Sat. Oct 5th, 2024

93 Warga Kota Bogor Diduga Keracunan Massal, 1 Orang Meninggal Dunia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Puluhan orang di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Negara Bagian Jawa Barat diduga mengalami keracunan massal usai menyantap makanan angkutan di kawasan tersebut. Satu orang dilaporkan meninggal setelah mengalami gejala serupa.

“Dari 93 orang, saat ini masih dirawat 24 orang, dirawat di RS 9 orang, di Puskesmas 15 orang, ada yang sudah pulang,” kata Sekda Kota Bogor. . Syarifah Sofiah menjenguk pasien keracunan massal di RS Juliana pada Selasa (04/06/2024).

Karena keracunan massal ini pada tahun 2024 Pada Senin, 3 Juni, seorang pasien yang dirawat di RS Juliana Bogor meninggal dunia. Namun penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan.

“Kemarin ada yang meninggal, laki-laki berusia 29 tahun yang dirujuk dari Puskesmas setempat dan sedang kami selidiki apakah ada faktor keracunan atau ada akibatnya,” kata Syarifah.

Syarifah mengatakan, seluruh korban dugaan keracunan massal awalnya mengalami gejala diare, muntah, dan sakit perut secara bersamaan.

“Mereka menduga bumbu telurnya sudah kadaluwarsa. Namun untuk memastikannya, kami masih menunggu hasil laboratorium dari Dinkes,” kata Syarifah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkeso) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, sebelum terjadi keracunan massal, puluhan pasien diketahui meninggal dunia pada Sabtu 2024. Pada malam tanggal 1 Juni, mereka menyantap makanan transportasi yang disediakan warga.

Hasil penelusuran mengungkapkan bahwa makanan yang disajikan telah disiapkan sehari sebelumnya.

“Jadi kami tidak menerima laporan pada hari Minggu, Puskėsme juga tidak menerima pasien. Kami baru menerima pemberitahuan tentang kasus ini pada hari Senin pagi, dan hampir 50 orang tiba di Čipakės pusečes pada waktu yang bersamaan, namun kami tidak menerima apapun. melapor dan tidak menerima, ternyata dari hasil analisis wawancara, mereka punya cerita yang sama saat makan di acara angkutan,” kata Sri.

Untuk mengetahui penyebab keracunan massal tersebut, pihaknya menunggu hasil sampel makanan yang dianalisis di laboratorium.

“Kami sudah kirimkan ke laboratorium untuk diketahui penyebabnya. Diduga berasal dari sumber makanan yang sama pada peristiwa pengangkutan tersebut,” kata Sri.

Namun, dia belum bisa memastikan makanan apa yang meracuni puluhan warga tersebut.

“Baru bisa terungkap setelah hasil uji laboratorium keluar,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *