Thu. Sep 19th, 2024

Soal Krisis Iklim, DPR Harapkan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Dapat Wujudkan Keadilan

By admin May19,2024 #Advertorial Gov #DPR #DPR RI

matthewgenovesesongstudies.com, Pusat Analisis Parlemen (Posaka) DPR RI Jakarta, turut menyumbangkan pemikirannya dalam proses legislasi perubahan iklim. Hal itu diungkapkan Innocentius Samsul, Ketua Badan Ahli (BK) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.

Ia juga menjelaskan, pertukaran gagasan ini dilakukan salah satu caranya, melalui diskusi dan konsultasi dengan para ahli dari berbagai fraksi dan komisi, serta organisasi masyarakat sipil. Sebagai bagian dari sistem dukungan parlemen, para analis dan pakar legislatif di DPRRI merupakan komponen kunci dalam penyusunan dan peninjauan rancangan undang-undang pengelolaan perubahan iklim sebelum disahkan.

“BK menyelenggarakan lokakarya ini untuk menyerap masukan yang lebih luas dari pihak-pihak terkait, termasuk parlemen, pemerintah, masyarakat sipil, dan perwakilan sektor swasta,” kata Innocentius pada lokakarya internasional perubahan iklim di Hotel JS Luwansa, Selasa (7/5).

Terdapat 3 pokok persoalan terkait diskusi tematik yang perlu diperdalam. Pertama, aspek kelembagaan. Aspek ini penting untuk dikelola dengan jelas untuk memperkuat kerangka kelembagaan kebijakan perubahan iklim di Indonesia dan untuk mengoordinasikan kepentingan dan tanggung jawab para pihak di berbagai sektor terkait.

Kedua, aspek pembiayaan. Aspek ini mengatur tentang sumber pembiayaan penanganan perubahan iklim tidak hanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun juga mengatur tentang penyelenggaraan bantuan dan pinjaman luar negeri, perdagangan karbon, pajak karbon dan skema-skema penting lainnya. .

Ketiga, aspek keadilan iklim. Penanganan perubahan iklim tentunya perlu mengedepankan kepentingan nasional Indonesia, tidak hanya dalam hal pemanfaatan sumber daya alam saja, namun juga melindungi lingkungan dan masyarakat Indonesia dari bencana dan kerugian akibat perubahan iklim.

Para pemangku kepentingan dari pemerintah pusat dan daerah, parlemen, masyarakat sipil dan mitra pembangunan akan membahas tantangan-tantangan perubahan iklim dan rekomendasi-rekomendasi yang telah diterapkan hingga saat ini dalam sesi pleno.

“Para peserta kemudian diajak untuk mengemukakan gagasan dan pemikirannya untuk proses legislasi penanganan perubahan iklim dengan fokus pada model ekonomi hijau serta model pengelolaan perubahan iklim yang efektif,” kata Innocentius.

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *