Fri. Sep 20th, 2024

Helfi Kardit Tak Terima Film Menjelang Magrib Diserukan untuk Diboikot, Beri Penjelasan Soal Cerita Filmnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Novia Helfi Kardit, sutradara film Sebelum Maghrib yang dibintangi Bachmid, tak mengakui filmnya masuk dalam agenda perceraian. Pasca kontroversi film Kiblat, beberapa film bertema Islam dalam judul atau jalan ceritanya disita. 

Ada akun bernama @aresdimahdi yang menjelaskan beberapa film yang sebaiknya dilarang, termasuk Sampai Maghrib. Menolak menerima hal tersebut, Helfi menjelaskan bahwa film tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama dan bukan horor agama.

Helpi Kardit baru-baru ini mengatakan kepada pers, “Ada artikel berjudul ‘Perang Maghrib’ yang dimasukkan ke dalam bioskop yang mencuri agama.”

“Ada cerita yang berbicara tentang seorang ahli agama, tapi kebetulan saya kurang mengenal orang tersebut. Saya akan jelaskan bahwa film berjudul ‘Menuju Maghrib’ itu adalah kisah ODGJ yang dirantai pada seorang misterius. monyet kecil. dan takhayul.” dia menjelaskan.

 

Pak Helpi mengatakan film tersebut mengangkat tema sosial dan kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama. 

“Sebenarnya film ini tentang hak asasi manusia dan hak asasi manusia, dan ini adalah film tentang hak asasi manusia yang terjebak dalam masyarakat yang aneh dan percaya takhayul,” ujarnya.

“Film ini tentang budaya, bukan tentang agama.

 

Ia meyakini pemilik akun @aresdimahdi belum pernah menonton film Near Maghrib dan menilainya hanya berdasarkan judulnya. Menurut Helfi, pemilik akun hanya sekedar mengikuti saja tanpa cukup membaca review film tersebut. 

“Saya rasa yang memposting dan berkomentar itu belum pernah menonton film Maghrib. Kalau film berjudul Sebelum Maghrib itu menggunakan agama, pasti sudah terkutuk sejak pertama kali dirilis dua tahun lalu. , ” jelasnya.

Ia menegaskan, “Film ini tidak bisa populer di dunia Islam jika menggunakan agama.”

 

Helfi enggan mengomentari film lain yang masuk daftar boikot akun tersebut. Menurutnya, karya tersebut akan lolos sensor jika ditayangkan di bioskop. 

“Saya tidak mau bicara film yang mencuri agama lain, tapi kalau film ini tayang di bioskop pasti lolos pemeriksaan, tapi tim pemeriksa punya departemen yang mewakili semua agama,” jelasnya.

“Departemen ini sedang menyelidiki apakah film ini melanggar hukum agama atau tidak. Jika ditayangkan di bioskop berarti tidak ada masalah dengan lembaga sensor. Saya harap ini tidak menjadi sebuah bola keras yang menekan pikiran para pembuat film,” ujarnya. Helpi berkata:

Meski sudah tak tayang lagi di bioskop, film Menjelang Maghrib masih tetap kuat. Film ini juga ditayangkan di platform periklanan Planet Horror di Spanyol. 

Ini adalah platform digital yang dimiliki oleh AMC Networks. Film Sebelum Maghrib rencananya akan tayang di bioskop Turki pada 16 Agustus dan saat ini sedang dalam pembicaraan dengan distributor Saudi dan Thailand. Hal ini tidak mungkin terjadi jika kita berbicara tentang penggunaan agama. “Film ini akan tetap populer di negara-negara mayoritas Muslim,” tegasnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *