Sun. Sep 22nd, 2024

Rights Issue, Citra Marga Nusaphala Tawarkan 2,23 Miliar Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme right issue.

Keterbukaan Informasi Dikutip Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/5/2024), melalui PUT III ini, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk akan menawarkan 2.233.239.319 saham atau 2,23 miliar lembar saham dengan nilai nominal masing-masing Rp500.

Citra Marga Nusaphala Persada akan menggunakan dana right issue setelah dikurangi biaya-biaya dan sebagai penyertaan modal atau pinjaman kepada anak perusahaan sebagai tambahan modal proyek pengembangan usaha perseroan dan anak perusahaan. Ir Wiyoto Wiyono MSc Penanaman modal dan pinjaman untuk pengembangan jalan tol dan pembangunan proyek jalan tol Depok-Antasari Seksi 3-4.

“Para pemegang saham perseroan yang belum melaksanakan haknya untuk mengambil bagian atas saham baru yang ditawarkan dalam PUT III sesuai HMETD-nya, setelah melaksanakan seluruh waran, kepemilikan saham para pemegang saham tersebut akan terdilusi sebanyak-banyaknya 25 persen,” ujarnya. Ditulis oleh Perseroan dalam prospektus yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Melalui aksi korporasi ini, Perseroan akan mendapatkan tambahan modal segar yang akan memperkuat struktur permodalan Perseroan untuk mendukung rencana pengembangan bisnis Perseroan dan anak perusahaannya. Dalam jangka panjang akan menunjang keberlangsungan perusahaan.

Selain itu, pelaksanaan right issue juga meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga terjadi penambahan modal melalui HMETD yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah saham di pasar dan likuiditas saham perseroan. .

Untuk melaksanakan right issue ini, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sedang meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 20 Juni 2024.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa 14 Mei 2024, harga saham CMNP flat di Rp 1.525 per saham. Harga saham CMNP mencapai level tertinggi Rp 1.535 dan terendah Rp 1.525. Total frekuensi perdagangan sebanyak 17 kali dengan volume perdagangan 3.547 lembar saham. Nilai transaksi Rp 540,9 juta.

Diberitakan sebelumnya, PT Girder Indonesia, kontraktor swasta yang didirikan pada tahun 2003 dan bagian dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, menorehkan namanya dalam sejarah konstruksi Indonesia dengan memecahkan rekor proyek Jembatan Gunung Puyuh di Jalan Tol Cisumdawu. Dalam waktu singkat, hanya 45 hari.

Penghargaan bergengsi dari Museum Rekor Indonesia (MURI) diserahkan langsung pada Jumat (22/03/2024) kepada Komisaris Utama PT Girder Indonesia Fitria Yusuf yang mengatakan, pencapaian tersebut merupakan bukti komitmen perusahaan terhadap kecepatan dan kualitas. di bengkel

“Pencapaian ini tidak hanya merupakan pencapaian teknis yang luar biasa, namun juga merupakan kontribusi nyata bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Nagadri, Direktur Operasional MURI.

Proyek pembangunan Jembatan Gunung Puyu dengan metode jembatan pelat tiang dimulai pada tanggal 28 Februari 2023 dan selesai pada tanggal 14 April 2024. Jembatan sepanjang 204,23 meter dan lebar 16,3 meter per lajur ini merupakan bagian integral dari Tol Cikampek-Palimanan KM 152+200 yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 11 Juli 2024.

Fitria Yusuf dalam sambutannya kepada staf Girder Indonesia mengungkapkan rasa bangganya atas penghargaan MURI ini sebagai bentuk pengakuan atas kerja keras seluruh tim.

“Pembangunan Jembatan Gunung Puyuh merupakan bukti nyata kemampuan kami dalam berinovasi di bidang konstruksi,” imbuhnya.

Pencapaian ini diharapkan dapat menginspirasi industri konstruksi untuk membangun proyek-proyek inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan menunjukkan komitmen sejati terhadap keunggulan teknis dan layanan di industri konstruksi.

Sebelumnya, PT Sitra Marga Nusafala Persada TBK (CMNP) telah mengakuisisi saham PT Jasa Sarana di PT Sitra Marga Lintas Jabar.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (30/12/2021), PT Jasa Sarana menjual sahamnya di PT Citra Marga Lintas Jabar kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebanyak 7.294.000 lembar saham atau Rp 70100. 94 miliar.

Atas transaksi pengambilalihan tersebut, perseroan membayar penuh kepada PT Jasa Sarana, tulis manajemen perseroan.

Dengan diakuisisinya saham Jasa Sarana, maka kepemilikan saham PT Sitra Marga Lintas Jabar meliputi:

-PT Citra Marga Nusaphala PersadaTbk 93.829.972 saham atau 78,86 persen

Harga saham PT Vijaya Karya Tbk adalah $23,648,000.

PT Jasa Sarana sebanyak 1.496.000 saham atau 1,26 persen.

Sedangkan PT Citra Marga Lintas Jabar merupakan badan usaha jalan tol yang memiliki hak konsesi tol ruas Soreyang-Pasir Koja (Soroja). Peresmian jalan tol ini berlangsung pada 4 Desember 2017.

Sebelumnya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) memberikan pinjaman kepada dua anak usaha perseroan, PT Citra Marga Lintas Jabar dan PT Citra Wasphhutowa. Total pinjaman kedua cabang tersebut sebesar Rp 2,46 triliun.

Mengutip informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis, Minggu (5/9/2021), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk telah memberikan pinjaman sebesar Rp560 miliar kepada PT Citra Marga Lintas Jabar dan PT Citra Wasphutowa. Jumlahnya Rp 1,9 triliun.

Anak perusahaan menggunakan pinjaman ini untuk membayar utang pinjaman investasinya kepada bank guna meringankan beban anak perusahaan. Perjanjian pinjaman tersebut dilakukan oleh Perusahaan dengan rekanan Perusahaan yang mempunyai manajemen yang sama dan kepemilikan Perusahaan kurang dari 99 persen pada masing-masing anak perusahaan.

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk memegang 72,74 persen saham, sedangkan PT Citra Marga Lintas Jabar dan PT Citra Wasphhutowa memegang 72,70 persen saham.

“Dengan melakukan transaksi afiliasi, anak perusahaan perusahaan dapat menawarkan insentif untuk melunasi utang bank dengan tingkat bunga yang lebih tinggi,” tulis perusahaan.

Rincian pinjaman tersebut antara lain pinjaman kepada Citra Marga Lintas Jabar dengan jangka waktu delapan tahun. Bunga pinjaman sebesar 10,5 persen.  

Sedangkan pinjaman PT Citra Wasfutova senilai Rp 1,9 triliun memiliki jangka waktu sembilan tahun. Bunga pinjamannya sebesar 9,75 persen.

Jaminan atas pinjaman tersebut meliputi barang bergerak dan barang tidak bergerak, seluruh harta kekayaan yang ada dan yang akan ada, hak atas pembebasan tol, seluruh tagihan jalan tol, pendapatan dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan jalan tol.

Perseroan telah menggandeng penilai independen, KJPP RSR, dalam transaksi ini. Penilaian independen KJPP RSR mempertimbangkan analisa yang wajar yang meliputi analisa transaksional, analisa kualitatif dan kuantitatif sehingga mempunyai pendapat yang wajar dari sudut pandang ekonomi dan keuangan.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *