Tue. Sep 24th, 2024

75 Tahun Hubungan Bilateral RI-Turki, Menlu Retno Dorong Finalisasi CEPA hingga Pengembangan Kerja Sama Pertahanan

matthewgenovesesongstudies.com, ANKARA – Hubungan bilateral Indonesia dan Turki selama 75 tahun mendorong kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk investasi dan pertahanan.

“Kami bermaksud memanfaatkan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik tahun depan untuk membawa hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Ritno Marsudi pada hari Rabu setelah pertemuan dengan Menteri Turki Hakan Fidan di Ankara. (05/01/2024).

Sederet kerjasama yang akan diperkuat adalah sebagai berikut:

Pertama, di bidang investasi.

Menlu Retno mendorong percepatan penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki dan menyambut baik rencana diadakannya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) putaran kelima pada tahun ini.

“Kami yakin penyelesaian CEPA akan mentransformasi dan meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral kita,” kata Menlu Retno.

Kedua, di bidang pertahanan.

Indonesia dan Turki sepakat untuk mengadakan pertemuan 2+2 dan menyambut baik dialog militer dan pertahanan yang sedang berlangsung.

“Kami juga merayakan kerja sama strategis dalam pengembangan industri pertahanan,” tambah Menlu Retno.

Ketiga, di bidang pemberantasan kejahatan internasional.

Ia melanjutkan: “Kami menyambut baik penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Keamanan sebagai payung kerja sama dan berharap Nota Kesepahaman tentang Penghapusan Terorisme dan Penghapusan Kejahatan Transnasional dapat segera diselesaikan.”

Selain itu, Indonesia dan Turki juga mendorong kerja sama strategis dalam kerja sama pembangunan.

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra pertama Turki di kawasan Asia-Pasifik yang membentuk mekanisme High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC).

“Kami menugaskan otoritas kami untuk terus mengidentifikasi dan mempercepat implementasi kemungkinan kesepakatan dan hasil yang dapat dicapai demi suksesnya penyelenggaraan HLSC pertama Indonesia-Turki,” jelasnya.

Selain hubungan bilateral kedua negara, Menlu Retno dan Menlu Fidan juga membahas isu internasional Palestina. 

“Palestina adalah isu yang paling banyak kita bahas. Posisi Indonesia sangat jelas dan kita selalu ingin membela Palestina, kemanusiaan dan keadilan bagi rakyat Palestina,” ujarnya. 

Menlu Retno menegaskan, saat ini Indonesia sedang mendorong gencatan senjata segera, bantuan kemanusiaan yang tidak terputus dan berkelanjutan, proses perdamaian menuju solusi dua negara, dan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

“Indonesia akan menggunakan segala cara untuk mendukung Palestina,” kata Menteri Luar Negeri Retno dalam pernyataan yang disampaikan kepada Mahkamah Internasional pada Februari 2024 yang mengumumkan upaya Indonesia.

Perbincangan antara Menlu Retno dan Menlu Hakan juga menyoroti peran penting Selatan sebagai jembatan dan pembangun agenda dalam berbagai forum multilateral serta pendukung tata kelola global yang adil.

Menlu Retno menambahkan bahwa “Indonesia berharap dapat menggunakan pengaruh strategisnya untuk memberikan kontribusi yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat, dunia dan kemanusiaan.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *