Fri. Sep 20th, 2024

Modal Investasi Lebih Murah, BEI Luncurkan Produk Derivatif Single Stock Futures

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan produk derivatif yaitu Single Stock Futures (SSF). Produk ini melengkapi produk derivatif BEI yang sudah ada yaitu LQ45 Futures, IDX30 Futures, Obligasi Negara Indonesia dan Basket Bond Futures.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan SSF merupakan perjanjian atau kontrak antara dua pihak untuk menjual atau membeli saham pada harga yang telah ditentukan di masa depan. Berbeda dengan derivatif BEI lainnya yang berbasis indeks ekuitas dan SUN, efek yang mendasari SSF adalah ekuitas.

Selain itu, SSF memiliki jumlah unit kontraktual yang paling sedikit dibandingkan derivatif lainnya, sehingga modal yang dibutuhkan investor untuk mulai berinvestasi di SSF lebih rendah.

“Jadi intinya adalah saham. Itu salah satu produk atau alat yang bisa digunakan investor untuk mendapatkan keuntungan baik di pasar bullish maupun bearish,” kata Jeffrey saat memberikan pengarahan kepada wartawan pasar modal, Jumat (15/3/2024). .

Pada tahap pertama, BEI akan meluncurkan serangkaian 15 Saham Berjangka tunggal yang terdiri dari 5 saham LQ45 yang mendasarinya. Antara lain BBCA BBRI, TLKM, ASII dan MDKA dengan masa kontrak 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan.

Total, dia akan memulai 15 seri. Bursa telah menyiapkan beberapa strategi untuk mendukung transaksi SSF. Bursa akan meningkatkan dan menyediakan infrastruktur dan proses bisnis yang lebih baik, khususnya bagi anggota bursa (AB).

Jika selama ini hanya ada 1 AB yang aktif di produk turunan bursa, maka untuk SSF dan produk turunan lainnya, diharapkan partisipasi anggota bursa kedepannya akan semakin besar. Pertukaran ini juga memberikan bantuan keanggotaan AB Derivatives Exchange. Selain dukungan sistem, kami bekerja sama dengan IDX Information Technology Solutions (IDXSTI), anak perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari sisi proses bisnis, proses pembukaan rekening derivatif dipermudah melalui infrastruktur yang disediakan SRO dan penerapan POJK 15/2023.

Oleh karena itu, kami berharap cakupan produk ini semakin meningkat bagi anggota bursa dan investor. Pada akhirnya, seluruh produk yang diluncurkan bursa akan membawa manfaat bagi investor, kata Jeffrey. Saat ini, lebih dari 15 AB telah menyatakan minatnya untuk bergabung di bursa derivatif. Dari jumlah tersebut, 6 diantaranya diproses intensif oleh bursa dan 1 sudah menyelesaikan seluruh proses yaitu Binaartha Sekuritas.

Sebelumnya diumumkan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memperluas jangkauan produk derivatifnya. Salah satunya menyiapkan produk derivatif Single Stock Futures (SSF) yang diperdagangkan.

Produk SSF ini akan memperluas jangkauan produk derivatif yang sebelumnya tersedia di bursa, yaitu LQ45 futures, IDX30 futures, Indonesia bond futures, dan Basket Bond futures. Kami kutip dari Antara, Jumat (8/3/2024).

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, SSF merupakan perjanjian atau kontrak antara dua pihak untuk menjual atau membeli saham pada harga yang telah ditentukan di masa depan.

Berbeda dengan derivatif BEI lainnya yang berbasis indeks saham dan obligasi pemerintah, efek yang mendasari SSF adalah saham. Selain itu, SSF memiliki jumlah unit kontraktual yang paling sedikit dibandingkan derivatif lainnya sehingga menjadi modal yang dibutuhkan investor untuk mulai berinvestasi. SSF lebih kecil,” bunyi captionnya.

Sebagai turunan, kata Jeffrey. Saham Berjangka Tunggal menawarkan banyak keuntungan yang tidak dapat ditemukan pada instrumen investasi lainnya.

Salah satunya adalah modal transaksi yang rendah, dimana investor dapat membeli saham dengan membayar minimal empat persen dari modal ditempatkan pada saat membeli saham biasa. Anggota bursa dapat menetapkan persyaratan modal minimum yang lebih tinggi.

“SSF juga memberikan peluang bagi investor untuk melindungi nilai portofolio dan keuntungan selama naik turunnya pasar. Ketika kondisi pasar sedang bearish, investor dapat mengambil posisi short dan mendapatkan keuntungan jika SSF dan saham yang mendasarinya membayar penurunan harga, dan sebaliknya,” ujarnya.

Selain itu, tambah Jeffrey, pihaknya akan terus melakukan banyak kegiatan edukasi agar para investor di pasar modal memiliki pemahaman yang mendalam terhadap produk derivatif BEI dan mulai memanfaatkan produk tersebut untuk mengoptimalkan keuntungan.

“Akhir tahun 2023 ini kami akan mengadakan sosialisasi produk-produk non-saham, termasuk derivatif, di Surabaya dan Medan. Kami juga akan mengadakan Structured Products Day secara online pada bulan November 2023, dimana kami akan memperkenalkan produk-produk non-saham,” ujarnya. .

Apalagi, menurut Jeffrey, pasar saham akan selalu adaptif dan inovatif dalam pengembangan berbagai produk non-saham, termasuk derivatif, yang akan dimanfaatkan investor pasar modal Indonesia untuk mengoptimalkan keuntungan. “Kami selalu terbuka terhadap pandangan pelaku pasar agar produk yang dikembangkan BEI justru dapat memenuhi kebutuhan investor Indonesia di pasar modal,” kata Jeffrey.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *