Fri. Sep 20th, 2024

Garudafood Mau Buyback Saham, Ini Waktunya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyetujui rencana pembelian kembali (re)saham perseroan. Jumlah maksimum pembelian saham perusahaan adalah 20 miliar rubel.

Perkiraan pembelian saham adalah 0,13% atau sebanyak 46.395.349 lembar saham, kata Sekretaris Perusahaan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk I Made Astawa dalam paparan publik, Selasa (30/4/2024).

Biaya kegiatan ini termasuk komisi perantara dan biaya lainnya. Pembelian saham Perseroan akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal RUPSLB.

Untuk membeli saham, perusahaan menggunakan kas internal perusahaan sebagai sumber pembiayaan. Sebab, tindakan tersebut akan berdampak pada berkurangnya arus kas domestik Garudafood sebanyak-banyaknya sebesar Rp 20 miliar.

Hal yang menjadi perhatian utama suatu perusahaan dalam membeli saham adalah perusahaan tersebut mempunyai fleksibilitas yang memungkinkan perusahaan mempunyai mekanisme untuk menjaga harga saham perusahaan tetap stabil apabila saham perusahaan tersebut tidak mencerminkan nilai atau kinerja perusahaan.

Perusahaan berencana untuk menahan saham yang dibeli untuk pengendalian sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun. Sejak tanggal pembelian saham perusahaan. Namun, perseroan dapat mengalihkan saham yang dibeli tersebut sewaktu-waktu sesuai aturan yang berlaku.

Selain perjanjian pembelian tersebut, RUPSLB menyetujui rencana perluasan bisnis inti perseroan yaitu industri makanan bayi (KBLI #10791). Selain itu, para pemegang saham sekaligus menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan adanya perubahan kegiatan usaha utama Perseroan dalam sistem kepengurusan badan hukum Republik Indonesia dan Kementerian Hak Asasi Manusia.

“RUPSLB juga menyetujui penambahan kegiatan usaha utama anak perusahaan perseroan yaitu PT Sinarniaga Sejahtera Grosir Obat Tradisional untuk Manusia (PBOT) (KBLI No. 46442) dan Grosir Farmasi (BOF) untuk Manusia (KBLI No. 4644),” Made menjelaskan.

Presiden Garudafood Hardianto Atmaja mengungkapkan strategi perusahaannya dalam menghadapi tantangan strategi bisnis pangan masa kini di era digital saat memberikan kuliah umum di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) di Bandung, Jawa Barat.

Sebelumnya ia mengatakan bahwa pemahaman konsep VUCA dapat membantu perusahaan berkembang dan bertahan. VUCA digambarkan sebagai situasi yang sangat fluktuatif atau tidak stabil, kurang kepastian atau ketidakpastian, sangat kompleks atau sulit, membingungkan atau tidak menentu.

Namun konsep ini kemudian digantikan dengan istilah “BANI” yaitu Mort dan sebagainya. Mudah teralihkan, kecemasan merupakan keadaan yang menyusahkan, N tidak linier atau tidak lurus, tidak jelas atau sulit dipahami.

BANI kemudian mengaitkan kondisi saat ini dengan situasi perang, dimana pandemi Covid-19 telah mengubah cara hidup dan semakin pesatnya perkembangan teknologi digital menimbulkan efek domino dalam dunia usaha.

Menghadapi tantangan tersebut, Garudafood menggunakan model strategis holistik, menerapkan strategi platform terbuka untuk meluncurkan produk inovatif.

“Perusahaan saat ini menghadapi tantangan yang besar, dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi digital khususnya kecerdasan buatan, konflik perang, fluktuasi perekonomian global dan karakteristik Generasi Z yang memiliki tantangan tersendiri,” kata Hardianto, Jumat (23/1). 6). ). /2023)

Salah satu strategi Garudafood adalah kolaborasi terbuka untuk segera menghasilkan produk-produk inovatif dan berkualitas guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan, seperti Hormel (Skip Peanut Butter), Suntory (khususnya produk minuman ringan), Falcon (produk Dilan), General Mills (Garuda O. jagung produk). ) dan Barry Callebaut adalah salah satu produsen coklat dan kakao terbesar di Asia-Pasifik.

Untuk menjadi bisnis yang berkelanjutan, Garudafood juga menggunakan model strategis holistik yang berfokus pada tiga hal. Pertama, merek terbaik; Meningkatkan kekuatan merek perusahaan. kelas terbaik kedua; Tergantung produk dan harganya. Ketiga, jaringan terbaik, jaringan distribusi domestik dan ekspor yang kuat.

Selain itu, kami menerapkan transformasi teknologi dan digitalisasi proses bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi di setiap lini bisnis perusahaan,” lanjutnya.

Perusahaan menyempurnakan sistem sales application mobile (SAM), mengintegrasikan manufaktur mobile application system (MMA) dengan sistem enterprise resource Planning (ERP), serta memperkuat penerapan teknologi Industri 4.0 dan turunannya, seperti IoT dan konektivitas. Kebutuhan pengguna. dan meningkatkan daya saing.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *