Wed. Sep 25th, 2024

Protes Aturan Pasca Brexit, Petani Inggris Demo ke Parlemen Naik Traktor

matthewgenovesesongstudies.com, London – Para petani mengendarai puluhan traktor dalam konvoi lambat menuju parlemen Inggris pada Senin (25/3). Mereka memprotes peraturan dan perjanjian perdagangan pasca-Brexit yang menurut para petani akan membahayakan mata pencaharian dan pangan mereka.

Pendukung kelompok kampanye Save British Farming dan Kent Farmers berkendara dari tenggara Inggris dan melalui wilayah selatan ibu kota menuju Parliament Square, di mana banyak pendukung menunggu untuk menyambut mereka.

Hingga saat ini, Inggris belum mengalami protes petani berskala besar seperti yang terjadi di kota-kota Prancis dan negara-negara Eropa lainnya. Para petani di 27 negara di Uni Eropa memprotes apa yang mereka anggap sebagai undang-undang yang tidak sesuai dengan demokrasi, pengawasan terhadap udara dan tanah yang bersih serta persaingan tidak sehat dari produk-produk asing, yang menurut mereka menyebabkan para petani kehilangan uang. Demikian dimuat VOA Indonesia, Selasa (26/3/2024).

Sektor pertanian Inggris sangat terpukul dengan keluarnya negara tersebut dari Uni Eropa, yang menarik Inggris keluar dari blok perdagangan bebas Eropa dan memperkenalkan peraturan pertanian yang lebih ketat.

Banyak petani Inggris mendukung Brexit karena mereka menentang Kebijakan Pertanian Bersama yang banyak dikritik oleh Uni Eropa. Namun kini, banyak yang mengatakan bahwa perjanjian perdagangan pasca-Brexit antara Inggris dan negara-negara seperti Australia dan Selandia Baru telah membuka pintu bagi lebih banyak impor dibandingkan pabrikan Inggris.

Penyelenggara protes juga mengkritik pelabelan yang mengizinkan produk membawa bendera Inggris, meskipun produk tersebut tidak ditanam atau dikembangkan di negara tersebut.

Inggris juga telah menunda pemeriksaan impor yang seharusnya dimulai setelah negara tersebut meninggalkan Uni Eropa pada akhir tahun 2020, yang menurut para petani akan berdampak pada keanekaragaman hayati.

 

Salah satu penyelenggara protes, Liz Webster, mengatakan bahwa dia telah disesatkan oleh pemerintah.

“Survei ini menunjukkan bahwa masyarakat mendukung pertanian dan pangan Inggris serta ingin memenuhi kebutuhan pangan dan mendukung petani lokal,” ujarnya.

“Kita memerlukan perubahan kebijakan radikal dan segera keluar dari perjanjian perdagangan ini, yang akan menghancurkan sektor pangan Inggris.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *