Fri. Sep 20th, 2024

Mengenal Kista Ovarium seperti Dialami Kiky Saputri, Cara Mendeteksi dan Penanganan

matthewgenovesesongstudies.com, Artis asal Jakarta Kiki Saputri sudah mengetahui dirinya mengidap kista ektopik bahkan sebelum hamil. Saat itu ukuran kistanya 3,8 cm. 

Usai aborsi, Kiki berharap kistanya mengecil. Namun, pada awal Maret, ia mulai mengalami sakit perut yang parah. Kista tersebut ditemukan telah tumbuh hingga 5,1 sentimeter dan menutupi ovarium kiri Kiki, sehingga dokter pun segera mengangkat kista tersebut.

Kista ovarium adalah pertumbuhan pada ovarium atau saluran tuba dan merupakan gelembung atau kista berisi cairan.

Dokter spesialis kebidanan-ginekologi (obgyn) bisa mendeteksi apakah seorang wanita mengidap kista ovarium melalui pemeriksaan USG (USG). 

Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan biasanya dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan-ginekologi. Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter kandungan adalah pemeriksaan USG, kata dr. Hariono Winarto, Sp.OG(K) mengatakan.

Menurut Hariono, USG sangat bagus karena memeriksa kemungkinan adanya kista kanker.

“USG ini sangat bagus karena dengan USG ini kita sekarang punya standar bagaimana cara memeriksa apakah kista ini lebih mungkin bersifat kanker,” kata Hariono di laman YouTube RS Pelini.

Hariono menambahkan, USG seringkali dipadukan dengan pemeriksaan darah. Keduanya tidak bisa berdiri sendiri.

Beberapa fasilitas kesehatan yang baik dapat melakukan MRI untuk memeriksa kista.

“Nah, kalau kita ingin melihat seperti apa keseluruhan perut, kita mungkin memerlukan MRI, terutama jika kistanya besar.”

Jika wanita penderita kista ovarium tidak merasakan nyeri, maka akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu oleh dokter kandungan, jelas Hariono.

Dokter akan memperkirakan jenis kista, misalnya kista normal atau kista patologis.

“Jadi ada kista yang alami, normal, ada kista yang muncul kembali dan hilang. Lalu ada kista yang disebut penyakit dan kelainan. Penyakit-penyakit itu biasanya memerlukan intervensi, tapi tergantung diagnosisnya,” kata Hariono.

Mengetahui jenis kista penting untuk mengetahui cara mengobatinya. Jika abses mengalami infeksi, maka dapat diobati terlebih dahulu dengan obat-obatan seperti antibiotik, tambah Hariono.

Jika kista menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, robekan, atau nyeri hebat pada wanita, pembedahan diperlukan. 

“Jika kista pecah, mungkin memerlukan pembedahan atau menimbulkan rasa sakit yang parah,” kata Hariono.

 

 

Menurut WebMD, penyebab kista bergantung pada banyak faktor, termasuk siklus menstruasi. Jika Anda masih mengalami menstruasi, penyebab umum kista ovarium meliputi: Ovulasi. Kebanyakan kista fungsional terjadi ketika folikel tumbuh sesuai ukuran yang dibutuhkan namun tidak pecah untuk melepaskan sel telur.    Endometriosis. Penderita endometriosis, terutama pada stadium lanjut, dapat mengembangkan kista endometrioma. Penyakit radang panggul (PID). Jika Anda mengalami infeksi panggul, Anda mungkin mengalami kista atau kista berisi nanah di dekat ovarium. Pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel-sel ovarium tumbuh tidak normal.

Secara umum, Hariono menawarkan beberapa tips mencegah kista ovarium dengan menerapkan pola hidup sehat.

“Tidak ada cara untuk mendeteksi kista ovarium secara dini, jadi Anda harus menerapkan gaya hidup sehat,” jelasnya.

Pola hidup sehat antara lain dengan memperhatikan pola makan, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari makanan olahan.

Artinya makan secukupnya dan hindari makanan olahan. Cukup berarti memiliki nutrisi yang baik, kata Hariono.

Selain itu, istirahat yang cukup, hindari stres dan olah raga yang cukup, tambah Haryono.

“Hal ini bisa dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat. “Jika ada waktu untuk memeriksa, ini mungkin saat yang tepat,” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *