Sun. Sep 29th, 2024

Anak Kebiasaan Menggigit Baju, Orangtua Wajib Tahu Penyebab serta Red Flag yang Mesti Diwaspadai

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pernahkah Anda melihat anak Anda sibuk memotong baju atau baju di dekatnya? Kebiasaan ini mungkin terkesan aneh dan meresahkan bagi orang tua dan orang dewasa di sekitarnya. Namun jangan panik dulu, memotong baju pada anak sebenarnya merupakan hal yang lumrah.

Hal ini biasanya terjadi pada tahap oral, ketika bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Ini untuk belajar tentang dunia di sekitar mereka.

Kebiasaan ini biasanya hilang seiring bertambahnya usia. Namun, sebagian anak usia prasekolah atau sekolah masih memiliki kebiasaan tersedak.

Alasan dibalik kebiasaan ini bermacam-macam. Mereka mungkin merasa cemas atau stres karena ingin tenang, atau mungkin merasa lega karena sensasi mengunyah. Kebiasaan ini dapat merusak pakaian dan mempermalukan Anda di hadapan teman-teman.

Sebagai orang tua, penting untuk memahami alasan di balik kebiasaan ini dan membantu anak Anda menghentikannya.

Alasan kebiasaan memotong baju

Seperti dilansir dari Verywell Family, Monal Patel, seorang ahli terapi okupasi, menjelaskan bahwa pencarian keterampilan motorik verbal berakar pada metode dasar pengendalian diri atau ketenangan.

Bayi dan balita menggunakan refleks rooting untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan dan minuman, kemudian mereka dapat menenangkan diri dengan menggunakan metode hisap dan rooting, seperti dot atau hisap ibu jari.

Beberapa anak masih dapat menemukan cara untuk menggerakkan mulut dan rahangnya saat masih bayi. Ini disebut masukan proprioseptif. Tekanan yang dalam ini dapat menenangkan anak-anak ketika mereka menemukan cara-cara yang tepat sasaran dan dapat diprediksi untuk memuaskan diri mereka sendiri. Bagi sebagian anak, memotong pakaian adalah cara yang mudah dilakukan untuk mencapai rangsangan ini.

 

Kebiasaan anak memotong baju mungkin terkesan aneh dan meresahkan orang tua. Namun, penting untuk diingat bahwa perilaku ini sebenarnya cukup normal dan merupakan bagian dari perkembangan anak.

“Pada usia tiga tahun, anak-anak biasanya berhenti memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya,” kata psikolog anak Laura Grashaw, PsyD.

Tapi saya pernah melihat siswa kelas empat dan lima menarik kerah baju mereka dan memasukkannya ke dalam mulut.

Grashaw menjelaskan, menggigit pakaian merupakan salah satu cara anak menemukan rangsangan emosi atau menenangkan diri. Hal ini mirip dengan kebiasaan orang dewasa seperti mengunyah atau menggigit kuku saat gugup atau fokus.

Namun, dalam beberapa kasus, kebiasaan ini bisa menjadi masalah. “Jika menghisap atau menggigit pakaian mengganggu aktivitas sehari-hari anak atau menimbulkan risiko keselamatan, hal ini perlu diatasi,” kata Patel. Misalnya, jika pakaian anak rusak atau berisiko mati lemas, sebaiknya orang tua mengambil tindakan untuk mencegah kebiasaan tersebut.

Dalam beberapa kasus, menggigit bisa menjadi tanda kecemasan, ADHD, atau bahkan masalah perkembangan, jadi sebaiknya temui dokter jika itu adalah kebiasaan yang sulit dikendalikan oleh anak, kata Grashaw.

Bicarakan dengan anak tentang kebiasaan memotong pakaian

Jika menggigit adalah sebuah masalah, Grashaw menyarankan untuk berbicara dengan anak Anda. Penting untuk tidak fokus pada pemahaman alasan di balik kebiasaan tersebut.

“Aku memperhatikan bahwa kamu kadang-kadang memotong pakaianmu. Mengapa kamu berpikir begitu? Apa untungnya bagimu?” Kershaw menyarankan.

Dengan pertanyaan ini, bantu anak Anda mempelajari kebiasaannya dan temukan apa yang memicunya. Penting untuk diingat bahwa anak-anak mungkin tidak tahu bahwa mereka melakukan hal ini, dan Anda dapat menjadi lebih sadar ketika bertanya.

 

Setelah memahami alasan di balik kebiasaan anak menggigit pakaian, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk menghentikannya. Berikut beberapa strategi yang bisa Anda coba: 1. Kenali pemicunya.

Sebelum mencari solusinya, penting untuk memahami latar belakang kebiasaan potong baju anak Anda. Perhatikan kapan dan di mana mereka melakukannya. Ketika mereka lapar, apakah mereka menatap pakaian sebelum waktu ngemil? Apakah kebiasaan ini muncul ketika Anda sedang berkonsentrasi pada tugas sekolah atau teka-teki? Atau saat mereka merasa gugup sebelum istirahat atau bermain dengan teman?

Mengetahui pemicunya dapat membantu Anda menghentikan kebiasaan tersebut. Misalnya, jika anak Anda menggigit pakaian saat lapar, berikan camilan sehat yang mudah dijangkau. Jika kebiasaan ini terjadi saat mereka sedang gugup, ajari mereka teknik relaksasi seperti pernapasan perut untuk membantu mengelola stres.

Dengan memahami pola dan pemicunya, Anda dapat membantu anak Anda menghentikan kebiasaan memotong pakaian dan menggantinya dengan yang lebih positif. 2. Beri mereka pengalihan atau alternatif yang aman.

Menggigit pada anak mungkin disebabkan oleh kebutuhan akan rangsangan verbal. Untuk mengatasinya, tawarkan produk yang dirancang khusus untuk situasi ini, seperti kalung kunyah yang aman dan ramah bayi. Kalung ini tersedia dalam berbagai corak menarik seperti gigi hiu atau mutiara.

Grasho membuat tangan anak-anak tetap aktif dan membantu mereka berhenti memotong pakaian. Tawarkan kuas cat kecil atau mainan gelisah untuk mengalihkan perhatiannya dari memasukkan pakaian ke dalam mulutnya. Konsultasikan dengan ahlinya.

Jika Anda khawatir dengan kebiasaan anak Anda menggigit pakaian, Grashaw menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu. Dokter anak Anda dapat membantu Anda memahami apakah kebiasaan ini berhubungan dengan perkembangan, kecemasan, atau masalah kesehatan lainnya.

Dokter anak akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mencari tanda-tanda kesulitan konsentrasi, perhatian, atau keterlambatan perkembangan. Mereka juga akan menanyakan riwayat kecemasan dan status interaksi sosial anak Anda.

Jika anak Anda menelan makanan yang tidak boleh dimakan saat menggigit pakaian, dokter dapat melakukan tes nutrisi untuk memastikan tidak ada efek negatif pada kesehatannya.

Anak-anak sering memotong pakaian. Ada berbagai faktor yang menyebabkan kebiasaan ini, seperti kebutuhan emosional, kehilangan gigi, kecemasan atau stres.

Penting untuk tetap tenang dan positif saat membantu anak Anda menghentikan kebiasaan tersebut. Hindari memarahi atau menghukum mereka karena ini hanya akan memperburuk keadaan.

Ingatlah bahwa setiap anak berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu anak belum tentu berhasil untuk anak lainnya. Penting untuk menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian anak Anda.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *