Fri. Sep 20th, 2024

Saham Komoditas Minyak Apa Saja yang Tercatat di Bursa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Banyak saham perusahaan yang bergerak di industri perminyakan yang merupakan entitas sangat besar di pasar modal Indonesia. Sektor pertambangan, termasuk sektor migas, saat ini sedang sangat digemari. Namun, jangan lupa untuk menganalisa sebelum membeli.

Di sisi lain, dampak perang Rusia dan Ukraina, serta panasnya konflik genosida Israel di Gaza, Israel-Houthi, Hizbullah, dan kemudian Iran, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai menyusutnya pasokan komoditas, termasuk yang lebih penting. , yaitu minyak yang harganya di atas USD 85 per barel (1 barel = sekitar 158,9 liter) dalam beberapa minggu terakhir.

Untuk kasus Indonesia, per liter minyak setara dengan USD 0,535 atau Rp 8.622 rupiah (dengan asumsi nilai tukar 16.117 per USD pada 12 April 2024).

Berdasarkan informasi dari SKK Migas, Pertamina dan Kementerian ESDM serta beberapa sumber lainnya, perkiraan biaya produksi Pertalite sebesar Rp5.000 hingga 7.000 per liter, sedangkan Pertamax sebesar Rp9.000 hingga 11.000 per liter. Liter. Situasi harga minyak yang meningkat sedikit banyak akan membebani APBN Indonesia di masa depan.

Mengutip berbagai sumber, matthewgenovesesongstudies.com memberitakan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/4/2024):

– PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)

PT Apexindo Pratama Duta Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa pengeboran minyak dan gas bumi baik darat maupun lepas pantai sejak tahun 1984. Lokasi operasi adalah Bozonegara, Banten, Laut Jawa, Jawa Barat, Baturaden, Laut Jawa, Selat Madura, Timur. Jawa, Balikpapan, Tunu, Kalimantan Tengah, Bunu, Kalimantan Selatan, Lahendong, Sulawesi Utara dan Ambon.

– PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

PT Energi Mega Persada Tbk merupakan perusahaan minyak dan gas yang berpusat di Jakarta. Pada akhir tahun 2021, perusahaan ini akan melakukan eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak dan gas bumi di Jawa Timur. Sumatra? Kalimantan dan Mozambik. Perusahaan ini merupakan bagian dari Grup Bakri.

– PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terutama bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas, pertambangan tembaga dan emas, serta pembangkit listrik. Medco Energi adalah bagian dari Grup Medco.

Perusahaan ini memiliki tempat kerja di berbagai wilayah di Indonesia. Antara lain di Sumatera yakni Blok A, Rimau, Sumsel dan Lematang (produksi), Sokang Selatan (eksplorasi). Kemudian di Pulau Jawa yaitu Bawean (produksi). Kemudian ke Kalimantan, Tarakan dan Simengaris (produksi), Bengara (eksplorasi) dan Sulawesi yaitu Senoro-Toili (produksi).

– PT Super Energy Tbk (PASTI)

PT Super Energy Tbk aktif dalam perdagangan minyak, gas dan investasi. Bisnis utama SURE adalah di bidang pengolahan gas ledakan dan penjualan produk pengolahan gas ledakan.

Saat ini SURE mempunyai dua anak perusahaan, PT Gasuma Federal Indonesia (yang menjalankan usaha pengolahan gas ledakan dan distribusi gas alam terkompresi (CNG) ke konsumen industri di wilayah Jawa Timur hingga wilayah Jawa Tengah). Setelah itu, PT Bahtera Abadi Gas (Liquefied Petroleum Gas (LPG)) memproduksi kondensat. Konsumen utama perseroan antara lain industri makanan, minuman, tekstil/garmen, dan kimia.

– PT Elnusa Tbk (ELSA)

P bergerak dalam bidang jasa hulu minyak dan gas serta melakukan investasi saham pada anak perusahaan dan usaha patungan yang beroperasi di berbagai industri, termasuk jasa pendukung dan bisnis minyak dan gas, jasa hilir minyak dan gas serta perdagangan dan pengelolaan dan penyimpanan data bisnis minyak dan gas bumi. Manajemen dan jasa aset lapangan minyak dan gas.

Perseroan juga menyediakan barang dan jasa, termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang kantor untuk anak perusahaan, afiliasi, dan pihak ketiga.

– PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)

Perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan induk pada tahun 1983 dan beroperasi sebagai perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1998. Pada tahun 2010 perusahaan mengakuisisi beberapa anak perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas sebagai bagian dari ekspansi perusahaan ke sektor energi.

Saat ini terdapat enam anak perusahaan yang bergerak di bidang migas, lima anak perusahaan, dan satu perusahaan di bidang multifinance.

Perseroan berkomitmen untuk turut serta memenuhi kebutuhan energi dalam negeri khususnya minyak dan gas bumi yang kebutuhannya akan terus bertambah di masa depan, dengan mengelolanya dengan baik dan bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.

– PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)

Radiant Group memulai kegiatan usahanya di Indonesia pada tahun 1970an, diawali dengan departemen inspeksi di salah satu perusahaan yang baru didirikan dari kelompok usaha Radiant Group yang mengkhususkan diri pada bidang Non-Destructive Testing (NDT), yang kemudian dimulai. Berkembang dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas.

Selain itu perlahan namun pasti divisi ini mampu mengembangkan keahlian di hampir seluruh lini pelayanan inspeksi, sehingga akhirnya pada pertengahan tahun 1984 diputuskan untuk mendirikan divisi ini menjadi perusahaan mandiri dengan nama PT Radiant Utama Interinsco.

– PT Ratu Prabhu Energi TBK (RTI)

Pada tahun 2008, melalui manajemen baru (pihak lain) mengakuisisi (backdoor listing) PT. Arona Binasejati, Tbk yang sekaligus secara legal dan operasional mengubah bidang usahanya dari furnitur menjadi bidang energi dan berganti nama menjadi PT. Ratu Prabhu Energi, Tbk.

Ada dua pertimbangan utama untuk mengubah lini bisnis di sektor migas. Pertama, karena para eksekutif baru tersebut merupakan pengusaha berpengalaman yang telah berkecimpung di sektor energi selama puluhan tahun.

Alasan kedua, sektor usaha yang melakukan investasi di bidang energi dinilai memiliki prospek usaha yang sangat baik saat ini dan di masa depan. Sebagai langkah awal perubahan kegiatan usaha, perseroan mengakuisisi 99,99% saham PT Lecom Maras, perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas, baik manufaktur maupun jasa.

Melihat pasar migas yang semakin menjanjikan dan menguntungkan, maka pada tahun 2002 PT Lecom Maras memasuki sektor produksi migas dengan pengoperasian blok (sumur) migas, sehingga pada tahun 2003 perusahaan mengakuisisi Abab, Raja untuk minyak dan gas. dan produksi gas. . , Dewa di Sumatera Selatan.

Setahun kemudian PT Lekom Maras mengakuisisi PT. Bangdua Petroleum mengontrak Pertamina untuk mengoperasikan blok minyak di Jatibarang Cirebon melalui mekanisme anak perusahaan teknis.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *