Sat. Sep 21st, 2024

Petani Sumatera Selatan: Penambahan Alokasi Pupuk jadi Angin Segar

matthewgenovesesongstudies.com, Palembang – Keberhasilan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Suleiman menambah anggaran pupuk bersubsidi hingga Rp 28 triliun menjadi angin segar bagi petani. Salah satunya adalah petani di Sumatera Selatan (Sulsel).

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel R. Bambang Pramona menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Menteri Pertanian yang telah berupaya meningkatkan penyaluran pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi kebutuhan petani.

“Kebijakan ini merupakan wujud partisipasi pemerintah dalam membantu petani dimana pupuk merupakan salah satu komponen biaya dalam pertanian,” kata Bambang Pramona.

Menurut dia, langkah dan kebijakan tersebut juga dilakukan agar produk pertanian Indonesia tetap bisa bertahan, terutama yang menyumbang inflasi.

Sebagai contoh, produksi beras Sumsel saat ini sebanyak 2.832.744 ton GKG dengan rendemen 56,19 meter kubik.

“Selain mendorong petani untuk terus menanam padi, juga terus menjadikan Sumsel sebagai penyangga pangan nasional sehingga Indonesia bisa swasembada beras,” kata Bambang Pramona.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Suleiman mengumumkan tambahan pupuk bersubsidi sebesar Rp 28 triliun untuk petani di seluruh Indonesia. Dengan tambahan tersebut, total anggaran pupuk bersubsidi kini mencapai Rp54 triliun.

Mentan mengatakan, penambahan tersebut merupakan tindak lanjut dari berbagai pertemuan dan rapat terbatas dengan para menteri antara lain Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani. Alhasil, penyaluran pupuk dengan tambahan anggaran tersebut mencapai 9,55 juta ton dan keputusan resminya tertuang dalam surat Menteri Keuangan Nomor S-297/MK.02.2024.

“Kabar baik ini sangat diharapkan oleh para petani Indonesia karena merupakan bagian dari kebutuhan petani yaitu pengembalian pupuk. Alhamdulillah sudah ditandatangani,” kata Menteri Pertanian Amran.

Menurut Mentan, dengan tambahan tersebut, petani harus segera mempercepat penanaman dan meningkatkan produksi lokal agar Indonesia bisa mandiri di masa depan. Penting juga bagi polisi, TNI, dan bupati untuk meningkatkan pengawasan terhadap toko-toko dan distributor untuk mencegah pelanggaran.

“Kami percaya kios dan distributor tidak melakukan kecurangan. Dan bagi yang nakal, dicabut saja izinnya. Jadi mari kita menyingsingkan lengan baju dan turun ke lapangan karena ini bagian dari perjuangan kita untuk petani Indonesia,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *