Sat. Sep 21st, 2024

Harga Komoditas Turun, Neraca Transaksi Berjalan RI Diramal Defisit

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Kepala Ekonom Citi Indonesia Helmi Arman meyakini neraca transaksi berjalan akan kembali defisit pada tahun ini. Hal ini disebabkan melemahnya tingkat harga barang luar negeri dalam beberapa hari terakhir.

“Kami yakin neraca transaksi berjalan Indonesia akan menyebabkan defisit yang lebih dalam dibandingkan tahun lalu,” kata Helmi dalam konferensi pers Citi Indonesia di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat pada tahun 2023, transaksi berjalan akan mengalami defisit terkendali sebesar 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sebesar $1,6 miliar.

Tahun lalu, transaksi berjalan Indonesia mencatat surplus sebesar US$13,2 miliar atau 1% PDB.

Sementara itu, pembayaran bersih Indonesia (NPI) akan mengalami surplus sebesar $6,3 miliar pada tahun 2023, naik $4 miliar dibandingkan tahun lalu. Efek suku bunga

Helmi mengatakan neraca pembayaran Indonesia seringkali terkena dampak negatif dari relatif ketatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini akibat kenaikan suku bunga The Fed.

Dijelaskan, perbedaan suku bunga tetap ini mengurangi insentif eksportir untuk mengkonversi mata uang asing dari ekspor ke rupee.

“Margin keuntungan yang ketat ini juga mendorong bisnis-bisnis yang berdenominasi dolar untuk memperoleh lebih banyak pendapatan dalam rupee. “Kedua faktor ini mempengaruhi keseimbangan pasokan dan permintaan di pasar mata uang lokal,” jelasnya.

Oleh karena itu, kami yakin jika Federal Reserve System Amerika Serikat juga mulai menurunkan suku bunganya, maka Bank Indonesia berpeluang untuk menurunkan suku bunganya, ujarnya.

Menurut Helmi, penurunan suku bunga The Fed ini diperkirakan bertepatan dengan masuknya modal ke pasar obligasi negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Mata uang ini dapat menjadi titik keseimbangan pasar mata uang di tengah berbagai permasalahan,” imbuhnya.

Sampai saat itu, kata Helmi, Citi sendiri meyakini penurunan suku bunga AS atau Fed fund rate akan dimulai pada Juni 2024.

“Meskipun penurunan inflasi di Amerika Serikat masih lambat, kami yakin The Fed akan terus menurunkan suku bunganya, dan hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko resesi di Amerika,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *