Sat. Sep 21st, 2024

Catat, 3 Hal yang Harus Dihindari Saat Menyiapkan Bekal Makanan Anak

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk anak merupakan salah satu cara terbaik untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang tepat. Pola makan yang seimbang akan membantu anak belajar, meningkatkan energi, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Sayangnya, tidak semua orang tua mengetahui apa saja makanan sehat untuk anaknya. Bahkan, ahli gizi Rita Ramaulis menjelaskan apa yang harus diingat saat mengemas bekal makan siang sekolah anak.

1. Makanan tinggi gula

Rita mengingatkan orang tua untuk tidak menyiapkan bekal sekolah yang tinggi gula. Contoh makanan tinggi gula antara lain makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti roti, sereal, kue kering, atau makanan tepung lainnya. Selain itu, gula juga bisa berasal dari campuran minuman yang sering disajikan bersama makanan.

Masih banyak lagi, antara lain kue beras dan minuman coklat yang terlalu banyak gula atau teh manis yang terlalu banyak gula, kata Rita dalam Buletin Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik. Indonesia pada Selasa (27/2/2024).

Rita juga menjelaskan, minuman kemasan terkadang tidak baik untuk tumbuh kembang anak dan hanya mengandung gula.

Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan energi yang tidak stabil pada anak.

Saran:

Anak-anak sebaiknya mendapatkan gula dari sumber alami dalam makanannya, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Bagian penting dalam menyiapkan bekal makan siang anak adalah memperhatikan garam. Asupan garam berlebihan pada anak dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit kronis lainnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memilih dan menyiapkan makanan dengan bijak serta menghindari makanan asin saat menyiapkan bekal untuk anaknya.

Contoh makan siang tinggi garam adalah makanan cepat saji.

“Kami tidak menyarankan untuk langsung memakannya. Pertama, banyak garam. Banyak natrium, tapi sedikit serat, sedikit vitamin dan mineral,” kata Rita.

Belakangan, Rita melihat orang tua segera membuatkan makanan dan nasi untuk anaknya. Kandungan garam dan karbohidratnya tinggi sehingga bisa membuat anak mengantuk di sekolah.

“Karbohidratnya banyak, dan karbohidratnya dicampur nasi. Kalau makanan, saya khawatir putra-putri Anda akan ngantuk berat setelah memakannya. Karena mereka tidak bisa belajar, ‘Kita sudah tidur,’ ‘” kata Rita.

Setelah itu, penting untuk menghindari makanan tinggi lemak dalam menu makanan anak.

Lemak memang merupakan makronutrien yang penting bagi tubuh, namun makan terlalu banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak.

Lemak berlebih dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan risiko penyakit jantung, serta menyumbat otak dan saraf.

“Yang paling umum dan tidak boleh, yang pertama adalah sosis goreng. Sosis itu daging yang dimasak, butuh proses yang lama sekali, memang sumber protein, tapi mengandung lemak terlalu banyak dan lemak. sudah lewat, jadi lebih baik dimakan untuk makan siang ya,” kata Rita.

Selain lemak makanan, ibu juga harus memperhatikan cara kerja yang dapat meningkatkan lemak. Salah satunya adalah gorengan.

Saran:

Rita menyarankan untuk mengubah cara pengolahan makanan untuk menghindari segala jenis penyakit yang disebabkan oleh minyak atau lemak.

Jika anak Anda kurang menyukai makanan sehat dan bergizi, Rita menyarankan Anda membicarakan hal ini dengan anak Anda.

Orang tua dapat mendiskusikan hal ini dengan anak untuk membantu mereka memahami pilihan makanan sehat untuk anak. Jangan memaksakan apapun pada anak, pastikan hasil pembicaraan adalah sesuatu yang disepakati oleh ibu dan anak. Dengan demikian, mereka akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk menghabiskan makanan yang telah mereka sepakati sebelumnya.

“Misalnya anak masih di bawah usia sekolah tentu belum bisa berkomunikasi dengannya, tanggung jawab kita untuk memberikan makanan yang berbeda-beda, tidak bisa dilakukan setiap hari,” jelas Rita.

Bunda bisa melakukannya dengan memasukkan makanan yang disukai anak ke dalam kotak bekalnya, namun bisa juga dengan menambahkan makanan yang akan kita perkenalkan pada bayi. Hal ini bertujuan agar anak dapat mencoba rasa baru sambil tetap berada dalam zona nyaman anak.

Ibu-ibu dapat ikut pihak sekolah atau guru untuk menjelaskan dan menanamkan pengertian makanan sehat pada anak, sehingga seluruh lingkungan anak mendukung makanan sehat untuk anak.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *