Sun. Sep 22nd, 2024

Jaga Ketahanan Pangan ASEAN, Indonesia-Brunei Kompak Kembangkan Urea dan Amonia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Sebagai langkah penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan regional ASEAN, PT Pupuk Indonesia (Persero) berinisiatif mengupayakan pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI), BUMN negara tetangga. . Dunia. negara, Brunei Darussalam.

Dua BUMN dari masing-masing negara sepakat menandatangani perjanjian pendahuluan atau Head of Agreement (HoA) terkait pengembangan urea dan amonia. Kemitraan tersebut ditandatangani langsung oleh Chairman Direktur Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dan Chief Executive Officer BFI Sdn Bhd, Harri Kiiski di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

“Pupuk Indonesia menyambut baik kerja sama pengembangan urea dan amoniak dengan Brunei Fertilizer Industries, selaku perusahaan pupuk milik negara Brunei Darussalam. Kemitraan ini sejalan dengan posisi Pupuk Indonesia sebagai yang terdepan dalam mendukung ketahanan pangan di tanah air.” BUMN Pupuk Indonesia dengan keahlian dan praktik terbaiknya terus mendukung perluasan pertanian dan memfasilitasi perubahan hijau bagi industri pupuk dan petrokimia Indonesia,” kata Rahmad seperti dikutip Rabu (24/04/2024).

Diprakarsai oleh Pupuk Indonesia, kemitraan ini akan terus diperluas hingga mencakup produsen pupuk dari negara ASEAN lainnya untuk meningkatkan ketahanan pangan regional.

Inti dari kerja sama ini mencakup kesepakatan kedua pihak untuk menjajaki sinergi dalam pemasaran, layanan operasi dan pemeliharaan, kerja sama proyek perbaikan pabrik, serta pembelian peralatan kritis dan suku cadang darurat.

Selain itu, kedua perusahaan pelat merah kedua negara tetangga ini akan bertukar informasi mengenai kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan hidup (HSSE), serta bekerja sama dalam berbagi pengetahuan dan pelatihan.

Rahmad juga menjelaskan bahwa kemitraan ini merupakan kolaborasi antara BFI dan Pupuk Indonesia sebagai langkah awal dalam membangun ekosistem konstruktif industri pupuk di ASEAN, dimulai dari Indonesia dan Brunei. Ada banyak komitmen dan kolaborasi di masa depan dengan BFI dan produsen Pupuk ASEAN lainnya.

“Pupuk Indonesia melihat kerja sama ini dapat memperkuat hubungan regional, khususnya di kawasan ASEAN. Bersama-sama, kami sebagai produsen pupuk di kawasan ASEAN ingin memastikan tidak ada gangguan dalam operasional kami, karena ketersediaan pupuk berkaitan dengan ketahanan pangan. “Dalam hal ini tentunya berkaitan dengan ketahanan pangan di daerah,” jelas Rahmad.

Setelah penandatanganan, Pupuk Indonesia dan BFI akan membentuk tim gabungan dengan perwakilan kedua belah pihak. Anak perusahaan juga dapat terlibat dalam operasi tambahan berdasarkan kontrak yang ditandatangani.

Pada acara yang sama, Chief Executive Officer BFI Harri Kiiski menyambut baik kerja sama pengembangan urea dan amoniak dengan Pupuk Indonesia.

“BFI menyambut baik kerja sama dengan menandatangani perjanjian besar ini. Tidak hanya sebagai hubungan antar perusahaan, namun sebagai hubungan antar negara di tingkat kawasan ASEAN. Kami percaya bahwa kerjasama ini merupakan kemitraan efektif yang akan menguntungkan kedua belah pihak, BFI dan Pupuk Indonesia,” jelas Harri.

Dengan kapasitas produksi 1.365.000 metrik ton urea per tahun, BFI yang didirikan pada tahun 2013 merupakan salah satu pabrik pupuk terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai BUMN, BFI selalu berkomitmen untuk mendukung industri minyak dan gas yang mengakar di Brunei Darussalam secara progresif dan dinamis.

Pupuk Indonesia, sebagai perusahaan pupuk terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara, saat ini mampu memproduksi 9,4 juta ton pupuk urea dan 7 juta ton amonia.

Dengan kekuatan tersebut, Pupuk Indonesia telah menjadi pilar penting dalam mendukung ketahanan pangan dalam negeri dan berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan di kawasan, khususnya di ASEAN.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *