Thu. Sep 19th, 2024

Update Spin Off Unit Usaha Syariah BTN, Sudah Sejauh Mana?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Unit usaha syariah BTN (UUS) atau PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mematok laba bersih sebesar Rp 702,33 miliar pada tahun 2023. Jumlah tersebut meningkat 110,5% dari kekayaan bersih tahun lalu. sebesar Rp333,6 miliar.

Dari sisi aset, BTN Syariah mengalami lonjakan 19,79% menjadi Rp54,3 triliun pada tahun 2023 dibandingkan Rp45,3 triliun pada tahun lalu. 

Dengan pertumbuhan aset BTN Syariah yang mencapai Rp 50 triliun di atas, Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu memberikan update perkembangan Spin Off BTN Syariah. 

“Aset BTN Syariah lebih dari Rp 50 triliun memaksa perseroan mengalihkan BTN Syariah ke BUS,” kata Nixon dalam paparan kinerja Bank BTN, Senin (12/2/2024).

Nixon mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan uji tuntas terhadap salah satu tujuan Bank BTN dan diperkirakan pengerjaannya akan selesai pada April 2024. 

Nixon menambahkan, ada empat bidang uji tuntas yang tengah dilaksanakan, yakni terkait Portofolio Keuangan, Hukum dan Kontrak, Aspek Teknis, dan Kesiapan SDM. 

“Yang lain menyusul, kita belum bisa kasih laporan karena ini berakhir April. Akhir April nanti kita jelaskan setelah Endeavour kita selesaikan. Sekarang kita fokus pada target ini dulu,” kata Nixon.

Berdasarkan Peraturan Administrasi Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023 dijelaskan, jika total aset UUS lebih dari Rp 50 triliun maka harus dipisahkan dalam tahapan tertentu. OJK mengatur batas waktu penyampaian persetujuan pemisahan paling lama 2 tahun. 

Aset Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN diyakini akan melampaui posisi Rp 50 triliun pada akhir tahun 2023. Posisi tersebut didukung oleh pesatnya penyaluran pendanaan hingga tahun 2023. . .

CEO Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan hingga November 2023, aset BTN Syariah mencapai Rp 49 triliun.

“Dengan dorongan pemerintah terhadap sektor real estate dan kuatnya minat masyarakat terhadap pembiayaan syariah, kami optimis aset BTN Syariah akan mencapai lebih dari Rp 50 triliun pada akhir tahun 2023,” kata Nixon di Jakarta, Rabu (24). ). /1/) 2024).

Peningkatan aset BTN Syariah juga mencatatkan rekor yang baik. Sejak tahun 2018 hingga tahun 2022, BTN Syariah mencatatkan tingkat pertumbuhan aset tahunan selama lima tahun terakhir (compound Annual Growth Rate/CAGR) sebesar 9,8%.

Nixon mengatakan, jumlah pasti posisi BTN Syariah akan segera terungkap pada Investment Quality Show tahunan 2023.

Nixon juga meyakinkan, selain pendanaan yang akan terus dipercepat, kualitas pendanaan BTN Syariah tetap terjaga. Dengan menjaga kualitas pertumbuhan investasi, Nixon yakin BTN Syariah mampu menjadi salah satu bank syariah terbesar yang mampu melayani berbagai kebutuhan nasabah pemilik rumah dengan sistem pembiayaan syariah.

“BTN Syariah memiliki infrastruktur pembiayaan syariah yang besar dan jaringan mitra pengembang yang luas, sehingga kami yakin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan perumahan dan rencana pembiayaan syariah,” kata Nixon.

 

Sebaliknya, dalam posisi yang menguntungkan tersebut, UUS Bank BTN memenuhi syarat untuk melaksanakan perubahan tersebut. Undang-undang Pengelolaan Jasa Keuangan (POJK) no. 12 Tahun 2023 menyebutkan, jika total aset UUS melebihi Rp 50 triliun, maka wajib melakukan pemisahan dalam tahapan tertentu.

OJK juga mengontrol batas waktu penyampaian persetujuan pemisahan, yaitu maksimal 2 tahun setelah batas waktu penyampaian laporan triwulanan.

Sebelumnya, laporan keuangan September 2023 menunjukkan bisnis BTN Syariah masih lebih unggul dibandingkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis syariah atau KPR BTN iB, baik subsidi maupun nonsubsidi. Integrasi Syariah KPR mencakup 92,53% dari total investasi BTN Syariah atau setara Rp33,11 miliar per September 2023.

KPR Subsidi iB BTN yang menyasar segmen bersubsidi mencatatkan pertumbuhan penyaluran hingga 21,67% year-on-year (year-on-year) mencapai Rp 22 miliar mulai September 2023. Sebaliknya, BTN KPR iB nonsubsidi tumbuh sebesar 15,32 % adalah hingga Rp 11,11 miliar pada September 2023.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *