Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Meski makanan favorit seperti kue kering dan jajanan tampak lezat, namun jangan anggap remeh bahaya yang ditimbulkannya. Lemak trans industri yang umum di antaranya dapat menyebabkan penyakit serius.

Makan terlalu banyak dapat meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Eva Susanti, Kepala Departemen Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan: “Selain penyakit jantung, lemak trans dapat menyebabkan kanker, risiko keguguran, masalah pada sistem saraf, kanker, diabetes, dan. Obesitas dan alergi,” ujarnya dalam konferensi penelitian penelitian sumber asam lemak trans dalam makanan Senin 6 Mei 2024.

Bisa jadi akibatnya juga stroke, kata Eva.

Penyakit-penyakit ini bukanlah hal baru bagi kita, bukan? Beberapa di antaranya bahkan berakibat fatal, seperti penyakit jantung dan kanker payudara.

Faktanya, lemak trans berperan besar dalam penyakit tidak menular, kata Eva.

Secara global, lemak trans menyebabkan penyakit jantung dan menewaskan sekitar 500.000 orang, kata Organisasi Kesehatan Dunia.

Risiko penyakit jantung juga tinggi di Indonesia. “10-11% penduduk kita menderita penyakit jantung,” kata Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pada acara yang sama.

Sebagian besar lemak trans diproduksi melalui proses industri yang menambahkan hidrogen ke minyak nabati, mengubahnya menjadi padat pada suhu kamar.

Minyak nabati yang dihasilkan melalui proses ini lebih murah dan memiliki umur simpan yang lebih lama, sehingga banyak digunakan dalam produksi pangan.

Minyak nabati terhidrogenasi parsial ini memiliki umur simpan yang lama dan tidak mudah rusak sehingga menjadi pilihan industri makanan.

Misalnya, restoran sering menggunakan minyak ini untuk menggoreng karena tidak perlu diganti sebanyak minyak nabati lainnya.

“Hal ini berdampak pada banyak penyakit karena meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, terutama kolesterol jahat,” kata Dante.

Kolesterol jahat dapat mempengaruhi aliran darah dalam tubuh hingga akhirnya menimbulkan banyak penyakit berbahaya.

Organisasi Kesehatan Dunia telah meneliti kandungan lemak makanan di Jakarta dan Bogor pada tahun 2023.

Penelitian ini melibatkan pengujian 130 produk dalam empat kategori makanan: minyak dan lemak, margarin dan olesan, makanan kemasan yang terbuat dari lemak (seperti biskuit, kue kering, wafer, kue gula dan roti), dan makanan siap saji seperti mie goreng. , nasi goreng, ayam goreng, kentang goreng dan roti.

Akibatnya, lemak jenuh ditemukan dalam jumlah tinggi pada makanan ringan yang populer dan banyak digunakan seperti biskuit, wafer, produk roti, serta makanan ringan seperti martabak dan roti maryam.

Kombinasi margarin dan gula memiliki kadar asam lemak trans tertinggi, yakni 10 kali lebih tinggi dari batas yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *