Fri. Sep 20th, 2024

Benarkah Pertamax Green 95 jadi Pengganti Pertalite? Ini Jawabannya

matthewgenovesesongstudies.com, Regional Manager Communication, Relations, dan Social Responsibility Regional Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi Jakarta menyatakan, penjualan produk Pertamax Green 95 selama 10 bulan terakhir tidak akan menggantikan produk Pertalite di 17 SPBU di Jawa Timur.

“Sebenarnya ada 17 SPBU di Jatim yang menjual produk Pertamax Green 95 dalam 10 bulan terakhir, namun hal ini tidak ada kaitannya dengan permasalahan yang berkembang di perusahaan bahwa produk tersebut merupakan pengganti Pertalite,” kata Ahad. Pernyataan diterima di Surabaya, Jumat.

Pertamax Green 95 merupakan produk baru Pertamina yang dikhususkan untuk segmen kendaraan tertentu yang menggunakan bahan bakar RON 92 ke atas.

Produk tersebut terbuat dari senyawa tumbuhan tertentu yang berasal dari tetes tebu yang diproduksi oleh PT Enero, anak perusahaan PTPN, sehingga selain ramah lingkungan juga mendukung pemberdayaan petani setempat.

“Tidak akan menggantikan Pertalita, tapi akan memasok bensin versi BBM beroktan tinggi yang selama ini pasarnya didominasi kompetitor,” kata Ahad.

Dia menegaskan, seluruh SPBU di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara masih menyalurkan Pertalite sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah.

“Di Jatim sendiri, Pertalite menjadi produk terlaris dengan konsumsi 12.265 kiloliter per hari. Didukung stok saat ini sebanyak 140.673 kiloliter, distribusi Pertalite bahkan 10 kali lebih aman,” kata Ahad.

Sedangkan konsumsi Pertamax Green 95 di Jawa Timur saat ini mencapai 680 kiloliter sejak diluncurkan pada Juni 2023.

“Awal Juni lalu hanya 12 SPBU yang menjualnya, namun kini berkembang beberapa titik penjualan baru di Grecic, Lamongan, Mojocurt, dan Malang. Kegunaannya besar di sepeda motor dan mobil balap, karena akselerasi produk ini sangat besar. bagus,” katanya.

 

 

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan Keputusan Menteri ESDM no. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 Pertalite merupakan bahan bakar jenis khusus bersama (JBKP), sehingga pendistribusiannya mengalami perubahan. Hal ini harus dilakukan melalui kebijakan pemerintah.

Irto mengatakan, hingga saat ini Pertalite kami distribusikan ke seluruh wilayah sesuai perintah yang diberikan pemerintah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Irto mengatakan, Pertamina Patra Niaga sebagai penanggung jawab penyaluran BBM bersubsidi berkomitmen mengikuti dan melaksanakan seluruh kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

“Prinsipnya kami mengikuti dan melaksanakan seluruh kebijakan pemerintah,” kata Irto.

 

Hingga April 2024, realisasi penyaluran perlit secara nasional tercatat sebesar 9,9 juta kiloliter (KL) dari total kuota perlit tahun 2024 yang ditetapkan Badan Pengatur Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL. .

Diungkapkannya, Pertamina Patra Niaga telah mendorong digitalisasi penyaluran BBM bersubsidi melalui Program Subsidi yang Memadai.

Program subsidi yang memadai merupakan upaya kami untuk mewujudkan transparansi dalam distribusi bahan bakar bersubsidi. “Melalui digitalisasi, distribusi BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time dan kecurangan di lapangan dapat dicegah,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *