Fri. Sep 20th, 2024

7 Fakta yang Wajib Tahu Supaya Kenal Pasar Modal hingga BEI

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada 10 Agustus 1977, pasar modal Indonesia kembali aktif. Kini pasar modal Indonesia telah kembali aktif di usianya yang ke-47 tahun.

Usianya tak lagi muda tapi sudah dewasa. Pasar modal Indonesia berkembang lambat. Hal ini juga terlihat dari jumlah investor pasar modal. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal Indonesia per Juni 2024 sebanyak 13.078.620 investor.

Selain itu, jumlah investor saham Indonesia telah mencapai 5,7 juta SID. Hingga 19 Juli 2024, jumlah emiten yang tercatat di BEI mencapai 934 perusahaan.

Mengutip Antara, ditulis Senin (5/8/2024), dibandingkan bursa banyak negara Asia, pertumbuhan jumlah emiten di Indonesia termasuk yang paling aktif. Pasar modal Indonesia berada di urutan kedua setelah India.

Secara global, BEI menempati peringkat ke-7 dalam hal jumlah penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2024 dan peringkat ke-1 di antara bursa ASEAN (Commonwealth of Southeast Asia) pada tahun 2018.

Memasuki usia ke-47 pasar modal Indonesia, menarik untuk mengetahui sejarah dan perkembangan pasar modal Indonesia. Berikut gambarannya: 1. Sejarah pasar modal Indonesia

Bursa saham beroperasi di Indonesia bahkan sebelum Indonesia merdeka. Pemerintah Hindia Belanda mendirikan bursa pertama di Batavia pada Desember 1912. Mengutip situs Sisiuangmu.ojk, pasar modal saat itu didirikan untuk kepentingan VOC.

Mengutip CIMBNiaga.co.id, Pasar modal Indonesia menempati urutan keempat tertua di Asia setelah Bombay, Hong Kong, dan Tokyo. Alasan pemerintah Belanda mengadakan pertukaran di Batavia karena perkebunan dibangun secara besar-besaran pada awal abad ke-19. 

Seiring dengan perkembangan, pemerintah Belanda membutuhkan modal, salah satu sumber uangnya adalah simpanan orang-orang Eropa dan Belanda yang berpenghasilan di atas rata-rata. Oleh karena itu, Vereniging voor de Effectenhandel, atau asosiasi perdagangan sekuritas, didirikan pada tanggal 14 Desember 1912.

 

Namun pasar modal Indonesia tidak berjalan sesuai harapan. Setelah Perang Dunia I, Bursa Efek Batavia ditutup antara tahun 1914 dan 1918, mengutip IDX.co.id.

Bursa Efek Jakarta kemudian dibuka kembali bersamaan dengan Bursa Efek Semarang dan Surabaya pada tahun 1925 hingga 1942. Selain itu, Bursa Efek Semarang dan Surabaya ditutup pada awal tahun 1939 karena masalah politik akibat Perang Dunia II.

Antara tahun 1942 dan 1952, Bursa Efek Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II. Pasar modal Indonesia kembali menghadapi tantangan. Pada tahun 1956 program nasionalisasi perusahaan Belanda dan pasar saham mulai menurun. Bahkan perdagangan di bursa sempat vakum pada tahun 1956-1977. 2. Reaktivasi pasar modal Indonesia

Setelah perjalanan panjang sejak tahun 1912, bursa efek dibuka kembali pada tanggal 10 Agustus 1977 oleh Presiden Soeharto. Bursa Efek Jakarta dikelola oleh Badan Pengawas Pasar Modal atau Bapepam.

Aktifnya kembali pasar modal juga ditandai dengan PT Semen Cibinong Tbk (SMCB) sebagai emiten pertama yang mengaktifkan kembali pasar modal Indonesia.

Sedangkan Semen Cibinong didirikan pada 15 Juni 1971. Perseroan mencatatkan saham perdana pada 10 Agustus 1977 dengan nilai nominal Rp500. Harga awal saham Rp 10.000, jumlah saham yang dilepas sebanyak 178.750.

Sementara itu, perdagangan di bursa sangat lambat antara tahun 1977 dan 1987. Hal ini disebabkan karena hingga tahun 1987 jumlah emiten hanya mencapai 24 emiten. Di sisi lain, masyarakat juga kurang tertarik pada instrumen pasar modal dan lebih memilih instrumen perbankan. 1987 – Desember 1988

Tahun 1987 ditandai dengan Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Kemudian pada tanggal 2 Juni 1988, Bursa Paralel Indonesia (BP) mulai beroperasi, dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Surat Berharga (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari pialang dan pedagang efek. Pada bulan Desember 1988, pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (Pakdes 88) yang menyederhanakan pencatatan perusahaan dan beberapa pedoman positif lainnya bagi pertumbuhan pasar modal.

Pada tanggal 16 Juni 1989, Bursa Efek Surabaya (BEI) mulai beroperasi dan dikelola oleh suatu perseroan terbatas yaitu Bursa Efek Surabaya (BES).

Paket deregulasi perbankan dan pasar modal kemudian diluncurkan pada tahun 1988-1990. Pintu Bursa Efek Jakarta terbuka bagi pihak asing dan aktivitas pasar saham tampaknya meningkat.

Sistem perdagangan Bursa Efek Jakarta (BEJ) semakin berkembang. Pada tanggal 22 Mei 1995, sistem otomasi perdagangan, JATS (Jakarta Automated Trading Systems), diperkenalkan di BEJ.

Pada tanggal 10 November 1995, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-undang ini mulai berlaku pada bulan Januari 1996. 4. Penerapan perdagangan jarak jauh

Selain itu, pada tanggal 21 Juli 2000, pasar modal Indonesia mulai menggunakan sistem perdagangan scriptless. Pada tanggal 28 Maret 2002, bursa mulai menerapkan sistem perdagangan jarak jauh.

Selain itu, penyelesaian transaksi di bursa dipersingkat mulai tanggal 9 September 2002. Setelmen transaksi T+4 diubah menjadi T+3.

Pada tanggal 30 November 2007, sejarah juga terjadi di pasar modal Indonesia. Hal ini seiring dengan bergabungnya BES dengan BEJ dan perubahan nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip Antara, Menteri Keuangan saat itu Sri Mulyani pernah mengatakan pada 8 September 2007 bahwa penggabungan BES dan BEJ dilakukan dengan semangat menciptakan persatuan dan budaya pertukaran yang jauh lebih optimis.

– Hal ini juga sejalan dengan momentum perekonomian kita yang semakin stabil dan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, yang mengandaikan dan mensyaratkan pasar modal yang semakin dinamis, ujarnya.

Ia mengatakan, pendorong bergabungnya BEJ dan BES hingga terbentuknya nama baru yakni BEI bukan sekedar nama melainkan representasi pasar saham yang mampu mewadahi dan mengembangkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Sri Mulyani mengatakan, bagi perusahaannya sendiri yakni BEJ dan BES yang akan menjadi perusahaan baru, harapannya adalah memiliki budaya baru yang bisa mengakomodasi perkembangan perekonomian Indonesia yang terus beragam.

Dengan bergabungnya kedua bursa tersebut, pasar modal Indonesia semakin berkembang dan menerapkan lebih banyak sistem. BEI meluncurkan sistem perdagangan baru untuk PT Bursa Efek Indonesia yaitu JATS-NextG.

Kemudian pada tahun 2012 diluncurkan prinsip syariah dan mekanisme perdagangan syariah. BEI juga memperbarui jam buka pada 2 Januari 2013. Untuk meningkatkan jumlah investor di pasar modal, BEI meluncurkan kampanye We Hold Shares pada 12 November 2015.

Penyelesaian transaksi di bursa juga akan semakin cepat setelah diluncurkannya penyelesaian transaksi T+2 atau setelmen T+2 pada 26 November 2018. Pada 27 Desember 2018, BEI juga menambahkan tampilan informasi penandaan khusus untuk kode perusahaan terdaftar.

Selain itu, pada 7 Oktober 2019 BEI juga meluncurkan pelat akselerasi. Pada 10 Agustus 2020, BEI meluncurkan e-ipo. Kemudian pada 25 Januari 2021, BEI mengklasifikasikan industri baru atau IDX-IC.

Pada 6 Desember 2021, BEI juga melakukan penyesuaian mekanisme sebelum dan sesudah kode broker. Selain itu, BEI kembali meluncurkan kampanye baru pada 10 Agustus 2023 yaitu kampanye Saya seorang investor ekuitas. BEI juga meluncurkan pertukaran karbon pada 26 September 2023.

Salah satu cerita menarik di pasar modal Indonesia, khususnya pascapandemi COVID-19, BEI mencatatkan rekor rata-rata nilai transaksi harian pada Januari 2021.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi saat itu mengatakan rata-rata transaksi saham harian mencapai Rp 21 triliun. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan rata-rata transaksi harian pada tahun 2020 dan 2019 yang masing-masing hanya sebesar Rp9,2 triliun dan Rp9,1 triliun.

“Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh harapan karena perekonomian Indonesia pulih lebih cepat dibandingkan tahun lainnya. Aktivitas perdagangan di BEI juga meningkat dalam 3 bulan terakhir,” kata Inarno.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *