Fri. Sep 20th, 2024

SEC Desak Pengadilan Denda Bos Terraform Labs Rp 85,6 Triliun

By admin May26,2024 #Do Kwon #Kripto #SEC

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) meminta pengadilan memerintahkan Terraform Labs dan Do Kwon membayar sekitar USD 5,3 miliar atau setara Rp 85,6 triliun (berdasarkan Rp 16.153 per dolar AS) sebagai bagian dari akhirnya menjatuhkan putusan terhadap kedua terdakwa. 

Dilansir Bitcoin.com, Sabtu (27/04/2024), jumlah tersebut sudah termasuk pembayaran sebesar USD 4,19 miliar atau setara Rp 67,6 triliun dan bunga awal sebesar USD 545,7 juta atau setara Rp 8,8 triliun.

SEC mengumumkan pada tanggal 5 April bahwa juri telah mengambil keputusan terhadap para terdakwa dan menyatakan mereka bersalah atas semua tuduhan. 

Komisaris keamanan bersikeras bahwa pengadilan harus memerintahkan para terdakwa untuk tidak melanggar peraturan keamanan lagi.

Selain itu, SEC meminta pengadilan untuk menjatuhkan denda sebesar $420 juta kepada Terraform dan denda $100 juta kepada Kwon. Secara total, SEC mencari sekitar $5,3 miliar dari keduanya. 

Pihak organisasi juga meminta keputusan mengenai para terdakwa, sumpah dari Kwon dan direktur. 

Terakhir, SEC memerintahkan pengadilan untuk menetapkan prosedur untuk mendukung penipuan keuangan terkait Terraform sebagai pengecualian dari kebangkrutan dan membuat keputusan akhir.

 

Penafian: Keputusan keuangan apa pun merupakan kebijaksanaan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari pemilihan dana tersebut.

Tampaknya pasar kripto dan Bitcoin masih melemah dan cenderung stabil di akhir pekan. Salah satu aspek Bitcoin yang paling mengkhawatirkan adalah berkurangnya arus masuk ke pasar ETF BTC di AS. 

Perdagangan Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, aliran data pasar ETF tempat BTC menimbulkan masalah pada BTC pada sesi Kamis terakhir. Pada hari Rabu, pasar ETF spot BTC menguat 120,6 juta dolar atau setara Rp 1,9 triliun (berdasarkan harga 16.226 per dolar AS). 

BTC bereaksi terhadap data BTC spot ETF yang turun USD 62.844 atau setara Rp 1,01 miliar. 

Meski kembali ke posisi USD 64.000 atau setara RP 1,03 miliar, BTC kembali melemah setelah indikator ekonomi AS yang dirilis Kamis malam mendorong penjualan BTC, kata Fyqieh dalam analisis mingguan matthewgenovesesongstudies.com, Jumat (26). . /4/2024).

Fyqieh menambahkan, perekonomian AS hanya tumbuh sebesar 3,1% pada kuartal I-2024, dibandingkan 3,4% pada kuartal IV-2023. Rendahnya pertumbuhan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap defisit The Fed pada tahun 2024. 

Laporan data PDB AS yang mengecewakan juga mengguncang investor, dengan prospek harga yang lebih rendah tahun ini akan berdampak pada aset-aset berisiko di pasar, termasuk kripto. 

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik 8 basis poin menjadi 4,73%, tertinggi sejak November. Turunnya harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti aksi ambil untung yang dilakukan investor pasca kenaikan harga secara besar-besaran, atau kekhawatiran akan konflik perang antara Israel dan Iran. 

Pasalnya, hal ini juga bisa dipicu oleh penjualan besar-besaran seluruh aset kripto akibat ketidakpastian tuntutan hukum yang meresahkan perusahaan dan tokoh industri kripto internasional. 

“Pada akhirnya, kinerja negatif Bitcoin baru-baru ini dapat dikaitkan, setidaknya sebagian, dengan ketakutan akan koreksi di pasar saham AS atau laporan triwulanan perusahaan teknologi, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan menurunnya kepercayaan terhadap perekonomian Tiongkok,” kata Fyqieh.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *