Mon. Sep 30th, 2024

7 Jenazah Ditemukan di Kali Bekasi, 9 Polisi Diperiksa Propam

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sebanyak sembilan orang tim patroli lanjutan Polresta Bekasi Kota diperiksa Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh jenazah ditemukan di Kali Bekasi. Sebelumnya, tujuh jenazah yang ditemukan mengambang diduga merupakan pelaku kerusuhan yang kabur dari patroli polisi.

Pada Senin (23/9/2024), Kabid Humas Polda Metro Zaire mengatakan, hingga saat ini sudah ada 9 anggota Patroli Depan Polres Metro Kota Bekasi yang diperiksa.

Ade mengatakan kesembilan anggota tersebut diperiksa berdasarkan informasi awal akan terjadi perkelahian hingga polisi tiba di lokasi kejadian untuk mencegah gangguan masyarakat.

“Jadi orang-orang yang melakukan olah TKP, mereka melakukan patroli siber, mereka melihat ada yang ajak tawuran di live IG, mereka melakukan olah TKP. Itu yang didalami, bagaimana proses penyidikan TKP, bagaimana proses patrolinya, apa itu? proses investigasi” di mana tempat kejadian perkara. “Penyelidikan masih berlangsung,” jelasnya.

Setiap petugas polisi dilengkapi dengan barang-barang pribadi seperti borgol, senjata api, pentungan, dll. selama kegiatan patroli Juga dilengkapi senter untuk patroli di malam hari

Sebelumnya, penemuan tujuh jenazah menarik perhatian Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Carioto. Ia mengaku tengah fokus dalam penyelidikan dan patroli polisi dalam kasus ditemukannya tujuh jenazah di Sungai Bekasi.

Pada Minggu, 22 September 2024, Caroto mengatakan: “Kita lihat kalau ada yang lalai, baru kita pertanggungjawabkan.”

Carioto mengatakan, ada informasi terkait penyebab tewasnya korban dalam perkelahian tersebut. Informasi tersebut diperoleh dari keterangan saksi

Carioto mengatakan, ketujuh pria tersebut sengaja melemparkan diri karena takut saat petugas sedang berpatroli.

“Sesuai surat, benar informasi itu diambil tadi malam, mereka justru menceburkan diri ke sungai karena takut ada patroli yang berjalan atau memberi peringatan,” ujarnya.

Keterangan saksi ini sedang didalami lebih lanjut. “Kami sedang mendalami sejauh mana sanksi skorsing Prapam,” ujarnya.

Carioto berjanji akan transparan dalam penyelidikannya. Propam Mabes Polri dan Kompolnas bekerja sama dalam penyelidikan.

“Kami juga tidak mau kata-katanya ditutup-tutupi, kalau itu terjadi akan kami umumkan. Kami akan libatkan Prapam dari Mabes Polri dan kami juga akan libatkan Compolna untuk langkah ke depan,” ujarnya.

Cariato menjelaskan, saat itu ada anggota yang sedang berpatroli. Patroli tersebut merupakan upaya simbolis polisi untuk mencegah bentrokan

Sebab, seperti tercermin pada kasus-kasus sebelumnya, kasus tawuran mentah sering terjadi di Polda Metro Jaya seperti Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bekasi, dan Dipok. Beberapa pelaku konflik menderita dan meninggal dunia.

Jadi kita ambil langkah yang tepat untuk patroli, patroli itu tidak salah, saya katakan patroli itu tidak salah. mereka mengambil jeda,” katanya.

 

Sementara itu, Rumah Sakit Polri (RSS) Kermat Jati, Jakarta Timur, meminta keluarga korban meninggal di Sungai Bekasi, Jawa Barat, membawa peralatan pribadi seperti sikat gigi untuk memeriksa sampel asam deoksiribonukleat (DNA) pada jenazah.

“Bawalah kartu identitas, kartu keluarga, barang-barang pribadi yang diyakini milik korban, misalnya sikat gigi, sisir, atau pakaian pribadi yang belum dicuci, termasuk topi,” kata Kepala Divisi Pelayanan Doktoral Polsek Byangkara. Dilansir Antara, Minggu (22/9/2024) RS atau RS Polri, Kompol Heri Wizatmoko di Jakarta.

Harry mengatakan, pihak keluarga bisa membawa barang-barang milik korban, termasuk foto gigi korban. Dia memperkirakan semakin banyak barang yang dibawa keluarga, maka semakin cepat pula identifikasi korban.

“Kemudian nanti data antemortemnya akan kita cocokkan dengan apa yang kita temukan pada hasil visum jenazah,” ucapnya.

Kini pihaknya bersama Inafis sedang memeriksa identitas kedua jenazah tersebut untuk mengambil sidik jari dari jenazah yang terendam tersebut.

Identifikasi awal meliputi tes sidik jari, gigi, dan DNA. Sedangkan jam tangan analog, kalung, dan pakaian merupakan pengenal sekunder.

Dalam penyelidikan tersebut, RS Polri mengumpulkan berbagai tim terkait untuk segera mengidentifikasi jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi.

“Kami telah membentuk tim yang meliputi Mabes Polri, tim gigi forensik, tim DNA, tim INAFIS dan sidik jari serta tim forensik FK UI,” ujarnya.

 

 

 

 

Koresponden: Rahmat Baihaki

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *