Sat. Sep 21st, 2024

PMN Terbukti Berdampak Besar ke Kinerja BUMN

By admin May17,2024 #BUMN #Erick Thohir #PMN #PMN BUMN

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) di sejumlah BUMN pada tahun 2025. Total nilainya mencapai lebih dari Rp 44 triliun.

Anggota Komisi VI DPR Muhammad Husein Fadlullah menjelaskan, langkah BUMN Menteri Erick Thohir patut diapresiasi. Pasalnya, PMN terbukti berdampak besar terhadap kinerja BUMN. Husein mengatakan Erick dan Komisi VI telah sepakat untuk melakukan perubahan besar-besaran pada kinerja dari PMN menjadi BUMN.

“Sejak tahun 2020, kita sudah mulai merencanakan dan berdiskusi bersama agar PMN ini efektif, efisien dan sesuai tujuan,” kata Husein di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Husein mengatakan, kebijakan ini berbeda dengan kebijakan pemberian PMN pada periode sebelumnya. Hal ini berdampak pada semakin buruknya kondisi BUMN penerima PMN.

Saat ini, kata Husein, mayoritas PMN diberikan kepada BUMN penerima komisi dari pemerintah untuk proyek strategis nasional (PSN), seperti program subsidi listrik dari PLN untuk menyelesaikan Tol Trans Sumatera (JTTS).

“Tujuannya jelas agar lebih efisien, efektif, dan tepat sasaran. Makanya syarat pertama misi, sisanya 15-20 persen untuk aksi korporasi,” kata politikus Gerindra itu.

Husein mengatakan, kinerja BUMN penerima PMN juga cukup baik. Husein mengatakan, indikator tersebut terlihat dari peningkatan kontribusi dividen yang kini jauh lebih besar dibandingkan PMN.

“Kalau dilihat dari dividennya, yang dapat PMN bukan hanya perusahaan saja, tapi non-PMN juga banyak, dan kinerjanya cukup bagus. Jadi PNM diberikan untuk mendukung program pemerintah, bukan untuk membayar utang, 90. persen untuk tugas,” sambung Husein.

Husein mengingatkan, program penugasan biasanya bersifat jangka panjang. Husein meyakini hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja di masa depan.

“Misalnya JTTS merupakan hal yang bersifat jangka panjang yang perlu dilaksanakan, multiplier effect ekonominya akan memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat,” kata Husein.

Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) pada sejumlah BUMN pada tahun 2025. Total nilainya mencapai Rp 44 triliun lebih.

Erick Thohir mencatat, setidaknya ada 16 BUMN yang diusulkan mendapat suntikan modal negara. Mulai dari Hutama Karya, Asabri, Adhi Karya, Danareksa, hingga Perumnas dan INKA. Dia mengatakan, usulan PMN itu untuk menjamin keberlangsungan program yang dilakukan BUMN.

“Kami juga berani mengusulkan PMN 2025 agar keberlanjutan program yang kami dorong ini bisa diberikan mulai tahun ini hingga tahun depan sendiri,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi DPR RI VI, Jakarta, Selasa. (19). /3/2024).

Ia juga menyebutkan besaran PMN sejumlah BUMN. Pemberian terbesar yang pernah diberikan kepada PT Hutama Karya (Persero) adalah Rp 13,86 triliun untuk kelanjutan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap 2 dan tahap 3.

Kemudian, PT ASABRI sebesar Rp3,61 triliun untuk menambah permodalan perseroan. Erick mengatakan, ada beberapa opsi proses pengiriman di ASABRI.

“Kami masih diskusi dengan Kementerian Keuangan dalam hal peningkatan permodalan Asabri. Kemarin mereka menambah strukturnya. Kami sedang berdiskusi, sepertinya tambahan besaran itu bukan PMN,” ujarnya.

Lalu, untuk PT PLN (Persero) Rp 3 triliun untuk mengelola program ketenagalistrikan negara. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau IFG sebesar Rp 3 triliun untuk penguatan kredit komersial modal rakyat (KUR).

Selain itu, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI sebesar Rp 2,5 triliun untuk pembelian kapal baru. PT Bio Farman menyiapkan struktur belanja modal (capex) baru sebesar Rp 2,21 triliun.

PT Adhi Karya (Persero) sebesar Rp 2,09 triliun untuk pembangunan tol Jogja-Bawen dan Solo-Jogja. PT Wijaya Karya sebesar Rp 2 triliun untuk memperbaiki struktur permodalan.

PT LEN Industri dana restrukturisasi keuangan Rp 2 triliun. PT Danareksa sebesar Rp 2 triliun untuk pengembangan bisnis. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebesar Rp 1,8 triliun untuk pembelian kereta api baru dan penugasan pemerintah.

Kemudian, PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food sebesar Rp1,62 triliun untuk modal kerja dan investasi program cadangan pangan (CPP) pemerintah. PT Pembangunan Perumahan (PP) sebesar Rp 1,56 triliun untuk penyelesaian proyek Jogja-Bawen dan KIT Subang.

Selain itu, Perum DAMRI sebesar Rp1 triliun untuk penyediaan bus listrik. Perum Perumnas sebesar Rp1 triliun untuk restrukturisasi dan likuidasi persediaan. Selain itu, PT INKA menghitung Rp 975 miliar untuk pembuatan kereta KRL.

Total usulan PMN BUMN pada 2025 sebesar Rp 44,24 triliun. Erick berharap PMN bisa diberikan mengingat besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan pelat merah kepada negara.

Tentu saja seperti sebelumnya, kumulatif dividen dan PMNnya masih lebih tinggi, proporsi dividennya sekitar 55 dibandingkan 45 persen yang ingin kami usulkan ke Komisi VI, ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *