan depan),” jelas Mary.

.

Polres Depok segera berupaya mengungkap Klinik Kecantikan Kecantikan dan Perawatan Kulit Ella Nanda Sari Boru Hasibuan di Depok Beji, Jawa Barat Kematian pasca operasi sedot lemak. Seorang perempuan asal Medan meninggal dunia setelah dilarikan ke RS Depo Bandar Margonda.

Kapolres Depok Kompol Arya Pradana membenarkan timnya mendatangi klinik tersebut. Polisi datang untuk mencari informasi terkait pemberitaan yang tersebar tentang kematian seorang pasien yang menjalani operasi sedot lemak.

“Lokasinya (dijajaki) kemarin. Informasi itu masih kami dalami,” kata Arya, Sabtu, 27 Juli 2024.

Polrestabes Depok mengetahui di media sosial bahwa korban meninggal dunia akibat operasi tersebut. Polisi kini masih mencari informasi lebih lanjut untuk memastikan tahun meninggalnya korban asal Medan, Sumatera Utara.

“Iya saya baca di media sosial. Untuk saat ini. Kami masih mengumpulkan informasi dulu. Informasi dari keluarga korban,” kata Arya.

Arya mengatakan, Polres Kota Depok mengambil langkah untuk mengungkap korban meninggal dunia setelah diduga melakukan operasi di salah satu klinik di Beji.

Rencananya, Polrestabes Depok akan mendalami dokter yang merawat korban.

“Kami ingin memastikan dokter yang melakukan pengobatan memiliki kompetensi, terlepas dari apakah mereka memiliki izin dan keahlian di bidang tersebut,” kata Arya.

Arya menjelaskan, Polresta Depok belum menerima laporan resmi terkait dugaan meninggalnya korban. Informasi awal, korban adalah seorang perempuan asal Medan.

Sejauh ini belum ada laporan resmi dari keluarga korban mengenai kejadian tersebut, jelas Arya.

Selain itu, Satpol PP juga masih bekerja keras dalam menangani kasus yang tersebar di media sosial ini. Banyak informasi yang dikumpulkan untuk mengungkap penyebab kematian korban.

Polisi akan terus mendalami kejadian ini dan mendalami penyebab meninggalnya korban, kata Arya.

.

Polda Metro Jaya memeriksa dua orang saksi untuk mengklarifikasi kematian seleb Instagram Ella Nanda Sari Baro Hasibuan saat operasi sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di kawasan Beji, Depok. Polisi akan mendalami latar belakang dokter yang melakukan sedot lemak di klinik tersebut.

Kapolres Metro Depok Arya Perdana mengatakan, Polres Metro Depok tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap dokter yang merawat korban. Seorang dokter dan dua perawat melakukan sedot lemak pada korban.

Arya mengatakan pada Minggu, 28 Juli 2024: “Dokter dan dua perawat mengatakan memang ada pecah pembuluh darah sehingga korban mendapat perawatan intensif dan akhirnya meninggal.”

Arya menjelaskan, Satpol PP Depok belum bisa menemukan penyebab kematian korban. Ia mengatakan, penyebab meninggalnya almarhum dapat diketahui berdasarkan keterangan dokter dan hasil otopsi.

“Kami belum tahu apakah dia meninggal karena pembuluh darahnya pecah atau karena hal lain. Makanya hanya dokter saja yang tidak tahu,” ujarnya.

Arya melanjutkan, berdasarkan informasi awal yang diberikan dokter, korban menjalani operasi sedot lemak pada lengan kiri dan kanannya. Sementara satu lengan berhasil diobati, komplikasi berkembang di lengan lainnya.

Dua saksi yang kami periksa adalah dokter dan suami pemilik klinik, kata Arya.

Polres Depok akan memeriksa legalitas klinik sedot lemak dari segi izin, kemampuan dokter, dan surat keterangan dokter. Menurutnya, dokter bedah sedot lemak harus mumpuni.

Jadi dokter ini punya surat keterangannya, apakah dia punya tempat khusus di daerah itu, nanti kita lihat dan akan kita periksa secara resmi, kata Arya.

Hingga saat ini, polisi belum menerima surat keterangan atau ijazah dari dokter yang merawat para korban, baik ahli kecantikan maupun bukan.

Saat kejadian itu, dokter yang melakukan operasi sedot lemak tersebut bernama A, serta ada dua orang perawat yang membantu T dan K. “Kami belum tahu, karena kami belum melihat buktinya pemilik klinik itu punya W pertama,” pungkas Arya.

.

Polrestabes Depok terus mendalami penyebab meninggalnya Ella Nanda Sari Baru Hasibuan usai menjalani operasi sedot lemak di Klinik Kecantikan Jurnal di Depok. Korbannya, Ella Nanda, merupakan salah satu selebriti Medan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Depok Suardi Jumaing mengatakan timnya menerima dugaan pelanggaran di klinik kecantikan tersebut.

“Iya, menurut informasi yang kami dapatkan, ini yang kedua kalinya dilaporkan ke klinik ini, kalau tidak salah ingat tahun 2023,” kata Suardi pada Minggu, 28 Juli 2024.

Sardi tidak merinci lebih lanjut korban yang melaporkan klinik tersebut ke polisi pada tahun 2023. Dalam laporan tahun 2023, korban tidak meninggal dunia, melainkan serupa dengan kasus yang diusut Polres Metro Depok.

“Pendekatannya sama, tapi saat itu diselesaikan melalui restorative justice,” jelasnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan pemberitaan pada tahun 2023, seorang reporter asal Bandung melakukan sedot lemak di klinik kecantikan WJS Beauty Depok. Namun saat dirawat, korban mengalami luka lebam di bagian lengan.

“Saya juga punya bekas luka berwarna hijau di lengan saya akibat sedot lemak,” kata Suardi.

Dia mengatakan, Polresta Depok akan mendalami dokter yang melakukan operasi sedot lemak tersebut untuk mengetahui kasus sebelumnya.

“Masih kami selidiki apakah itu dokternya,” kata Suardi.

Sebelumnya, Suardi Jumaing mengatakan, Satpol PP Kota Depok berusaha menghubungi keluarga korban untuk mendapatkan informasi. Kematian korban juga terungkap identitasnya.

“Kami telah mencoba mencari tahu apa saja yang mempengaruhi identitas korban, namun belum ada laporan resmi dari keluarga korban,” kata Suardi.

Dia mencontohkan, Satpol PP Kota Depok telah memeriksa dua orang saksi untuk mendapatkan keterangan. Polisi juga akan mencari saksi lain yang akan memperkuat penyidikan untuk mengungkap kebenaran kematian korban.

Saat itu saksinya hanya dua, saksi klinis, kata Suardi.

Polres Kota Depok akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok dan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam urusan izin praktik. Hal ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengobatan dokter.

“Mungkin IDI ada hubungannya dengan dokter yang melakukan operasi,” jelas Suardi.

Diketahui bahwa klinik kecantikan ini menawarkan layanan elash, sistem HIFU, laser CO2, pemutihan IPL, lampu wajah, salmon DNA, dan paket ketiak. Layanan bedah tidak tercantum di depan klinik.

“Ini sedang kami selidiki berdasarkan praktik klinis,” pungkas Suardi.

.

Perwakilan Klinik WSJ angkat bicara soal meninggalnya seleb Instagram Ella Nanda Sari Baro Hasibuan usai menjalani sedot lemak di Klinik Kecantikan Beji di Depok. Kabar ini sudah menyebar di masyarakat.

Ricardo Siahaan, penasihat hukum klinis Wall Street Journal, menjelaskan rangkaian kejadiannya. Ia mengatakan, sebelum Ella meninggal, timnya telah membuat janji untuk menjalani operasi pengangkatan atas nama Ella. Tanggal pemesanan 22 Juli 2024 dan korban tiba dari Medan WIB pukul 11.00.

Sesuai prosedur dan tatalaksana, mendiang Ella diperiksa terlebih dahulu, kata Ricardo kepada matthewgenovesesongstudies.com, Senin (29 Juli 2024).

Dijelaskannya, pada pukul 12.30, tim klinik Debord membawa korban ke rumah sakit. Pada operasi pertama, saat sedot lemak dilakukan pada lengan kanan, prosedurnya normal.

“Saat operasi sedot lemak sedang berlangsung, Nona Ella tiba-tiba pingsan dan kejang,” kata Ricardo.

Gara-gara kejadian tersebut, tim dokter di klinik tersebut mengambil tindakan dan mencoba memasang infus ke almarhum. Namun saat dipasang infus, pembuluh darah di tubuh korban pecah sehingga memerlukan penanganan tambahan.

“Saat saya hendak memasang infus, saya menginginkannya dan tiba-tiba ada pembuluh darah yang pecah. Jadi saya ingin memasangnya untuk kedua kalinya tetapi saya gagal dan pecah ketika terjadi hal seperti itu,” jelas Ricardo.

Klinik WSJ segera membawa korban ke RS Margonda untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Saat sampai di klinik dan di jalan, almarhum masih hidup.

“Saat dia datang ke rumah sakit untuk memeriksakan matanya, ibu Ella sudah tidak ada,” jelas Ricardo.

Saat ditanya pemicu pecahnya pembuluh darah korban, Ricardo belum bisa memastikan. Petugas medis dapat mengungkap hal tersebut untuk mengetahui penyebab pecahnya pembuluh darah korban.

“Jadi saya tidak mengerti,” jelas Ricardo.

Ricardo mengatakan klinik akan memberikan obat jika pasien lemah atau sakit. Sebelum melakukan sedot lemak, pihak klinik akan meminta pasien beristirahat selama sehari.

Ricardo berkata: “Nona Ella sedikit tidak jujur. Ternyata dia baru datang dari Medan, namun saat mendaftar dia bilang sudah dua hari berada di Jakarta.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *