Fri. Sep 20th, 2024

Resep Nasi Tim Sehat untuk Buah Hati Rekomendasi Dokter Gizi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ahli gizi komunitas Tan Shot Yen berbagi resep nasi kelompok sehat untuk anak. Menurutnya, ini merupakan resep kuno yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam budaya Tiongkok.

Berikut cara melakukannya:

-Tumis bawang putih cincang pada lemak ayam hingga harum.

– Tambahkan ayam giling dan jamur cincang.

– Masak dengan api kecil dan aduk rata.

– Siapkan mangkuk stainless steel atau keramik.

-Taruh 1-2 sendok makan gorengan di dasar loyang.

-Tambahkan 1-1,5 sendok makan nasi hingga memenuhi ¾ mangkuk.

-Peras nasi dan tambahkan 3 sendok makan kaldu atau ayam.

-Kukus selama 15-20 menit.

– Anda bisa menambahkan telur puyuh, menghancurkannya di bawah piring sebelum menambahkan ayam goreng.

-Setelah mendidih, balikkan panci ke atas piring dan nasi sudah siap.

Resep nasi kelompok ini bisa dimakan oleh anak-anak yang sudah memasuki bulan ke-9, kata Tan.

Perlu diketahui, anak diajarkan untuk merangsang bagian tubuhnya agar tidak muntah atau tersedak. “Tidak ada anak yang tahu cara mengunyah,” kata Tan di akun Instagram @drtanshotyen seperti dikutip, Minggu (24/10/2021).

Tan juga menjelaskan, keinginan bayi untuk muntah atau bahkan memuntahkan makanan seringkali dikaitkan dengan rasa makanan pendamping ASI (MPASI) yang tidak enak. Padahal, penyebab bayi muntah saat makan tidak selalu soal selera.

Penyebab muntah pada bayi saat makan tidak akan sama dengan penyebab muntah pada orang dewasa.

Mengapa orang dewasa selalu mengaitkan pengalaman bayi dengan pengalamannya sendiri? Kalau dia muntah (muntah), bisa jadi itu masalah “rasa”. Seorang anak kecil?” kata Tan.

Tan juga menyebutkan hal-hal yang menyebabkan bayi muntah saat disusui.  Dimulai dari anak, ia merasa tidak nyaman saat terkena sendok.

Penyebab bayi muntah saat menyusu yang pertama adalah karena bayi merasa tidak nyaman. Keadaan ini bisa terjadi ketika bayi selesai menyusu dan merasa kenyang.

Atau bisa juga karena popoknya penuh, ngantuk, belum dicuci dan belum dicuci.

Alasan kedua adalah ruang makan tidak sesuai dan mengurangi jarak berjalan kaki.

“Saat dia menyusui, dia dipeluk. Sekarang? Bagaimana Anda makan di kursi penjara? Saya merasa seperti saya akan memberontak. Jadi, dandani anak Anda dengan lebih sederhana. Jangan terpengaruh oleh ajaran Barat ketika anak-anak dilempar ke ruang tamu hanya untuk memegang kendali.”

Alasan ketiga adalah kestabilan MPASI. Bayi cenderung minum ASI dan air, sedangkan ASI kental dan lengket. Jadi, pada hari-hari pertama pemberian ASI, MPASI bisa diencerkan sedikit.

Begitu pula dengan alasan keempat, yaitu karakter. Bila ASI diminum dapat langsung ditelan, sedangkan MPASI cenderung “kenyang” sehingga sulit ditelan dan menyebabkan muntah.

“Jadi giling dan atur. Satu-satunya partikel yang tidak lolos filter adalah serat. Buang saja, jangan pikirkan nutrisi yang hilang. Yang disebut nutrisi masuk ke dalam mangkuk dari filter.”

Sedangkan penyebab kelima ada hubungannya dengan sendok. Menurut Tan, saat menyusui, puting ibu berada di belakang langit-langit mulut bayi. Lidah ditekan dan susu keluar. Sedangkan MPASI diberikan dengan menggunakan sendok.

“Sulit, sakit di bibir dan gusi. Jadi tidak ada salahnya memberi makan pertama kali dengan jari, suap dengan tangan asal memperhatikan kebersihan, tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *