Fri. Sep 20th, 2024

Menlu Antony Blinken Bantah Keterlibatan AS dalam Serangan Israel Terhadap Iran

matthewgenovesesongstudies.com, Washington – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Jumat (19/4/2024) bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan udara pagi Israel di Iran dan menolak untuk mengkonfirmasi laporan bahwa Washington telah memberi tahu Israel tentang rencana tersebut sesaat sebelum serangan tersebut. serangan terjadi.

“Mengenai laporan yang Anda lihat, saya tidak akan membahasnya, kecuali mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi ofensif apa pun,” katanya dalam konferensi pers usai pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7). . di pulau Capri, Italia.

Dia mengatakan G7 fokus untuk menghindari perang yang lebih luas di kawasan.

“Israel dipandang menerima serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun tujuan kami tentu saja adalah memastikan bahwa Israel dapat mempertahankan diri secara efektif, tetapi juga mengurangi ketegangan dan menghindari konflik,” kata Blinken, seperti dilansir Voice of America Indonesia, pada Minggu (21 /4).

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, yang memimpin pertemuan G7, mengatakan Amerika Serikat telah memberi tahu mitra G7 bahwa Washington menerima informasi “menit-menit terakhir” tentang serangan Israel.

Dalam pernyataan bersama G7, Blinken dan menteri luar negeri lainnya mengumumkan rencana sanksi baru terhadap Iran atas serangannya terhadap Israel dan menyerukan deeskalasi.

Teheran tampaknya mendengarkan saran tersebut untuk saat ini.

Serangan Israel tampaknya merupakan pembalasan atas ratusan drone dan rudal Iran yang diluncurkan ke Israel pada 13 April.

Sebagian besar serangan tersebut dapat diatasi dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu regionalnya, termasuk Yordania dan Arab Saudi, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya menimbulkan sedikit kerusakan.

Hal ini menunjukkan bahwa Iran mungkin telah “mengkalibrasi serangan tersebut” untuk membatasi jumlah korban atau mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu melalui telegram. Namun hal tersebut dibantah oleh Gedung Putih.

Serangan Israel pada Jumat (19/04) pagi terhadap Iran tampaknya terbatas dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Presiden AS Joe Biden telah meminta Israel untuk menahan diri dan menghindari eskalasi pasca serangan Iran. Pemerintahannya telah berkoordinasi dengan sekutu dan mitra, termasuk G7, mengenai “respon komprehensif”.

Hal ini dapat mencakup sanksi baru terhadap Teheran dan memperkuat pertahanan udara dan rudal serta sistem peringatan dini di seluruh Timur Tengah, kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.

Media pemerintah Iran melaporkan pada Jumat pagi waktu setempat bahwa tiga ledakan terdengar di kota Isfahan, Iran. Pada saat yang sama, ledakan dilaporkan terjadi di Irak dan Suriah.

Teheran mengatakan serangannya pada 13 April adalah respons terhadap serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Pengeboman tersebut menewaskan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) lainnya. Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Para analis mengatakan serangan balik terbatas Israel dan tanggapan diam Iran menunjukkan kedua belah pihak bersedia menghindari eskalasi lebih lanjut, setidaknya untuk saat ini.

Namun, risiko eskalasi saat ini jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya, kata Brian Katulis, peneliti senior di Middle East Institute.

“Timur Tengah kini berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya kepada VOA.

Skenario terbaiknya adalah kembalinya “perang bayangan” antara Iran dan Israel berupa pembunuhan dan serangan teroris oleh kelompok proksi mereka, katanya. Dampak terburuknya adalah konflik terbuka yang melibatkan proksi Iran di Lebanon, yang sebagian besar tidak terlibat sejak perang Gaza.

“Jika Hizbullah melakukan intervensi di sini, saya kira ini akan menjadi pusaran yang akan menyerap lebih banyak aktor dalam konflik regional, termasuk Amerika Serikat,” tambah Katulis.

Dalam upaya memfasilitasi deeskalasi, Gedung Putih menolak membahas serangan balik Israel. Ditekan oleh wartawan saat konferensi pers hari Jumat, sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre berulang kali mengatakan, “Kami tidak memiliki komentar mengenai laporan tersebut saat ini.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *