Fri. Sep 20th, 2024

6 Jajanan Unik di Pusat Kuliner Milik Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep di BSD

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Rafi Ahmad dan Kesing Pengarip menggelar acara pembukaan Nusantara Food Center pada Sabtu 30 Maret 2024 di Jalan BSD Pusat, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Terdapat 122 toko yang menjual makanan lezat khas Indonesia. .

“Sebenarnya di sini kami memberikan cita rasa yang enak, tapi juga ingin dijadikan sebagai gaya hidup, jadi ketika mereka datang ke sini, mereka tidak hanya makan, tapi juga menikmati suasananya, suasananya juga bisa membuat para penyewa di sini naik daun.” Benar, dan mereka senang,” jelas Rafi Ahmed, pendiri Rans Entertainment.

Apakah pantas untuk dicoba di sini? Berikut 6 tips tim gaya hidup matthewgenovesesongstudies.com:

1. Roger Columani

Rojak Kolam Medan merupakan sajian yang terdiri dari buah-buahan Medan dingin dengan kuah khas. Menurut Anisa Roja, penyewa Rojak Kolam Maidan, usahanya telah berdiri selama 17 tahun dan merupakan usaha warisan yang dimulai dari kakeknya yang menetap di Maidan dan Lampung.

“Yang membedakannya (Rajak) adalah bumbunya. Nah, kita punya bumbu khas dari Madan, dari Sumatera,” ujarnya. “Kacang rasanya pahit dan encer (cepat)”, imbuhnya.

Kandungan dalam Medan Rajak hampir sama dengan rujak buah pada umumnya, seperti kedong, timun, ubi, nanas, pisang, pepaya, apel, bengkuang, dan anggur. Anda bisa mengunjungi restoran ini untuk mencicipi Rajak masala yang terkenal dari Maidan.

Kue kum-kum merupakan salah satu jenis kue tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Menurut pemilik rumah kontrakan, Bu Cake. Menor, Michael Jeremy Aquila, kue ini mendapat pengaruh dari zaman penjajahan Belanda. Cum-cum juga dikenal sebagai rum horn di Belanda.

Kue ini memiliki rasa yang manis. Keraknya terbuat dari kulit pastry yang digulung dan dipanggang di dalam oven, kemudian diisi isian vanilla dan di atasnya diberi kismis. Tekstur dan rasanya mirip dengan isian kue sus. Selain kue, penyewa juga banyak menjual manisan lainnya yang 100 persen buatan sendiri.

“Resepnya dari nenekku. Nenekku dari Malang, dia tinggal di Jalan Manor, Malang, makanya disebut Kew Nyonya Manor,” jelas Michael.

Ia menjelaskan, ada dua kue yang paling laris di toko tersebut, yakni kue gulung panggang dan ayam goreng. Gulungan panggang basah memiliki rasa segar dan tidak berbau.

Ia menjelaskan: “Orang mengira rebung basah berbau seperti nasi. Mereka tidak menyukainya. Baunya terlalu menyengat. Bau kami 100 persen tidak berbau”.

Jika Anda mencari sesuatu yang menyegarkan, Durian Padang biasa di Kedai Eco Gantenyo bisa menjadi pilihan. Toko ini didirikan pada tahun 1986 di Padang dan saat ini memiliki 6 cabang yang tersebar di banyak daerah, antara lain Pekanbaru, Serpong dan Bintaro.

Keistimewaan es krim pepaya ini menggunakan usaha dari pulau sumatera. Daging buah durian dipisahkan dari bijinya dan dimasak menjadi saus kacang. Isiannya adalah cincau, beruang (biasanya kalengan), dan saputangan, yang kemudian diisi es.

“Kami menggunakan daging durian murni,” jelas Mr. Liu, pemilik restoran Eco Gantenio.

4. Pancake lainnya

Bagi pecinta Sarabi bisa mengunjungi restoran ini karena terdapat berbagai jenis pancake dari berbagai daerah seperti Bandung, Karawang, dan Solo. Setiap proses produksi menggunakan teknik yang berbeda-beda. Untuk Bandang dan Karawang Sarabi, proses produksinya menggunakan tanah liat sebagai cetakannya. Sementara itu, untuk pancake solo, cetakan baja digunakan.

Bukan hanya cetakannya saja yang berbeda, adonannya juga berbeda. Putra, dosen pembimbing Sarabi menjelaskan, untuk Sarabi Solo adonan aslinya manis dan enak, sedangkan adonan Serabi Bandung enak hanya karena mengandung air kelapa dan garam. Terakhir untuk Karawang, adonannya diuleni lalu ditaburi gula merah dan gula palem di atasnya.

Katanya: “Untuk Bandung Sarabi konsepnya modern. Dari yang manis, dessert, asin, mulai dari Onkam Sarabi, telur, daging cincang hingga makanan penutup seperti pisang, keju, nangka dan lain sebagainya.” Menjelaskan

Ce Hun Tiau terinspirasi dari budaya Tionghoa-Indonesia, namun populer di Pontianak, Kalimantan Barat. Ketan ini terbuat dari sagu sidon dan dilengkapi dengan berbagai bumbu seperti jeli mutiara, kacang merah, bongo, ketan hitam, kalo, dan cincau. Rasanya manis karena di atasnya diberi gula merah dan santan. Anda bisa menemukannya di AHAW Snack Shop Pontianak di Rans Nusantara Besar.

6. Cukup Tariq

Siapa yang tak kenal jembatan kopi Aachen? Minuman ini memadukan kopi dengan susu, namun teknik pembuatannya unik karena dicampur sesering yang disiapkan.

Buat kamu yang kurang suka kopi, jangan khawatir karena tersedia juga menu dengan kombinasi teh dicampur susu. Teh yang digunakan berbeda dengan teh biasa. Semua bahan yang digunakan di toko ini dikirim langsung dari Aceh sehingga rasanya akan sangat istimewa.

Selain teh, susunya juga berbeda dengan susu biasa karena menggunakan susu formula rahasia, menurut penjual Kopi Te Tarek Ach Joko.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *